Namun ditemukan ibu melahirkan ditolong oleh petugas kesehatan, tetapi tidak tepat dalam pemberian imunisasi HB-0 disebabkan ibu merasa tidak tega
bayinya yang baru lahir harus disuntik, merasa kasihan, takut demam dan kurangnya dukungan suamikeluarga. Sesuai pendapat Gunawan 2009, dukungan keluarga
dalam hal ini suami sangat menentukan pengambilan keputusan dalam pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir 0-7 hari.
5.2.2 Hubungan Tempat Persalinan dengan Ketepatan Pemberian Imunisasi
HB-0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu melahirkan di tempat pelayanan kesehatan 82,9 lebih banyak tepat dalam pemberian imunisasi HB-0 pada bayinya
dan sebaliknya ibu melahirkan di rumah 88,2 lebih banyak tidak tepat dalam pemberian imunisasi HB-0. Hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0,001
0,05, demikian hasil regresi logistik berganda nilai p = 0,017 0,05, artinya kedua uji tersebut menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tempat persalinan dengan
ketepatan pemberian imunsasi HB-0 pada bayinya. Rasio prevalensi sebesar 0,14 dengan 95 CI 0,07-0,28, artinya kemungkinan ibu melahirkan di tempat pelayanan
untuk tepat memberikan imunisasi HB-0 sebesar 0,14 kali dibandingkan ibu melahirkan di rumah.
Sebagian besar ibu hamil di daerah terpencil yang sulit dijangkau melahirkan bayinya di rumah yang ditolong oleh bidan atau dukun. Bayi yang lahir di rumah,
pada umumnya baru dibawa ke posyandu setelah vertikal dari ibu yang menderita penyakit Hepatitis B, maka bayi harus dimimunisasi pada usia sedini mungkin umur 0
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
-7 hari. Untuk itu diperlukan petugas kesehatan yang mempunyai pengabdian yang sangat tinggi agar tujuan untuk mengimunisasi seluruh bayi lahir dapat tercapai
Depkes RI, 2002a. Ada hubungan antara tempat persalinan dengan ketepatan pemberian
imunisasi HB-0 pada bayi karena ibu melahirkan di tempat pelayanan kesehatan memiliki ketersediaan alat-alatbahan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan ibu
dan bayi. Imunisasi HB-0 bertujuan untuk mencegah penularan penyakit Hepatitis B secara vertikal dari ibu ke bayi yang hanya diberikan oleh petugas kesehatan,
sedangkan ibu melahirkan di rumah belum tentu petugas kesehatan membawa vaksin Hepatitis B karena memerlukan box khusus rantai dingin dan jarak tempuh yang
jauh dilalui petugas kesehatan. Sesuai pendapat Green, dkk 1980 bahwa ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya kesehatan termasuk petugas kesehatan
yang ada dan mudah merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap perilaku kesehatan.
5.3 Hubungan Faktor Pendorong dengan Ketepatan Pemberian Imunisasi