Mekanisme Kerja Uraian Digoksin .1 Digoksin

mengurangi aktivitas simpatis di nodus SA maupun AV, sehingga dapat menimbulkan bradikardia sinus sampai henti jantung danatau perpanjangan konduksi AV sampai meningkatnya blok AV. Efek pada nodus AV inilah yang mendasari penggunaan digoksin pada pengobatan fibrilasi atrium Gunawan, 2007.

2.3.1.3 Farmakokinetika

Semua glikosida jantung termasuk inti steroid dan cincin lakton, sebagian besar juga memiliki satu atau lebih gula residu. Glikosida jantung sering disebut digitalis karena munculnya beberapa berasal dari tanaman digitalis. Digoksin adalah agen prototipe dan satu-satunya yang umum digunakan kurva fungsi ventrikel. Absis dapat berupa ukuran serat ukuran tinggi, mengisi tekanan, tekanan kapiler pulmoner. Ordinat adalah ukuran berguna eksternal stroke volume kerja jantung, curah jantung. Pada gagal jantung output berkurang sama sekali panjang serat dan jantung mengembang karena munculnya fraksi ejeksi menurun. Sebagai hasilnya, bergerak hati dari titik A ke B. Kompensatoris debit simpatik atau pengobatan yang efektif memungkinkan jantung untuk mengeluarkan lebih banyak darah, dan jantung bergerak untuk poin dalam c pada kurva tengah Katzung, 2010.

2.3.1.4 Efek Samping

Efek sampingnya berupa gangguan lambung usus: mual muntah, diare, dan nyeri perut. Efek lainnya berupa efek sentral, seperti pusing, melihat kuning, letih, lemah otot, gelisah, kekacauan, dan konvulsi. Pada overdose terjadi efek jantung, antara lain gangguan ritme, khususnya ekstrasistole dan fibrilasi bilik berbahaya yang dapat mengakipbatkan shock fatal Tjay dan Rahardja, 2002.

2.3.1.5 Kegunaan

Khasiatnya bermacam-macam, yang terpenting adalah efek inotrop positif, yakni memperkuat kontraksi jantung, hingga volume pukulan, volume menit, dan diuresis diperbesar, serta jantung yang membesar mengecil lagi. Frekuensi denyutan juga diturunkan efek cronotrop negatif akibat stimulasi norvus vagus saraf “penegembara”. Sifat ini bertentangan dengan banyaknya zat introp positif adrenalin, derivat xanthin, glukagon, dan ion Ca yang memiliki kerja cronotrop positif pula. Di samping itu, zat ini menghambat penyaluran impuls AV, yang penting pada gangguan ritme serambi efek dromotrop negatif Tjay dan Rahardja, 2002.

2.3.1.6 Dosis

a. Dewasa : po atau iv Dosis awal DA : 0,5-1,0 mg dibagi 2-3 x pemberian. Dosis pemeliharaan DP : 0,2-0,4 mghari. b. Anak-anak: µgkg DA DPhari Bayi baru lahir 25 1,5-12,0 Bayi umur 1 bulan 30 10 1-2 tahun 25 20 2-12 tahun 10 4 Widodo,1993.