Pengertian Model Cooperative Learning

bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Asbullah dalam http:ifzanul.blogspot.com menyatakan bahwa cooperative learning adalah belajar bersama-sama saling membantu antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Isjoni 2007: 6 menyatakan bahwa cooperative learning adalah belajar bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan, menurut Suprijono 2012: 54 cooperative learning adalah suatu konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru . Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa cooperative learning adalah model yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mengaktifkan siswa dengan membentuk suatu kelompok belajar yang terdiri dari empat orang atau lebih dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2. Tujuan Model Cooperative Learning

Model Cooperative Learning memiliki berbagai tujuan dalam setiap proses pembelajaran. Isjoni 2007: 21 menyatakan ada tiga tujuan model cooperative learning yaitu: a. Penghargaan kelompok Cooperative Learning menggunakan tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli. b. Pertanggungjawaban Individu Keberhasilan Kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya. c. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan Cooperative Learning menggunakan metode scoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang terdahulu. Dengan metode ini siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil dan melakukan terbaik buat kelompoknya.

3. Jenis-Jenis Model Cooperative Learning

Cooperative learning memiliki beberapa jenis dalam proses penerapannya. Suyatno dalam http:yusiriza.wordpress.com menyatakan bahwa model cooperative learning terdiri dari beberapa tipe, diantaranya Student Teams Achievement Division STAD, Numbered Heads Together NHT, Jigsaw, Think Pairs Share TPS, Teams Games Turnament TGT, Group Investigation GI, Teams Assisted Individualy TAI, dan Two Stay Two Stray TSTS. Berdasarkan pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa model cooperative learning memiliki banyak tipe model yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Dari beberapa model cooperative learning di atas peneliti memlilih model cooperative learning tipe two stay two stray karena model ini dirasa dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

C. Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

Salah satu tipe model cooperative learning adalah two stay two stray. Isjoni 2007: 79 menyatakan bahwa model cooperative learning tipe two stay two stray adalah teknik yang dikembangkan Spencer Kagan dan bisa digunakan dengan teknik kepala bernomor. Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok lainnya. Menurut Hanafiah 2009: 56 menyatakan bahwa model cooperative learning tipe dua tinggal dua tamu two stay two stray memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. Suyatno dalam http:yusiriza.wordpress.com menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok, dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap dikelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, saling bertukar informasi, kembali ke kelompok asal dan laporan kelompok. Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa model cooperative learning tipe two stay two stray merupakan model pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kerja sama dalam suatu

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 4 RUKTI HARJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 62

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 4 RUKTI HARJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 16 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 02 ASTOMULYO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 52

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PRINGSEWU BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 67

PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV A SD NEGERI 1 SUKARAJA TIGA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 14 53

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT KELAS VA SD NEGERI SIDOSARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 45

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VII SMP XAVERIUS PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SD NEGERI 7 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 1 BANJARREJO TP 2012/2013

1 2 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DALAM PEMBELAJARAN IPS SD Maya Sari, Sugiyono, Syamsiati

0 0 12