Metode Pengumpulan Data Karakteristik Petani Sampel Penelitian

Sedangkan penentuan besarjumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan metode Slovin dengan persamaan sebagai berikut: Dimana: n : Besar sampel N : Jumlah populasi e : Batas toleransi kesalahan error tolerance Jumlah populasi petani kubis menurut data kependudukan Desa Gajah adalah 65KK. Dengan batas toleransi 10 0.1, maka besar sampel yang diambil adalah: n = = 40 KK Pada penelitian ini Desa Gundaling II menggambarkan Desa Gajah sebelum Gunung Sinabung meletus. Sebagai pembanding jumlah sampel yang diambil dari Desa Gundaling II sama dengan besar sampel yang diambil dari Desa Gajah yaitu 40 KK.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data sekunder dan data primer. Data sekunder yang dikumpulkan adalah data produksi sayur-sayuran di Kabupaten Karo menurut kecamatan ton tahun 2013, data luas panen, produksi dan rata-rata produksi kubis di Kecamatan Simpang Empat pada n = Universitas Sumatera Utara tahun 2008-2012, data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karo menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2000 jutaan Rp tahun 2013 dan lain- lain. Data sekunder diperoleh dari buku, literatur, internet dan lembaga atau instansi terkait dengan penelitian ini seperti Kantor Kepala Desa, Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara dan hasil pengumpulan data secara langsung kepada masing-masing petani yang menjadi sampel pada penelitian ini dengan menggunakan alat bantu kuisioner daftar pertanyaan. Data primer yang dikumpulkan adalah data identitas petani, data luas lahan yang digunakan, data proses produksi, data jumlah dan jenis saprodi yang digunakan dan data jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk proses usahatani. Data daerah yang tidak terkena dampak adalah data dari Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, sedangkan data daerah yang terkena dampak adalah data dari Desa Gajah Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Dalam hal ini dari Desa Gundaling II menggambarkan Desa Gajah sebelum terkena erupsi Gunung Sinabung.

3.4 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi dan selanjutnya dianalisis. Identifikasi masalah 1 dan 2 dianalisis dengan menggunakan Uji t dengan bantuan SPSS. Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan rata – rata dua sampel yang saling bebas Independent Sample T–Test. Adapun uji yang digunakan adalah Uji Two Sampel Kolmogorov – Smirnov Z Supriana, 2010. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini perbedaan dua sampel yang ingin diketahui adalah perbedaan produktivitas dan pendapatan petani kubis di daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung dengan produktivitas dan pendapatan petani kubis di daerah yang tidak terkena dampak erupsi Gunung Sinabung. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika nilai signifikansi α ; H0 diterima, H1 ditolak, α = 0,05. Jika nilai signifikansi α; H0 ditolak, H1 diterima, α = 0,05. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. H0: D = 0 perbedaan antara dua pengamatan adalah 0, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas dan pendapatan di daerah yang terkena dampak dengan produktivitas dan pendapatan di daerah yang tidak terkena dampak Erupsi Gunung Sinabung. 2. H1: D ≠ 0 perbedaan antara dua pengamatan tidak sama dengan 0, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas dan pendapatan di daerah yang terkena dampak dengan produktivitas dan pendapatan di daerah yang tidak terkena dampak erupsi Gunung Sinabung.

3.4.1 Perhitungan Pendapatan

Pendapatan petani dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung biaya produksi dan penerimaan. Analisis biaya produksi dihitung dengan rumus: TC = FC + VC Universitas Sumatera Utara Keterangan: TC = Total Cost Total biaya Rphamusim tanam FC = Fixed Cost Biaya tetap Rphamusim tanam VC = Variable Cost Biaya variabel Rphamusim tanam Sedangkan total penerimaan dihitung dengan rumus: Keterangan: TR = Penerimaan usahatani Rphamusim tanam Y = Jumlah Produksi Kghamusim tanam Py = Harga y RpKg Perhitungan pendapatan dilakukan dengan menggunakan analisis total pendapatan. Pendapatan dihitung dengan rumus: Keterangan: I = Income pendapatan bersih usahatani Rphamusim tanam TR = Total Revenue penerimaan usahatani Rphamusim tanam TC = Total Cost total biaya Rphamusim tanam. TR = Y . Py I = TR − TC Universitas Sumatera Utara

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menjelaskan dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1 Definisi

1. Produksi adalah hasil panen kubis selama 1 periode tanam kghamusim tanam, 2. Produktivitas adalah rata – rata jumlah hasil panen kubis selama 1 periode tanam kghamusim tanam, 3. Penerimaan adalah hasil yang diterima petani dari jumlah penjualan kubis setelah dikalikan dengan harga jual kubis, selama 1 periode tanam Rphamusim tanam, 4. Total biaya adalah seluruh total pengeluaran petani yang dilimpahkan untuk usahataninya selama 1 periode tanam Rphamusim tanam 5. Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih petani yaitu selisih antara total penerimaan terhadap total biaya yang dikeluarkan Rphamusim tanam, 6. Petani adalah petani yang mengusahatanikan kubis yang lahan dan tanamannya terkena dan tidak terkena erupsi Gunung Sinabung. Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Daerah penelitian adalah Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. 2. Petani sampel adalah petani kubis di Desa Gajah yang lahan dan tanamannya terkena erupsi Gunung Sinabung dan petani kubis di Desa Gundaling II. 3. Penelitian ini dilakukan pada Januari – Februari 2015. Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN KARAKTERISTIK SAMPEL

4.1.Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1. Letak dan Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Desa Gajah memiliki luas wilayah 460 ha atau 2,4 dari luas kecamatan dan berada pada ketinggian ± 1.200 meter di atas permukaan laut mdpl. Jarak dari Ibukota Kabupaten Kabanjahe adalah 10 km dengan waktu tempuh 10 menit, jarak Ibukota Kecamatan adalah 3 km dengan waktu tempuh 5 menit dan jarak dari Ibukota Provinsi Medan adalah 87 km dengan waktu tempuh 150 menit. Secara administratif, Desa Gajah mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Semangat. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ndokum Siroga. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bulan Baru. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Surbakti.

4.1.2. Keadaan Penduduk

Berdasarkan data dari potensi desa tahun 2013. Jumlah penduduk di Desa Gajah sebanyak 1.542 jiwa dengan 456 KK. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah 793 jiwa penduduk laki-laki 51,42 dan 749 jiwa penduduk perempuan 48,57. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini : 24 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo No. Jenis Lapangan Pekerjaan Jumlah Penduduk Jiwa Jumlah Penduduk 1. Pertanian 936 92,95 2. Industri Rumah Tangga 29 2,88 3. PNSABRI 22 2,19

4. Lainnya

20 1,98 Jumlah 1.007 100 Sumber : Kecamatan Simpang Empat dalam Angka, Tahun 2013 Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa penduduk Desa Gajah didominasi berkerja di sektor pertanian yaitu sebanyak 936 jiwa 92,95, sedangkan penduduk yang bekerja di sektor industri rumah tangga sebanyak 29 jiwa 2,88, penduduk yang bekerja sebagai PNSABRI adalah sebanyak 22 jiwa 2,19, penduduk yang bekerja di sektor lainnya misalnya Pedagang, Wiraswasta, Pensiunan, dan lain-lain adalah sebanyak 20 jiwa 1,98.

4.1.3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana desa akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat desa tersebut. Jika sarana dan prasarana yang ada di suatu desa semakin baik, maka akan semakin mempercepat laju perkembangan desa tersebut. Sarana dan prasarana di Desa Gajah sudah tersedia cukup memadai. Hal ini dapat dilihat bahwa sarana vital seperti Pos Kesehatan Desa, Sekolah Dasar, dan Sarana Ibadah sudah cukup tersedia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo No. Uraian Jumlah 1. SD Negeri 1 buah

2. Poskesdes

2 unit 3. Posyandu 1 unit 4. Mesjid 1 buah 5. Gereja Protestan 3 buah 6. Industri Rumah Tangga 30 buah 7. Bengkel Sepeda Motor 1 buah 8. Bengkel Mobil 1 buah

9. Tenaga Medis BidanBides

3 orang

10. Jambur

1 buah 11. Jenis Kendaraan -Mobil Penumpang -Pickup -Sepeda motor 25 buah 33 buah 56 buah 12. Jalan -Aspal 1,0 km -Diperkeras 3,0 km -Tanah 5,0 km -Setapak 5,0 km Sumber : Kecamatan Simpang Empat dalam Angka, Tahun 2013 Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana di Desa Gajah sudah tersedia dengan memadai. Walaupun sarana pendidikan yang ada hanya satu Sekolah Dasar Negeri, tetapi penduduk dapat melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Lanjutan yang ada di Berastagi dan Ibukota Kabupaten Kabanjahe. Hal ini tidak mempersulit penduduk karena jaraknya tidak terlalu jauh dan mudah ditempuh, serta didukung oleh sarana jalan dan tranportasi yang memadai. Pada bidang kesehatan terdapat 2 unit Poskesdes, 1 unit Posyandu, dan 3 orang BidanBindes sebagai tenaga medis. Pada bidang keagamaan terdapat 1 buah mesjid, 3 buah gereja dan sebagai wadah untuk melakukan segala kegiatan kemasyarakatan terdapat 1 buah jambur. Di Desa Gajah juga terdapat 2 buah Universitas Sumatera Utara bengkel, yaitu bengkel untuk sepeda motor dan mobil. Dan terdapat juga industri rumah tangga sebanyak 30 buah, yang membantu penambahan pendapatan masyarakat di Desa Gajah. Sarana tranportasi juga sudah memadai, karena jalan menuju Desa Gajah sudah cukup baik yaitu aspal 1 km, diperkeras ada 3 km, tanah ada 5 km dan setapak 5 km.

4.2. Karakteristik Petani Sampel Penelitian

Karakteristik petani sampel menggambarkan kondisi atau keadaan serta status petani tersebut. Pembahasan tentang karakteristik petani kubis pada penelitian ini meliputi beberapa hal yaitu umur petani sampel, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan dan luas lahan akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut: Tabel 4.3 Karakteristik Petani Sampel di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo 2015 No Uraian Satuan Range Rataan 1 Umur Petani Sampel Tahun 26 - 52 41,5 2 Tingkat Pendidikan Tahun 6 - 12 9,7 3 Pengalaman Bertani Tahun 7 - 30 16,8 4 Jumlah Tanggungan Jiwa 2 - 7 5 5 Luas Lahan Ha 0,25 – 1,2 0,73 Sumber: Lampiran 1

4.2.1 Umur

Tingkat umur mempunyai pengaruh terhadap kemampuan fisik petani dalam mengelola usahatani yang dikerjakannya. Pada umumnya petani yang berumur muda dan sehat jasmaninya memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat sedangkan semakin tua umur petani maka kemampuan kejanya relative menurun. Umur Universitas Sumatera Utara petani sampel bervariasi antara petani yang satu dengan petani yang lainnya. Umur petani kubis di Desa Gajah berkisar antara 26 – 52 tahun dengan rata – rata umur 41,5 tahun.

4.2.2 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan petani merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang pembangunan pertanian. Kemampuan petani dalam mengelolausahataninya sebagian besar ditentukan oleh tingkat pendidikannya, baik pendidikan bersifat formal maupun nonformal. Pendidikan petani yang lebih baik akan memungkinkan petani untuk mengambil langkah yang bijaksana dalam bertindak atau mengambil keputusan serta memungkinkan petani untuk mempelajari dan menerapkan teknologi baru dalam pengembangan usahataninya. untuk mengetahui lebih rinci tingkat pendidikan dari petani responden dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Petani Kubis Responden di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Tahun 2015 No Tingkat Pendidikan Tahun Jumlah Orang Persentase 1 Tamat SD 8 20 2 Tamat SLTP 13 32,5 3 Tamat SLTA 17 42,5 4 Tamat D3, S1, S2 2 5 Total 40 100,00 Sumber: Lampiran 1 Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa petani responden dalam penelitian ini didominasi oleh petani dengan tingkat pendidikan SLTA dengan jumlah 17 orang 42,5. Ini menunjukkan tingkat pendidikan penduduk di Desa Gajah Universitas Sumatera Utara sudah tergolong sedang meskipun penduduk di desa itu didominasi oleh penduduk yang bermatapencaharian di bidang pertanian.

4.2.3 Jumlah Tanggungan Keluarga

Pada penelitian ini, yang menjadi jumlah tanggungan keluarga adalah anak dan istri petani keluarga. Dimana jumlah tanggungan keluarga akan mempengaruhi kehidupan ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Rata – rata jumlah tanggungan petani responden di Desa Gajah adalah 5 orangjiwa.

4.2.4 Pengalaman Bertani

Pengalaman bertani akan berpengaruh terhadap pola pengelolaan usahataninya. Pada umumnya petani yang berpengalaman dalam usahatani kubis lebih terampil dalam melakukan aktivitas usahataninya. Adapun pengalaman berusahatani responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Pengalaman Berusahatani Petani Responden di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2015 No Pengalaman Berusahatani Tahun Jumlah Orang Persentase 1 1 – 10 8 20 2 11 – 20 25 62,5 3 21 – 30 7 17,5 Total 40 100 Sumber: Lampiran 1 Lamanya bertani yang cukup lama dapat menjadi modal awal bagi petani dalam membudidayakan usahataninya. Hal ini dikarenakan petani sudah Universitas Sumatera Utara memahami teknik – teknik usahatani dari pengalamannya selama bertahun – tahun. Dari Tabel 4.5 terlihat bahwa pengalaman berusahatani para petani responden di daerah penelitian berkisar antara 1 – 30 tahun. Petani kubis di daerah penelitian kebanyakan memiliki pengalaman bertani 11 – 20 tahun yaitu sebesar 62,5 dari seluruh sampel penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa rata - rata petani kubis di daerah penelitian telah memiliki pengalaman bertani yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan petani di daerah penelitian telah melakukan usahatani sejak berusia muda, bahkan telah melakukan usahatani sejak masih belum berumah tangga atau sejak masih bersama orang tua mereka.

4.3 Karakteristik Usahatani

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Sistem Agribisnis Tomat Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

1 10 91

Analisis Kinerja Sistem Agribisnis Tomat Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 11

Analisis Kinerja Sistem Agribisnis Tomat Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 2

Analisis Kinerja Sistem Agribisnis Tomat Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 1 7

Analisis Kinerja Sistem Agribisnis Tomat Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 11

Analisis Kinerja Sistem Agribisnis Tomat Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 2

Analisis Kinerja Sistem Agribisnis Tomat Sebelum dan Sesudah Erupsi Gunung Sinabung di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 40

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 1 35

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 1 11

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 1 13