mengukur sikap yang terdiri dari komponen sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju Arikunto, 2006, hlm. 148.
C. Eksim susu
1. Pengertian
Eksim susu merupakan penyakit yang bersifat kronik dan sering mengalami kekambuhan FKUI, 2006, hlm. 1.
Eksim susu atau dalam istilah kedokteran disebut dermatitis atopi adalah kelainan kulit, bersifat kronis, berupa kemerahan pada kulit wajah, yang sangat gatal dan
kambuhan Sutawijaya, R. 2010, hlm. 42. 2.
Klasifikasi Eksim Susu Klasifikasi eksim susu terdiri dari :
a. Eksim susu tahap infantil atau bayi
Sebanyak 80 kasus eksim susu atau dermatitis atopi diderita oleh bayi dan sekitar 50 mengalami kesembuhan pada usia sekitar 2 tahun. Bayi laki – laki lebih sering
memderita eksim susu daripada bayi perempuan. Keadaan kulit awal biasanya berupa bercak kemerahan yang disertai dengan rasa gatal di pipi, luka lecet,
keropeng terjadi akibat garukan serta mengalami infeksi sekunder. Keadaan ini dapat berlangsung beberapa bulan hingga tahun. Rasa gatal yang diderita sering
mengakibatkan gangguan tidur bayi sehingga sering menimbulkan gangguan emosional yang dapat memperburuk penyakit.
Universitas Sumatera Utara
b. Eksim susu tahap anak
Eksim susu yang di derita oleh anak usia muda dapat merupakan kelanjutan perjalanan penyakit eksim susu tahap infantile atau baru timbul pada usia dini. Kulit
anak cenderung kering. Daerah yang khas yang terjadi pada anak yaitu pada pergelangan tangan, lipatan
siku, lutut, daerah pnggung kaki dan tangan. Selain itu juga dapat timbul pada daerah pipi, kelopak mata dan tengkuk.
Kelainan kulit yang timbul khas, simetris dengan bercak kemerahan, kulit kasar, disertai dengan sisik, luka lecet akibat garukan, keropeng dan garis–garis kulit yagn
nyata. c.
Eksim susu tahap dewasa Kelainan yang timbul tetap simetris. Daerah yang terkena sering pada daerah
kelopak mata, dahi, sekitar mulut, tengkuk, leher, dada atas, bahu, lipatan – lipatan dan punggung tangan.
Kulit yang terkena kering, tampak bercak–barcak merah disertai dengan adanya banyak bekas garukan.
3. Tanda dan Gejala
Eksim susu dapat dikenal dari lokasinya yang terkena eksim, pada bayi tersering mengenai wajah terutama kedua pipi, sedangkan pada dewasa dan anak-anak dikedua
lekukan siku atau lutut. Gejala utamanya adalah rasa gatal pruritus, dapat hilang timbul setiap hari,
tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari sehingga bayi sering menggaruk, gelisah, rewel dan sulit tidur.Hal ini juga ditandai bercak–bercak merah disertai gelembung kecil
Universitas Sumatera Utara
berisi cairan jernih, bila pecah menjadi basah, berair atau kadang-kadang berdarah.setelah itu cairan tersebut akan mongering dan jadi keropeng kekuningan atau
kehitaman, kulit kemudian manjadi bersisik dan kering FKUI, 2002, hlm. 11 .
Antara, 2009, ¶ 1.
Menurut dr. Titi Lestari Sugito, SpKK K, gejala dan tanda dari eksim susu atau dermatitis atopi yaitu :
a. Ruam berwarna merah disekitar pipi dan berair.
b. Rasa gatal yang amat sangat dan menimbulkan kelainan kulit yang kurang menarik
di pandang. c.
Dalam keadaan akut, yang pertama tampak kemerahan, lumpur dan banyak kerak. d.
Pruritus hebat menyebabkan berulangnya peradangan dan pembentukan lesi. Sedangkan kelainan kulit yang bersifat spesifik bergantung pada stadiumnya, yaitu
a. Pada stadium akut, biasanya kulit yang terkena eksim nampak kemerahan,
mengalami penebalan dan timbul bercak–bercak, adakalanya berair basah. b.
Pada stadium subakut, bercak merah dan penebalan kulit nampak mereda, kemudian bercak yang basah akan mengering dan menjadi keropeng
Universitas Sumatera Utara
c. Pada stadium kronis, eksim tampak kering, bersisik dan berpigmentasi
menghitam. Tak jarang eksim mengalami perubahan bentuk menjadi bintik - bintik menonjol, bahkan kadang mengalami erosi.
4. Mencegah Kekambuhan
Mencegah eksim susu kambuh lagi berulang dapat dilakukan dengan cara : a. mencegah makanan penyebab alergi dan memberikan makanan pengganti, b mencegah
alergen lingkungan seperti debu, tungau, dan lingkungan yang tidak bersih, c kebersihan bayi harus di jaga seperti kulit lembab dan basah Sutawijaya, R. 2010,
hlm. 52. 5.
Komplikasi Eksim susu Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi yang mengalami eksim susu yaitu a
infeksi bakteri, b infeksi virus, c infeksi jamur kulit FKUI, 2009, hlm. 10 6.
Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya eksim susu dermatitis atopi a.
Faktor endogen dari dalam tubuh Faktor endogen yang mempengaruhi terjadinya eksim susu atau dermatitis atopi
adalah faktor genetik atau keturunan, dimana dalam keluarga khususnya orang tua ada riwayat alergi misalnya rhinitis, asma atau penyakit dermatitis atopi FKUI, 2006. et
al. 30. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih banyak mengalami eksim susu daripada laki-laki.
b. Faktor eksogen dari luar tubuh
Faktor eksogen yang mempengaruhi terjadinya eksim susu yaitu Lingkungan. Lingkungan disini menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu seperti iklim,
Universitas Sumatera Utara
suhu, polusi, debu, dan lain - lain. Kebersihan bayi juga mempengaruhi terjadinya eksim susu.
a Makanan. Ternyata makin lama anak mendapat asupan ASI, makin kecil
kemungkinan menderita eksim susu. Hal ini disebabkan susu sapi dapat menjadi salah satu pencetus terjadinya eksim susu pada bayi, karena pada susu sapi mengandung zat
alergen. Pemberian makanan padat yang terlalu dini juga dapat meningkatkan kejadian eksim susu pada anak FKUI, 2006, hlm. 21 .
7. Penatalaksanaan Eksim Susu
Penyebab pasti eksim susu belum banyak diketahui, oleh karena itu pengobatannya terutama masih bersifat simtomatik. Penyakit ini dapat bermanisfestasi
mulai dari yang ringan sampai berat sekali dengan berbagai faktor pencetus yang bervariasi sehingga memerlukan berbagai pendekatan sistematik dan holistic dalam
penatalaksanaannya. Hingga kini penatalaksanaan eksim susu atau dermatitis atopi terutama ditujukan untuk mengurangimencegah kekambuhan sehingga dapat mengatasi
penyakit dalam jangka waktu yang lama. a.
Bersihkan kulit dari kotoran yang menempel pada kulit seperti sisa makanan. b.
Hindari garukan atau menggosok kulit dengan benda kasar c.
Suhu dan kelembaban ruangan d.
Bila terdapat infeksi sekunder diberikan salap antibiotika atau bila perlu diberikan pengobatan antibiotika secara oral.
Kulit penderita eksim susu atau dermatitis atopi cenderung lebih rentan terhadap bahan iritan, oleh karena itu perlu menyingkirkan faktor–faktor yang memperberat dan
memicu siklus ‘ garuk–menggaruk ‘. Acapkali juga serangan eksim susu pada bayi dan
Universitas Sumatera Utara
anak dipicu oleh iritasi dari luar, misalnya terlalu sering dimandikan, menggosok terlalu kuat, kebersihan kurang terjaga FKUI, et al. hlm. 37.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN