Tujuan Model Cooperative Learning Jenis-Jenis Model Cooperative Learning

Berdasarkan pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa model cooperative learning memiliki banyak tipe model yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Dari beberapa model cooperative learning di atas peneliti memlilih model cooperative learning tipe two stay two stray karena model ini dirasa dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

C. Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

Salah satu tipe model cooperative learning adalah two stay two stray. Isjoni 2007: 79 menyatakan bahwa model cooperative learning tipe two stay two stray adalah teknik yang dikembangkan Spencer Kagan dan bisa digunakan dengan teknik kepala bernomor. Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok lainnya. Menurut Hanafiah 2009: 56 menyatakan bahwa model cooperative learning tipe dua tinggal dua tamu two stay two stray memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. Suyatno dalam http:yusiriza.wordpress.com menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap dikelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, saling bertukar informasi, kembali ke kelompok asal dan laporan kelompok. Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa model cooperative learning tipe two stay two stray merupakan model pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kerja sama dalam suatu kelompok dan saling berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lainnya.

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Two Stay Two Stray

Model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Begitu pula dengan model two stay two stray. Menurut Yusrin dalam http:yusrin- orbyt.blogspot.com kelebihan dan kelemahan model ini sebagai berikut: 1. Kelebihan dari model two stay two stray: a. Dapat diterapkan pada semua kelastingkatan b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna c. Lebih berorientasi pada keaktifan. d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya e. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa. f. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan. g. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar 2. Kelemahan dari model two stay two stray: a. Membutuhkan waktu yang lama b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan materi, dana dan tenaga d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. Miratriani dalam http:miratriani.blogspot.com menyatakan bahwa model cooperative learning tipe two stay two stray memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: 1. Kelebihan model two stay two stray: a. Dapat diterapkan pada semua kelastingkatan b. Belajar siswa lebih bermakna c. Lebih berorientasi pada keaktifan berpikir siswa d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat meningkatkan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya e. Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadap temannya 2. Kelemahan model two stay two stray: a. Membutuhkan waktu yang lama b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok c. Guru membutuhkan banyak persiapan materi, dana dan tenaga d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 4 RUKTI HARJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 62

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 4 RUKTI HARJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 16 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 02 ASTOMULYO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 52

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PRINGSEWU BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 67

PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV A SD NEGERI 1 SUKARAJA TIGA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 14 53

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT KELAS VA SD NEGERI SIDOSARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 45

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VII SMP XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SD NEGERI 7 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 1 BANJARREJO TP 2012/2013

1 2 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DALAM PEMBELAJARAN IPS SD Maya Sari, Sugiyono, Syamsiati

0 0 12