3.2 Surat Pemberitahuan SPT Masa PPh Pasal 21
Surat Pemberitahuan SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak WP digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran
pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, sesuai peraturan perundangan-undangan perpajakan.
Setiap Wajib Pajak harus mengisi SPT dengan benar, lengkap, jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, dan
angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan mendatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan
mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan SPT dalam bahasa Indonesia dan mata uang selain Rupiah yang diizinkan.
Fungsi SPT bagi Wajib Pajak PPh ialah sebagai sarana WP untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak
yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang : a.
Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu
tahun pajak atau bagian tahun pajak. b.
Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak.
Universitas Sumatera Utara
c. Harta dan kewajiban
d. Pemotonganpemungutan pajak orang atau badan lain dalam satu
masa pajak. SPT masa yang untuk pelaporan PPh Pasal 21 ialah SPT Masa
Pajak Penghasilan Pasal 21 danatau Pasal 26 atau sering disebut juga dengan SPT Masa 1721. Batas waktu penyetoran PPh Pasal 21 untuk
setiap masa pajak paling lama 10 sepuluh hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak. Dan batas waktu pelaporan PPh Pasal
21 paling lama 20 dua puluh hari setelah berakhirnya masa pajak. Dalam pengisian dan penyampaian SPT wajib pajak harus
mengambil sendiri formulir SPT pada Kantor Pelayanan pajak setempat Dengan menunjukkan NPWP atau mengunduh SPT melalui
www.pajak.go.id dan selanjutnya mengisi formulir SPT dengan benar, jelas, dan lengkap serta menandatangani sesuai dengan petunjuk yang
diberikan. Pengisian formulir SPT yang tidak benar yang mengakibatkan pajak yang terutang kurang bayar, akan dikenakan sanksi perpajakan PPh
Pasal 21. Apabila SPT PPh 21 tidak disampaikan tepat waktu akan dikenai denda sebesar Rp 100.000 seratus ribu rupiah sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Sanksi pidana juga dikenakan terhadap setiap orang karena kealpaanya tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi
Universitas Sumatera Utara
isinya tidak benar atau tidak lengkap sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara dan perbuatan tersebut merupakan
perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali, didenda paling sedikit 1 satu kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar dan paling banyak 2 dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar, atau pidana kurungan paling singkat 3
tiga bulan atau paling lama 1 satu tahun. Setiap orang yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPT atau
menyampaikan SPT tetapi tidak benar atau tidak lengkap dan dapat merugikan negara dalam hal kerugian pada pendapatan negara dipidana
dengan dipidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling lama 6 enam tahun dan denda paling sedikit 2 dua kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 empat kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
Apabila Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan ternyata tidak dapat menyampaikan SPT dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
karena luasnya kegiatan usaha dan masalah-masalah teknis penyusunan laporan keuangan, atau sebab lainnya sehingga sulit untuk memenuhi batas
waktu penyelesaian dan memerlukan kelonggaran dari batas waktu yang telah ditentukan, Wajib Pajak dapat memperpanjang penyampaian SPT
Masa PPh dengan cara menyampaikan pemberitahuan secara tertulis dengan cara lain misalnya dengan pemberitahuan secara elektronik kepada
Universitas Sumatera Utara
Direktorat Jenderal Pajak. Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
3.3 Contoh Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21