Tujuan Penlitian Signifikansi Penelitian Kajian Riset Sebelumnya

8

D. Tujuan Penlitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Ditemukannya faktor utama dan dampak dari pergesran urgensitasi varian qirâ’ât dalam literature tafsir klasik, modern, dan kontemporer. 2. Memperkuat khazanah keilmuan terutama bidang ulum al-qur’an

E. Signifikansi Penelitian

Sugnifikansi penelitian ini terletak pada lahirnya peta pergeseran urgensitas ragam qirâ’ât dalam literature tafsir. Sekaligus akan diketahui factor-faktor yang menyebabkan semakin terhapusnya pencantuman qirâ’ât -qirâ’ât dalam tafsir-tafsir. Hasil penelitian ini juga akan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perlu tidaknya mata kuliah yang fokus pada ilmu qirâ’ât , teori ataupun praktek mengingat tidak adanya mata kuliah ini di beberapa fakultas di Universitas Islam Jakarta. Fakultas Ushuluddin, misalnya hanya memasukkan ilmu qirâ’ât dalam mata kuliah Ulumul Qur’an dalam satu kali tatap muka atau pertemuan. Dengan demikian, pemahaman mahasiswa sebatas pengantar belum menyentuh pembahasan detail secara teori ataupun praktek.

F. Kajian Riset Sebelumnya

Penelitian tentang qirâ’ât telah banyak dilakukan, namun masing- masing menyerukan problem penelitian yang berbeda, yaitu antara lain : 1. Hasanudin AF Disertasi berjudul “Perbedaan Qirâ’ât Dan Pengaruhnya Terhadap Istimbat Hukum Dalam Al- Qur’an” diceta oleh percetakan PT. Raja Grafindo Persada, tahun 1995 mengkaji tentang pengaruh qirâ’ât dalam istimbat hukum.disertasi setebal 267 ini terdiri dari 5 bab. Bab pertama pendahuluan, bab ke-2 membahas al- Qur’an dan sejarah, bab ke-3 membahas aspek qirâ’ât dalam al-Qur’an, bab ke-4 membahas pengaruh perbedaan qirâ’ât terhadap istinbat hukum. Adapun qirâ’ât yang diangkat dalam tulisan tersebut meliputi qirâ’ât 9 mutawatirah dan syâdzdzah. Adapun penelitian ini lebih terfokus pada qirâ’ât syâdzdzah dengan menganalisa aspek kehujjahannya, dengan menganalisa pada beberapa ayat-ayat hukum yang ditafsirkan Abu Hayyan dan implikasinya terhadap hukum yang dihasilkan. 2. Yufni Faisol Disertasi berjudul : “Pengaruh perbedaan qirâ’ât terhadap Makna Ayat: Suatu Tinjauan Qawaid Bahasa” karya ini hanya menyoroti tentang beberapa segi perbedaan qirâ’ât ditinjau dari segi qawaid bahasa yang ada pengaruhnya terhadap makna ayat, penelitian inipun masih umum belum menjangkau aspek penafsiran yang berkaitan dengan ayat-ayat ahkamnya. 17 3. Wawan Junaidi Tesis berjudul : “Madzhab Qirâ’ât ‘Ashim Riwayat Hafsh di Nusantara: Stu di Sejarah Ilmu” tesis setebal 306 ini hanya menjelajahi aspek sejarah perkembangan qirâ’ât sejak penurunan wahyu hingga masa perkembangan qirâ’ât , khususnya qirâ’ât ‘Ashim riwayat Hafsh di bumi Nusantara ini. 18 4. M. Abu Alim Dzunnurayn Disertasi berjudul : “Ibn al-Jazari wa Dauruhu fi al-Qirâ’ât , disertasi yang ditulis dengan bahasa Arab ini merupakan studi tokoh tentang peran Ibnu al-Jazari dalam mengembangkan qirâ’ât mutawatirah khususnya qirâ’ât ‘asyrah qirâ’ât sepuluh 19 5. Syar’i Sumin Karya yang dit ulisnya berjudul : “Qirâ’ât Sab’ah Menurut Perspektif Para Ulama . Merupakan studi historis lahirnya istilah 17 Yufni Faisol, Pengaruh Perbedaan Qirâ’ât Terhadap Makna Ayat: Suatu Tinjauan Qawaid Bahasa , Disertasi Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2003. 18 Wawan Junaidi, Ma dzhab Qirâ’ât ‘Ashim Riwayat Hafsh di Nusantara: Studi Sejarah Ilmu, Tesis Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003. 19 Muhammad Abu Alim Dzunnurayn, “Ibn al-Jazari wa Dauruhu fi al-Qirâ’ât, Disertasi sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. 10 qirâ’ât sab’ah dan peran Ibnu Mujahid di dalamnya 20 dari beberapa tulisan tersebut lebih banyak fokus penelitiannya pada kajian historis. Penelitian yang dilakukan Wawan Junaidi mengungkap tradisi periwayatan dalam qirâ’ât al-Qur’an dengan melacak jalur sanad qirâ’ât ‘Ashim riwayat Hafsh yang berkembang di Nusantara, sedang penelitian Abu ‘Alim mengangkat tokoh Ibnu al-Jazari yang mempopul erkan qirâ’ât ‘asyrah qirâ’ât sepuluh, adapun Syar’i Sumin mengangkat Ibnu Mujahid tokoh yang mempopulerkan qirâ’ât sab’ah qirâ’ât tujuh. Pada disertasi ini ia mengungkapkan beberapa pendapat ulama mengenai perbedaan qirâ’ât al-Qur’an dengan mengamati mengapa bacaan Imam Hafs lebih terkenal dari pada yang lain. Selain itu ia juga mengamati pandangan orientalis terhadap qirâ’ât akan tetapi pembahasannya tidak begitu signifikan. 6. Romlah Widayati Berjudul : Qirâ’ât Syazzah dalam Tafsir al-Bahr al-Mukith Analisis Penafsiran ayat-ayat hukum. Pada disertasinya membuktikan bahwa qirâ’ât Syazzah tidak saja dapat dijadikan sebagau hujjah dalam menafsirkan ayat-ayat al- Qur’an, bahkan dapat dipakai sebagai instinbat hukum. Pada analisisnya terdapat 168 ayat yang berbicara masalah hukum ayat ahkam pada tafsir Abu Hayyan. 7. Malih Tesis berjudul : Implikasi Qirâ’ât Syazzah dalam penafsiran Telaah kritis terhadap kitab Jami’ al-Bayan al-Ta’wil Ay al-Qur’an karya al- Thabari 310 H, Jakarta UIN Syarif Hidayatullah, 2009. Tesis ini menyimpulkan bahwa qirâ’ât Syazzah dapat dipakai hujah atau dalil dalam menafsiri ayat-ayat al- Qur’an, pada analisanya ia membatasi hanya pada surat al-Baqarah saja, sehingga ditemukan 30 20 Syar’i Sumin, Qirâ’ât Sab’ah Menurut Perspektif Para Ulama, Disertasi sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. 11 ayat yang memakai qir â’ât Syazzah, dan terdapat beberapa poiin besar, antara lain : Qirâ’ât Syazzah sebagai penjelas terhadap ayat yang masih global, Qirâ’ât Syazzah sebagai hujjah baik untuk menguatkan pendapat penafsirannya atau bahkan untuk melemahkan qirâ’ât mutawatir, menghukumi Syazzah pada qirâ’ât yang mutawatir, qirâ’ât Syazzah tidak dapat dipakai hujah karena tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Hasil penelusuran riset yang telah dilakukan para penelitian menyimpulkan bahwa kajian tentang pergeseran urgensitas varian qirâ’ât dalam literature tafsir belum pernah diteliti. Kajian riset yang telah dilakukkan oleh peneliti-peneliti tersebut ada yang menyentuh terkait penerapan varian qirâ’ât dalam literature tafsir. Celah inilah yang akan mejadi objek penelitian ini.

G. Kerangka Konseptual