Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

kelompok dan saling berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lainnya.

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Two Stay Two Stray

Model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Begitu pula dengan model two stay two stray. Menurut Yusrin dalam http:yusrin- orbyt.blogspot.com kelebihan dan kelemahan model ini sebagai berikut: 1. Kelebihan dari model two stay two stray: a. Dapat diterapkan pada semua kelastingkatan b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna c. Lebih berorientasi pada keaktifan. d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya e. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa. f. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan. g. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar 2. Kelemahan dari model two stay two stray: a. Membutuhkan waktu yang lama b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan materi, dana dan tenaga d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. Miratriani dalam http:miratriani.blogspot.com menyatakan bahwa model cooperative learning tipe two stay two stray memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: 1. Kelebihan model two stay two stray: a. Dapat diterapkan pada semua kelastingkatan b. Belajar siswa lebih bermakna c. Lebih berorientasi pada keaktifan berpikir siswa d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat meningkatkan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya e. Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadap temannya 2. Kelemahan model two stay two stray: a. Membutuhkan waktu yang lama b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok c. Guru membutuhkan banyak persiapan materi, dana dan tenaga d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas Berdasarkan beberapa kelebihan dan kelemahan model cooperative learning tipe two stay two stray di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa kelebihan model cooperative learning tipe two stay two stray lebih banyak dibandingkan kelemahannya sehingga kelebihan tersebut dapat menutupi kelemahan model two stay two stray ini dan model cooperative learning tipe two stay two stray ini cocok dan efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

E. Langkah-langkah Model Two Stay Two Stray

Huda 2011: 140 menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran tipe two stay two stray pada siswa melalui beberapa prosedur, yaitu: 1. Siswa bekerja sama kelompok berempat sebagaimana biasa 2. Guru memberikan tugas secara berkelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan secara bersama-sama 3. Dua anggota dari masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota kelompok lain 4. Dua orang yang “tinggal” dalam kelompok bertugas bersharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka 5. “Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompok semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain 6. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua. Berdasarkan langkah-langkah model cooperative learning tipe two stay two stray di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model cooperative learning tipe two stay two stray cukup mudah dan efektif diterapkan dalam pembelajaran di kelas karena langkah-langkahnya mudah diikuti oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 4 RUKTI HARJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 62

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 4 RUKTI HARJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 16 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 02 ASTOMULYO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 52

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PRINGSEWU BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 67

PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV A SD NEGERI 1 SUKARAJA TIGA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 14 53

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT KELAS VA SD NEGERI SIDOSARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 45

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VII SMP XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SD NEGERI 7 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 1 BANJARREJO TP 2012/2013

1 2 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DALAM PEMBELAJARAN IPS SD Maya Sari, Sugiyono, Syamsiati

0 0 12