18
masing mufassir untuk mencantumkan atau tidak mencantumkan ragam qirâ’ât dalam karya tafsirnya.
Data yang sudah terkumpul akan dianalisa dengan cara analisa dokumen atau analisa isi content analysis. Dengan analisis isi ini
peneliti bekerja secara obyektif dan sistematis untuk mendeskripsikan isi bahan tersebut. Hasil dari analisa terhadap disertasi-disertasi tersebut
dikategorisasi dan dikelompokkan mulai dari isu-isu yang diangkat, metode yang diterapkan sampai pada hasil penelitian atau kontribusi
utama yang dihasilkan dari masing-masing disertasi. Hasil inilah yang kemudian akan dipetakan. Setelah peta tergambar akan diperjelas
dengan kritik atau rekomendasi dari peneliti.
I. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab Pertama Pendahuluan. Bab ini berisikan tentang latar
belakang masalah, masalah penelitian, pembatasn dan perumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, kerangka konseptual,
kajian riset sebelumnya, metode penelitian, dan terakhir sistematika penelitian.
Bab Kedua Ragam Qirâ’ât dan Tafsir. Bab ini dibahas tentang
Ragam Q irâ’ât dalam Bingkai Sejarah, pembahasannya terkait tentang
ragam qiraat pada masa Nabi, ragam qiraat pada masa Sahabat, dan ragam qiraat pada masa Tabiin dan generasi sesudahnya. Kemudian
dibahas pula Ragam q irâ’ât: Kuantitas dan Kualitas, pembahasannya
dilihat dari segi kuantitas qiraat dan kualitas qiraat. Kemudian membahas Posisi
Qirâ’ât dalam Tafsir, yang pembahasannya adalah qirâ’ât sebagai penguat makna lafadz dan qirâ’ât sebagai penjelas
penafsiran ayat. Kemudian yang terakhir membahas tentang Pro dan
Kontra Ragam Qirâ’ât dalam Tafsir, yang berisikan tentang pendapat
tokoh pendukung qirâ’ât dalam tafsir dan tokoh penolak qirâ’ât dalam
tafsir.
19
Bab Ketiga Ragam Qirâ’ât dalam Literatur Tafsir. Bab ini
dibahas Qirâ’ât dalam Tafsir Klasik, yang berisikan tentang tafsir al-
Thabari representative tafsir klasik, frekuensi penyebutan qiraat dalam tafsir al-Thabari dan dampak penyebutan qiraat dalam tafsir al-Thabari.
Kemudian membahas Qirâ’ât dalam Tafsir Modern, yang berisikan
tentang tafsir al-Manar representative tafsir modern, frekuensi penyebutan qiraat dalam tafsir al-Manar dan dampak penyebutan qiraat
dalam tafsir al-Manar. Kemudian yang terakhir membahas Qirâ’ât
dalam Tafsir Kontemporer, yang berisikan tentang tafsir al- Sya’rawi
representative tafsir modern, frekuensi penyebutan qiraat dalam tafsir al-
Sya’rawi dan dampak penyebutan qiraat dalam tafsir al-Sya’rawi. Bab Keempat Penutup. Bab ini berisikan tentang kesimpulan
dan saran terhadap peneltian ini.
20
BAB II RAGAM