Metode EOQ Economic Order Quantity

Q : Ukuran paket pesanan lot size dalam unit TC : Biaya total persediaan dalam rupiah per tahun. H : Biaya penyimpanan rupiah unit tahun Biaya pemesanan per tahun Ordering cost: OC = S DQ …………………………………..2.1 Biaya pengelolaan persediaan per tahun Carrying cost CC = ic Q2 .......................................................2.2 Maka, total biaya persediaan: TC = S DQ + ic Q2 ………………………………..2.3 Biaya TC=biaya total Tahunan Pengelolaan CQ2 Biaya Minimum Biaya Pemesanan SXDQ Q=EOQ Unit Gambar 2.5 Grafik Perhitungan EOQ Terjadi keseimbangan antara carrying cost dan ordering cost, maka Q dihitung dari: Q = 2SDic ………………… 2.4 ……………… 2.5

2.6.2 Titik Pemesanan Ulang Reorder PointROP

Reorder Point ialah saat atau titik dimana harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan barang yang dipesan itu tepat pada waktu dimana persediaan diatas safety stock sama dengan nol. Dalam penentuanpenetapan Reorder Point haruslah kita memperhatikan faktor- faktor sebagai berikut : a. penggunaan barang selama tenggang waktu mendapatkan barang procurement lead time, b. besarnya safety stock. Reorder Point dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain dengan : 1 menetapkan jumlah penggunaan selama lead time dan ditambah dengan persentase tertentu. Misalnya ditetapkan bahwa safety stock sebesar 50 dari penggunaan selama lead time dan dtetapkan bahwa lead timenya adalah 6 hari, sedangkan kebutuhan barang setiap harinya adalah 3 unithari. ROP = 6 x 3 + 50 6 x 3 = 18 + 9 � = 2�� ℎ = 27 unit, 2 dengan menetapkan penggunaan selama lead time dan ditambah dengan penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock, misalkan kebutuhan selama 4 hari. ROP = 6 x 3 + 4 x 3 = 18 + 12 = 30 unit Dari contoh yang terakhir ini dapatlah dikatakan bahwa “reorder point”- nya adalah pada jumlah 30 unit, ini berarti bahwa pesanan harus dilakukan pada waktu jumlah persediaan tinggal 30 unit. ROP WAKTU Lead time Unit Pengadaan Gambar 2.6 Grafik Lead Time 2.6.3 Kategori Biaya Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan dengan penyelenggaraan persediaan di dalam suatu perusahaan terdiri dari tiga macam, yaitu biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya tetap persediaan. a. Biaya Pemesanan Biaya Pemesanan merupakan biaya-biaya yang terkait langsung dengan kegiatan pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan. Hal yang diperhitungkan di dalam biaya pemesanan adalah berapa kali pemesanan dilakukan, dan berapa jumlah unit yang dipesan pada setiap kali pemesanan. Beberapa contoh dari biaya pemesanan antara lain : 1 Biaya persiapan pembelian 2 Biaya pembuatan faktur 3 Biaya ekspedisi dan administrasi 4 Biaya bongkar bahan yang diperhitungkan untuk setiap kali pembelian 5 Biaya biaya pemesanan lain yang terkait dengan frekuensi pembelian. Biaya pemesanan ini seringkali disebut sebagai biaya persiapan pembelian, set up cost, procurement cost. Pada prinsipnya biaya pemesanan ini akan diperhitungkan atas dasar frekuensi pembelian yang dilaksanakan dalam perusahaan. b. Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan merupakan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan di dalam perusahaan. Beberapa contoh dari biaya penyimpanan antara lain : 1 Biaya simpan bahan 2 Biaya asuransi bahan 3 Biaya kerusakan bahan dalam penyimpanan 4 Biaya pemeliharaan bahan 5 Biaya pengepakan kembali 6 Biaya modal untuk investasi bahan 7 Biaya kerugian penyimpanan 8 Biaya sewa gudang per satuan unit bahan 9 Risiko tidak terpakainya bahan karena usang 10 Biaya-biaya lain yang terikat dengan jumlah bahan yang disimpan dalam perusahaan yang besangkutan.