tidak membebani pekerjaan atau sesuai dengan bidangnya untuk mengemukakan ide- ide dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya
menyokong. Temuan dalam penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Yogilianto 2008 melalui uji parsial yang menyatakan bahwa variabel karakteristik pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT
Injaplast Surabaya. Hasil yang berpengaruh signifikan karena faktor karakteristik pekerjaan merupakan jenis pekerjaan yang harus dilakukan oleh karyawan sesuai
dengan kemampuan, keahlian serta mampu pengembangan atas pekerjaan yang harus diselesaikan dengan cepat dan lancar.
2. Pengaruh Dorongan Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja
Hasil perhitungan hipotesis melalui uji t diperoleh t hitung untuk variabel dorongan berprestasi sebesar 10,975 dimana t hitung lebih besar dari t tabel 10,975 1,992 ,
maka dapat disimpulkan bahwa dorongan berprestasi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan SBF PT GMP. Rata-rata responden yang
menyatakan setuju 64,2, sangat setuju sebesar 33,3, dan ragu-ragu sebesar 2,5. Berdasarkan rata-rata jawaban responden dapat disimpulkan bahwa rata-rata mereka
menyatakan setuju bahwa dorongan berprestasi merupakan salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Besarnya dominansi oleh X
2
adalah 0,596 yang ditunjukan oleh nilai standarized coefficients Beta. Koefisien regresi
kepuasan kerja karyawan dalam variabel kesempatan berkembang X
2
sebesar 0,544 artinya setiap variabel kesempatan berkembang mengalami kenaikan 1 nilai, maka
kepuasan kerja Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,544.
Hasil penelitian variabel dorongan berprestasi, menunjukkan bahwa variabel
dorongan berprestasi sangat dibutuhkan sekali bagi karyawan terutama untuk memperoleh meningkatkan kemampuan yang dimiliki, mempunyai tujuan yang
diinginkan, serta memiliki semangat yang tinggi dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Robbins 2008:182
menyatakan “dorongan berprestasi merupakan kontribusi karyawan atas dorongan dari pimpinan untuk melakukan aktivitas yang
lebih baik da lam menunjang tujuan perusahaan”.
Akan tetapi, keinginan karyawan di dalam meningkatkan kepuasan kerja tentu juga
ada hal-hal yang sudah dipertimbangkan oleh pimpinan. Setidaknya pimpinan harus lebih banyak memberi kesempatan atau mengikutikan bawahannya untuk
mengembangkan kemampuannya dalam berbagai pelatihan-pelatihan baik pelatihan atau trainning di dalam perusahaan sendiri maupun di luar perusahaan, sehingga
harapan pimpinan maupun karyawan Services Business and Finance SBF PT Gunung Madu Plantations Lampung Tengah sama-sama terkait demi melaksanakan
tugas-tugas yang menjadi bebannya. Temuan dalam penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yogilianto 2008 melalui uji parsial yang
menyatakan bahwa variabel dorongan berprestasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Injaplast Surabaya.
3. Pengaruh Kesempatan Berkembang Terhadap Kepuasan Kerja