Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

b. Mengamati kinerja guru saat pembelajaran menggunakan lembar observasi yang telah disediakan dengan memberi skor untuk melihat peningkatannya terlampir pada IPKG. c. Mengamati kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran. 4. Refleksi Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, baik dari observasi maupun hasil tes siswa. Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi dengan menganalisis kelemahan dan kelebihan yaitu dengan cara sebagai berikut. a. Menganalisis kinerja guru, untuk mengetahui sejauh mana guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat. b. Menganalisis hasil pengamatan aktivitas siswa, untuk mengetahui sejauh mana siswa melibatkan diri dalam pembelajaran. c. Menganalisis hasil belajar siswa, untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Refleksi dilakukan dengan melihat kelebihan dan kelemahan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kelebihan yang ditemukan akan dipertahankan dan kelemahan yang ada untuk bahan perbaikan pada siklus selanjutnya. Siklus II Siklus II dilakukan setelah merefleksi kegiatan siklus I. Siklus II dilakukan dalam usaha peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang diharapkan lebih baik dari siklus I. 1. Perencanaan Pada tahap ini guru bersama peneliti membuat perencanaan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I. Tahap ini menetapkan materi yang akan dilaksanakan. Materi pokok sama dengan siklus I, yai tu ”Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat” dengan fokus materi “Macam-macam Koperasi dan Pentingnya Usaha Bersama dalam Koperasi”. Menganalisis SK dan KD. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan diterapkan di kelas sebagai tindakan pada siklus II. Menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan lembar observasi kinerja guru untuk melihat peningkatan yang terjadi. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus II dilakukan berdasarkan rencana pembelajaran yang dibuat dari hasil refleksi siklus I. Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran siklus II terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dengan langkah-langkah yang disesuaikan dengan hasil refleksi siklus I, yaitu dengan memaksimalkan kelebihan dan meminimalisir kelemahan yang ada dalam pembelajaran sebelumnya. 3. Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh observer bersamaan dengan proses pelaksanaan pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan observasi pada kinerja guru dan aktivitas siswa melalui lembar observasi yang telah disiapkan, untuk melihat peningkatannya dalam proses pembelajaran. Observasi juga dilakukan untuk melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama proses pembelajaran. 4. Refleksi Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, baik dari observasi maupun hasil tes siswa. Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi dengan menganalisis kinerja guru, aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas. Melalui refleksi dapat dilihat kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran. Kelemahan yang masih ada diharapkan dapat diminimalisir dan kelebihan dapat lebih dimaksimalkan pada siklus selanjutnya. Siklus III Siklus III dilakukan dalam usaha peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang diharapkan lebih baik dari siklus II. Siklus III dilaksanakan setelah merefleksi kegiatan siklus II. 1. Perencanaan Pada tahap ini guru bersama peneliti membuat perencanaan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus II. Langkah-langkah dalam perencanaan adalah menetapkan materi yang akan dilaksanakan. Materi pokok yang dipilih , yaitu ”Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Produksi” dengan fokus materi “Perkembangan Teknologi Produksi dan Komunikasi”. Kemudian guru bersana peneliti menganalisis SK dan KD. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa pemetaan SKKD, silabus, RPP, media, dan instrumen tes. Menyiapkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan kinerja guru. 2. Pelaksanaan Tahap pelaksanaan pada siklus III dilakukan dengan melalui langkah-langkah yang telah disesuaikan dengan refleksi siklus II. Kegiatan pelaksaan siklus III terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup. Pelaksanaannya disesuaikan dengan rencana perbaikan pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan refleksi siklus II 3. Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Observer melakukan observasi terhadap kinerja guru untuk melihat ketercapaian dan aktivitas siswa untuk melihat sejauh mana siswa melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Kelemahan dan kelebihan dalam proses pembelajaran juga dapat dilihat melalui kegiatan observasi. 4. Refleksi Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, baik dari observasi maupun hasil tes siswa. Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi dengan menganalisis peningkatan kinerja guru, hasil observasi aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Refleksi pada siklus III dilakukan dengan merefleksi kembali berhasil atau tidaknya penelitian yang dilakukan. Hasil refleksi menggambarkan tercapai tidaknya indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian.

G. Indikator Keberhasilan

Penelitian dengan menggunakan metode card sort dalam pembelajaran IPS ini dikatakan berhasil dilihat dari: 1. Adanya peningkatan persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPS di kelas IV A SD Negeri Gunung Pasir Jaya setiap siklusnya. 2. Pada akhir penelitian, adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai ≥75 dari 27 siswa dengan KKM 66.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada siswa kelas IV A SD Negeri Gunung Pasir Jaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Adanya peningkatan nilai rata-rata kinerja guru pada setiap siklusnya membuktikan metode card sort mudah diterapkan oleh guru. Nilai rata-rata kinerja guru siklus I adalah 65,45 dengan kategori baik. Pada siklus II, nilai rata-rata kinerja guru sebesar 73,64 dengan kategori baik. Selanjutnya nilai rata-rata kinerja guru pada siklus III adalah 85,46 termasuk dalam kategori sangat baik. 2. Adanya peningkatan persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal di setiap siklusnya. Pada siklus I persentase aktivitas belajar klasikal adalah 59,26 dikategorikan cukup aktif. Selanjutnya, pada siklus II persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 70,37 dikategorikan aktif. Pada siklus III persentase aktivitas siswa sebesar 85,19 dikategorikan sangat aktif. 3. Adanya peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal. Pada siklus I nilai rata-rata klasikal adalah 64,59 dengan persentase ketuntasan 59,26 dikategorikan sedang. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata klasikal adalah 71,11 dengan persentase ketuntasan meningkat menjadi 74,07 dikategorikan tinggi. Pada siklus III, nilai rata-rata klasikal adalah 77,19 dengan persentase ketuntasan meningkat menjadi 81,48 dikategorikan sangat tinggi. Dengan demikian, penerapan metode card sort pada pembelajaran IPS mudah diterapkan oleh guru sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV A SD Negeri Gunung Pasir Jaya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, peneliti memberikan saran-saran dalam menerapkan metode card sort sebagai berikut. 1. Siswa Siswa aktif dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Siswa harus berani bertanya jika ada hal yang kurang dipahami, sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan hasil belajar meningkat. 2. Guru Guru dapat terus melaksanakan serta memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam penerapan metode pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Guru juga dapat mengembangkan penggunaan metode card sort ini pada mata pelajaran lain. 3. Sekolah Sekolah melaksanakan pemantauan dan lebih memberikan dukungan serta fasilitas bagi guru untuk dapat melaksanakan perbaikan pembelajaran, demi mutu pendidikan yang lebih baik di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. PT Prestasi Pustakaraya. Jakarta. Andayani. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesional. Universitas Terbuka. Jakarta. Aqib, Zainal dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Yrama Widya. Bandung. Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar. Diva Press. Jogjakarta. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Hanafiah, Nanang Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Bandung. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Ghalia Indonesia. Bogor. Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Refika Aditama. Bandung. Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. PT Rajawali Pers. Bandung. Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Dirjen Dikti Depdiknas. Jakarta. Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sandra, Purma. 2012. Penguasaan Materi Tajwid dalam Pelajaran Baca Tulis Al- Qur’an Btq Melalui Metode Card Sort Pada Siswa Kelas IV SDN Wonorejo 02 Kecamatan Pringapus Kab. Semarang Tahun Pelajaran

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Make A Match Pada Siswa Kelas Iv SD Negeri 3 Keden Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE STADPADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETAK Peningkatan Aktivitas Belajar IPS Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jetak Kecamatan Wedarijaksa Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 16

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE STADPADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETAK Peningkatan Aktivitas Belajar IPS Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jetak Kecamatan Wedarijaksa Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 19

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Metode Think Pair Share Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupat

0 0 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE CARD SORT MATA PELAJARAN Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Metode Card Sort Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri Gondang 7 G

0 0 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE CARD SORT MATA PELAJARAN Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Metode Card Sort Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri Gondang 7 G

0 0 14

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DENGAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Penerapan Metode Index Card Match Dengan Mengoptimalkan Media Power Point Pada Siswa Kelas VA SD Muhammadiyah

0 2 19