Alur Penelitian Ethical Clearance

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

3.9.1 Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data disederhanakan ke dalam bentuk tabel, kemudian data diolah dengan alat bantu perangkat komputer. Proses pengolahan data menggunakan komputer terdiri dari beberapa langkah : a. Koding, untuk menerjemahkan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang sesuai untuk keperluan analisis b. Data entry, memasukkan data ke dalam komputer c. Verifikasi, melakukan pemeriksaan secara visual terhadap data yang telah dimasukkan ke komputer d. Output komputer, hasil analisis yang telah dilakukan oleh komputer dicetak 3.9.2 Analisis Data Untuk analisis data digunakan analisis data univariat dan analisis data bivariat. Analisis data univariat adalah analisis masing-masing variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat. Analisis data bivariat adalah untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel tersebut dilakukan uji statistik. Uji hipotesis yang sesuai guna pengambilan keputusan yang sahih Dahlan, 2010. Karena analisis yang dilakukan adalah analisis hubungan antara variabel kategori dengan variabel kategori maka uji statistik yang digunakan adalah uji Kai Kuadrat Chi-Square, jika memenuhi syarat. Jika tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, maka digunakan uji alternatifnya, yaitu penggabungan sel atau Kolmogorov- Smirnov Dahlan, 2010.

3.10 Ethical Clearance

Penelitian ini telah disetujui oleh komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

5.1.1 Simpulan Umum

Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat keparahan melasma dengan kualitas hidup pada pasien di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

5.1.2 Simpulan Khusus

1. Angka kejadian melasma tertinggi pada kelompok usia 32-39 tahun 30 dan 40-47 tahun 30; 2. Dari total 40 responden sebanyak 38 orang 95 adalah wanita dan 2 orang 5 adalah pria. Perbandingan antara keduanya adalah 19 : 1; 3. Pekerjaan paling dominan dari keseluruhan responden adalah PNS, lalu ibu rumah tangga, pelajarmahasiswa, pegawai swasta, wiraswata, dan lainnya dengan persentase masing-masing 45, 27,5, 12,5, 7,5, 2,5, dan 5; 4. Responden dengan tipe melasma sentrofasial memiliki persentase tertinggi yaitu 32,5; 5. Kesejahteraan emosional dan hubungan personal merupakan domain kehidupan yang paling buruk terkena dampak akibat melasma; 6. Nilai rata-rata skor DLQI pasien dihubungkan skor MASI adalah pasien dengan keparahan mendekati normal memiliki nilai rata- rata DLQI sebesar 3,15; keparahan ringan sebesar 8,70; keparahan sedang sebesar 10,30; dan keparahan berat sebesar 18,86; 7. Terdapat hubungan antara derajat keparahan melasma dengan kualitas hidup dengan nilai p-value sebesar 0,002;