Penggunaan Model KESIMPULAN DAN SARAN

3.2 Penggunaan Model

Sebagai uji model perhitungan koefisien korelasi rank Kendall menggunakan graph theory, dicontohkan data berikut ini yang hanya merupakan data simulasi. Data simulasi diambil dari buku statistik nonparametrik edisi kedua karangan Samsubar Saleh. Berikut ini adalah data pengamatan dokter kepala bagian penyakit dalam terhadap 20 pasien penderita darah tinggi. Table 3.1 Data Pengamatan Dokter Kepala Bagian Penyakit Dalam Terhadap 20 Pasien Penderita Darah Tinggi No Pasien Umur Th Tekanan Darah 1 A 56 147 2 B 42 125 3 C 72 160 4 D 36 118 5 E 63 149 6 F 47 128 7 G 55 150 8 H 49 145 9 I 38 115 10 J 42 140 11 K 68 152 12 L 60 155 13 M 50 148 14 N 43 127 15 O 39 125 16 P 71 173 17 Q 65 169 18 R 73 176 19 S 44 132 20 T 26 115 Universitas Sumatera Utara Untuk mendapatkan nilai skor maksimum dari data diatas maka dapat diperoleh dari jumlah arc maksimum yang diperoleh dari complete asymmetric digraph. 20 pasien penderita darah tinggi menjadi verteks dari complete asymmetric digraph. Score maximum sama dengan banyaknya arcs dari complete asymmetric digraph, sehingga score maximum dapat ditentukan dengan dimana n adalah jumlah vertex dari complete asymmetric digraph. Dari data diatas diketahui banyaknya n adalah 20, sehingga score maksimum dapat diperoleh dari banyaknya arc dari complete asymmetric digraph dengan menggunakan teorema 2.4.1, maka nilai score maksimum dapat diperoleh dengan: = = 190 Universitas Sumatera Utara Dapat direpresentasikan dengan digraph akan diperoleh graph dengan 20 verteks dan 190 arcs. Dan dapat dilihat dalam gambar berikut : V 1 V 2 V 3 V 4 V 5 V 6 V 7 V 8 V 9 V 10 V 11 V 12 V 13 V 14 V 15 V 16 V 17 V 18 V 19 V 20 Gambar 3.1 Graph G20,190 Universitas Sumatera Utara Sehingga skor maksimum yang diperoleh adalah sama dengan banyaknya arc dari complete asymmetric digraph yaitu 190. Untuk menentukan nilai skore actualnya dapat diperoleh dengan menggunakan matriks adjacency yang berbentuk matriks segitiga atas. Langkah – langkah untuk mendapatkan matriks adjacency adalah sebagai berikut: Lakukan perangkingan dari data diatas, dan akan diperoleh urutan ranking sebagai berikut: Urutan Ranking Umur Urutan Ranking Tekanan Darah 2 73 1 176 3 72 2 173 4 71 3 169 5 68 4 160 6 65 5 155 7 63 6 152 8 60 7 150 9 56 8 149 10 55 9 148 11 50 10 147 12 49 11 145 13 47 12 140 14 44 13 132 15 43 14 128 16 42 15,5 15 127 17 42 16 125 16,5 18 39 17 125 19 38 18 118 20 36 19 115 19,5 21 26 20 115 Universitas Sumatera Utara Table 3.2 Ranking Pengamatan Dokter Kepala Bagian Penyakit Dalam Terhadap 20 Pasien Penderita Darah Tinggi No Pasien Ranking Pengamatan UMUR TEKANAN DARAH 1 A 8 10 2 B 15,5 16,5 3 C 2 4 4 D 19 18 5 E 6 8 6 F 12 14 7 G 9 7 8 H 11 11 9 I 18 19,5 10 J 15,5 12 11 K 4 6 12 L 7 5 13 M 10 9 14 N 14 15 15 O 17 16,5 16 P 3 2 17 Q 5 3 18 R 1 1 19 S 13 13 20 T 20 19,5 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya perankingan tersebut susun berdasarkan urutannya. Hasilnya disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.3 Susunan perankingan Pengamatan Dokter Kepala Bagian Penyakit Dalam Terhadap 20 Pasien Penderita Darah Tinggi. No Pasien Ranking Pengamatan UMUR TEKANAN DARAH 1 R 1 1 2 C 2 4 3 P 3 2 4 K 4 6 5 Q 5 3 6 E 6 8 7 L 7 5 8 A 8 10 9 G 9 7 10 M 10 9 11 H 11 11 12 F 12 14 13 S 13 13 14 N 14 15 15 B 15,5 16,5 16 J 15,5 12 17 O 17 16,5 18 I 18 19,5 19 D 19 18 20 T 20 19,5 Universitas Sumatera Utara Setelah rank umur diurutkan secara natural, langkah selanjutnya adalah membentuk adjacency matriks yang sesuai dengan complete asymmetric digraph. Universitas Sumatera Utara Dari adjacency matriks diatas dihitung total nilai +1 dan -1. Dari sini diperoleh score actual. Besarnya score actual dapat dilihat dari table dibawah ini. Setiap baris dalam table ini menunjukkan banyaknya nilai +1 pasangan yang tersusun secara natural dan banyaknya nilai -1 pasangan yang tidak tersusun secara natural dari setiap baris dalam adjacency matriks. Tabel 3.4 pasangan yang terurut secara natural +1 dan pasangan yang tidak tersusun secara natural -1 dari setiap baris dalam adjacency matriks Banyak Pasangan Yang terurut secara natural +1 Banyak pasangan yang tidak terurut secara natural -1 19 16 17 14 15 12 13 10 11 10 9 6 6 5 3 4 3 1 -2 -2 - 2 - 2 - 2 -1 - 1 - 1 -1 174 14 Universitas Sumatera Utara Dari table diatas diperoleh score actual dengan menjumlahkan banyak pasangan yang terurut secara natural dengan banyak pasangan yang tidak tersusun secara natural. Karena yang akan diuji memiliki rank kembar, maka selanjutnya dicari nilai T x dan T y . Dimana pengamatan terhadap umur dimisalkan dengan x dan pengamatan terhadap tekanan darah dimisalkan dengan y. Pada rank pengamatan terhadap umur terdapat satu kelompok nilai kembar yaitu: ranking 15,5 dengan t = 2. Sehingga nilai T x adalah : = = 1 Pada rank pengamatan terhadap tekanan darah terdapat dua kelompok nilai kembar yaitu: ranking 16,5 dengan t = 2 dan ranking 19,5 dengan t = 2. Sehingga nilai T y adalah : = = 2 Universitas Sumatera Utara Dengan demikian harga koefisien korelasi rank Kendall dapat dicari menggunakan rumus 3.3: Selanjutnya pengujian terhadap : 1. Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternative, yaitu: H : tidak ada korelasi antara umur dengan tekanan darah H 1 : ada korelasi antara umur dengan tekanan darah 2. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima dan H 1 ditolak apabila - Z α2 Z H ≤ + Z α2 H ditolak dan H 1 diterima apabila Z H + Z α2 atau Z H - Z α2 3. Nilai Z hitung adalah: Universitas Sumatera Utara 4. Nilai kritis pada = 5 = ± Z 121 = Z 121-0,05 Z 120,95 = Z 0,475 = ± 1,96 gunakan kurva normal 5. Kesimpulan H ditolak karena Z H = 5,2330 Z 0,025 = + 1,96 Artinya : ada korelasi yang cukup berarti antara umur dengan tekanan darah dari 20 pasien penderita tekanan darah tinggi Universitas Sumatera Utara BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan