Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data

130 4. Rata-rata hasil belajar IPS pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih rendah dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. 5. Ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan kemampuan awal siswa pada mata pelajaran IPS.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Studi Perbandingan Hasil Belajar IPS melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT dan Tipe Two Stay Two Stray TSTS dengan Memperhatikan Kemampuan Awal pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri 1 Tanjung Karang Tahun Pelajaran 20132014”, maka peneliti memberi saran sebagi berikut. 1. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, karena model ini dapat meningkatkan interaksi sosial sekaligus meningkatkan pengetahuan pada pembelajaran IPS. 2. Setiap memulai standar kompetensi yang baru hendaknya guru melakukan tes kemampuan awal siswa, agar guru mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari sehingga guru dapat menentukan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan awal siswa. Namun, penerapannya harus disesuaikan dengan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 131 3. Jika sebagian besar siswa memiliki kemampuan awal tinggi dan sedang terhadap materi yang akan dipelajari, maka guru dapat menggunakan model pembelajaran TGT, karena dengan model ini siswa dapat saling menentukan rasa saling percaya atau yakin pada kelompoknya dalam menyelesaikan tugas dalam turnamen dan membantu dalam mengembangkan potensi diri. Namun, penerapannya harus disesuaikan dengan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 4. Jika sebagian besar siswa memiliki kemampuan awal rendah terhadap materi yang akan dipelajari, maka guru dapat menggunakan model pembelajaran TSTS, karena struktur model TSTS ini merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain sehingga dapat mempermudah siswa untuk memahami materi. Namun, penerapannya harus disesuaikan dengan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Astuti, Rini. 2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament TGT pada Siswa Kelas VIIIB Semester Gasal SMP PGRI 04 Padang Ratu Lampung Tengah Tahun Pelajaran 20092010. Bandar Lampung: Universitas Lampung. BSNP. 2006. Buku Panduan Penyusunan KTSP. Jakarta: BSNP. Dakir. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fauziyah. 2012. Studi Perbandingan Hasil Belajar Akuntansi Siwa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT, Teams Games Tournament TGT dan Student Team Achievment Division STAD pada Siswa Kelas XI IPS SMA YP Unila Tahun Pelajaran 20112012. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah B. Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Handika, Jeffry dan Praptiwi. 2012. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation GI dan Students Teams Achievement Division STAD Ditinjau dari Kemampuan Awal. IKIP PGRI Madiun: Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. 2013. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Lie, Anita. 2005. Cooperatif Learning. Jakarta: Grafindo. Muhaimin, dkk. 2009. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers. Mujib, Fathul. 2012. Super Power in Educating. Yogyakarta: Diva Press. Nasution S. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Puspita S., Nia. 2012. Studi Perbandingan Hasil Belajar Ekonomi melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Tipe Numbered Heads Together NHT Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 2 Metro Tahun 20112012. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Rusman. 2011. Model-Model pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusamedia. Sudjana, Nana. 2005. Penelitian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodiah. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Landasan Psikologi Proses Pendidkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sumantri, Muhammad Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

3 20 49

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

6 25 59

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 TANJUNG KARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 107

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJAR

0 6 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2

2 4 81

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 76

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 20

0 5 97

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 10

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12