Hasil penelitian variabel dorongan berprestasi, menunjukkan bahwa variabel
dorongan berprestasi sangat dibutuhkan sekali bagi karyawan terutama untuk memperoleh meningkatkan kemampuan yang dimiliki, mempunyai tujuan yang
diinginkan, serta memiliki semangat yang tinggi dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Robbins 2008:182
menyatakan “dorongan berprestasi merupakan kontribusi karyawan atas dorongan dari pimpinan untuk melakukan aktivitas yang
lebih baik da lam menunjang tujuan perusahaan”.
Akan tetapi, keinginan karyawan di dalam meningkatkan kepuasan kerja tentu juga
ada hal-hal yang sudah dipertimbangkan oleh pimpinan. Setidaknya pimpinan harus lebih banyak memberi kesempatan atau mengikutikan bawahannya untuk
mengembangkan kemampuannya dalam berbagai pelatihan-pelatihan baik pelatihan atau trainning di dalam perusahaan sendiri maupun di luar perusahaan, sehingga
harapan pimpinan maupun karyawan Services Business and Finance SBF PT Gunung Madu Plantations Lampung Tengah sama-sama terkait demi melaksanakan
tugas-tugas yang menjadi bebannya. Temuan dalam penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yogilianto 2008 melalui uji parsial yang
menyatakan bahwa variabel dorongan berprestasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Injaplast Surabaya.
3. Pengaruh Kesempatan Berkembang Terhadap Kepuasan Kerja
Hasil perhitungan hipotesis melalui uji t diperoleh t hitung untuk variabel kesempatan
berkembang sebesar 2,619 dimana t hitung lebih besar dari t tabel 2,619 1,992 , maka dapat disimpulkan bahwa kesempatan berkembang secara parsial berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan SBF PT GMP. Mayoritas responden dari kelima
item pertanyaan memberikan jawaban bervariasi. Rata-rata responden yang menyatakan setuju 74,1, sangat setuju sebesar 21, dan ragu-ragu sebesar 4,9.
Berdasarkan rata-rata jawaban responden dapat disimpulkan bahwa rata-rata mereka menyatakan setuju bahwa kesempatan berkembang merupakan salah satu faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Besarnya dominansi oleh X
3
adalah 0,154 yang ditunjukan oleh nilai standarized coefficients Beta. Koefisien regresi kepuasan kerja karyawan dalam variabel kesempatan berkembang X
3
sebesar 0,097 artinya setiap variabel kesempatan berkembang mengalami kenaikan 1 nilai,
maka kepuasan kerja Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,097. Hasil analisis pengujian varibel ketiga menunjukkan bahwa variabel kesempatan
berkembang mampu menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Kemampuan dari hasil tersebut ditunjukkan dengan hasil yang positif,
berarti variabel kesempatan berkembang dipandang sangat baik sekali bagi seseorang atau karyawan untuk menunjukkan semangat kerja dan kegairahan kerja yang tinggi,
sehingga para karyawan bisa memperoleh kepuasan kerja yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan, karena karyawan juga mempertimbangkan kondisi atau
peluang yang ada dilapangan untuk bisa menempatkan diri pada posisi yang lebih baik, disamping itu kesempatan untuk berkembang merupakan suatu konsep yang
bisa dipikirkan ke depan dan mampu menciptakan suasana atau kondisi kerja yang lebih nyaman untuk menempati kedudukan yang lebih baik, sehingga hasil penelitian
ini membuktikan adanya vaiabel kesempatan berkembang berpengaruh siginifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Services Business and Finance SBF PT Gunung
Madu Plantations Lampung Tengah.
Hal ini didukung oleh pendapat Gibson 2003:204, dimana karyawan mampu menunjukkan prestasinya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan penempatan
jabatan yang lebih tinggi. Temuan dalam penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yogilianto 2008 melalui uji parsial yang
menyatakan bahwa variabel kesempatan berkembang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Injaplast Surabaya.
4. Pengaruh Tanggungjawab Terhadap Kepuasan Kerja