2. Dukungan SuamiKeluarga
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang pemberian kesempatan kepada ibu untuk mengambil keputusan dalam pemberian imunisasi
Hepatitis B-0 pada umur bayi 0-7 hari, sebagian besar menjawab ya yaitu 84 orang 81,6. Jawaban responden tentang anjuran pada ibu untuk memberikan imunisasi
Hepatitis B-0 pada umur bayi 0-7 hari, sebagian besar menjawab tidak yaitu 61 orang 59,2. Jawaban responden tentang suamikeluarga mendampingi ibu dalam
pemberian imunisasi, sebagian besar menjawab tidak yaitu 71 orang 68,9. Jawaban responden tentang suami keluarga ikut meyakinkan ibu akan manfaat
pemberian imunisasi, sebagian besar menjawab ya yaitu 64 orang 62,1. Jawaban responden tentang suamikeluarga saling mendukung dalam pemberian imunisasi,
sebagian besar menjawab tidak yaitu 76 orang 73,6. Jawaban responden tentang suamikeluarga bertanya tentang informasi dan hasil pemberian imunisasi kepada
petugas kesehatan, sebagian besar menjawab tidak yaitu 78 orang 75,7.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Dukungan SuamiKeluarga terhadap Ketepatan Pemberian Imunisasi HB-0 di Wilayah
Kerja Puskesmas Patiluban Mudik Kecamatan Natal Tahun 2012
No Dukungan Suami Keluarga
Jawaban Ya
Tidak f
f 1.
Suamikeluarga memberi kesempatan kepada ibu untuk mengambil keputusan
dalam pemberian imunisasi Hepatitis B-0 pada umur bayi 0-7 hari.
84 81,6
19 18,4
2. Suamikeluarga menganjurkan ibu untuk
memberikan imunisasi Hepatitis B-0 pada umur bayi 0-7 hari.
42 40,8
61 59,2
3. Suami keluarga menyediakan waktu
untuk mendampingi ibu dalam pemberian imunisasi Hepatitis B-0 pada umur bayi 0-
7 hari. 32
31,1 71
68,9 4.
Suami keluarga ikut menyakinkan ibu dengan manfaat pemberian imunisasi
Hepatitis B-0 pada umur bayi 0-7 hari.
64 62,1
39 37,9
5. Suamikeluarga saling mendukung dalam
pemberian imunisasi Hepatitis B-0 pada umur bayi 0-7 hari serta memperhatikan
kapan pemberian imunisasi berikutnya.
27 26,2
76 73,8
6. Suamikeluarga bertanya tentang
informasi dan hasil pemberian imunisasi Hepatitis B-0 pada umur bayi 0-7 hari
kepada petugas kesehatan.
25 24,3
78 75,7
Berdasarkan distribusi frekuensi jawaban responden pada Tabel 4.8 dapat dikategorikan dukungan suamikeluarga responden sebagian besar tidak mendukung
yaitu 59 orang 57,3 dan sebagian kecil mendukung yaitu 44 orang 42,7. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Dukungan SuamiKeluarga Responden di Puskesmas Patiluban Mudik Kecamatan Natal Tahun 2012
No Dukungan SuamiKeluarga
f
1 Mendukung
44 42,7
2 Tidak Mendukung
59 57,3
Total 103
100,0 4.3
Analisis Bivariat
Hubungan variabel independen yaitu faktor predisposisi umur, pendidikan, pekerjaan, dan pengetahuan, faktor pendukung penolong persalinan, tempat
persalinan, dan faktor pendorong sumber informasi dan dukungan suamikeluarga terhadap variabel dependen ketepatan pemberian imunisasi HB-0 di Wilayah Kerja
Puskesmas Patiluban Mudik Kecamatan Natal Tahun 2012 diuraikan berikut ini.
4.3.1 Hubungan Faktor Predisposisi Umur, Pendidikan, Pekerjaan, dan Pengetahuan dengan Ketepatan Pemberian Imunisasi HB-0
Hubungan umur dengan ketepatan pemberian HB-0 pada bayi diperoleh data bahwa dari 25 orang responden berumur 20 tahun usia reproduksi tidak dianjurkan
oleh pemerintah, lebih banyak tidak tepat dalam pemberian imunisasi HB-0 yaitu 17 orang 68,0. Sedangkan dari 78 orang responden berumur
≥20 tahun usia reproduksi sehat menurut pemerintah, lebih banyak tepat dalam pemberian imunisasi
HB-0 yaitu 50 orang 64,1. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = 0, 639 0,05 dan
χ
2
0,221 χ
2 tabel
=3,841. Hal ini berarti tidak ada hubungan umur dengan ketepatan pemberian imunisasi HB-0 di Wilayah Kerja Puskesmas Patiluban Mudik
Kecamatan Natal tahun 2012. Rasio prevalensi didapat sebesar 1,16 pada 95 CI
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
0,61-2,20, artinya kemungkinan ibu berumur ≥20 tahun untuk tepat memberikan
imunisasi HB-0 sebesar 1,16 kali dibandingkan ibu berumur 20 tahun. Responden berpendidikan dikategorikan rendah SDSLTPSLTA yaitu 88
orang, lebih banyak tidak tepat dalam pemberian imunisasi HB-0 yaitu 59 orang 67,0. Sedangkan dari 15 orang responden dengan kategori pendidikan tinggi
D1DIIIS1, lebih banyak tepat dalam pemberian imunisasi HB-0 yaitu 8 orang 53,3. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = 0,128 0,05 dan
χ
2
= 2,312
χ
2 tabel
=3,841. Hal ini berarti tidak ada hubungan pendidikan dengan ketepatan pemberian imunisasi HB-0 di Wilayah Kerja Puskesmas Patiluban Mudik Kecamatan
Natal tahun 2012. Rasio prevalensi didapat sebesar 1,62 pada 95 CI 0,93-2,83, artinya kemungkinan ibu dengan berpendidikan tinggi untuk tepat memberikan
imunisasi HB-0 sebesar 1,62 kali dibandingkan ibu berpendidikan rendah. Responden berstatus bekerja yaitu 37 orang, lebih banyak tepat dalam
pemberian imunisasi HB-0 yaitu 25 orang 67,6. Sedangkan dari 66 orang responden dengan kategori tidak bekerja, lebih banyak tidak tepat dalam pemberian
imunisasi HB-0 yaitu 54 orang 81,8. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = 0,001 0,05 dan
χ
2
= 25,121
χ
2 tabel
=3,841. Hal ini berarti ada hubungan pekerjaan dengan ketepatan pemberian imunisasi HB-0 di Wilayah Kerja Puskesmas
Patiluban Mudik Kecamatan Natal tahun 2012. Rasio prevalensi didapat sebesar 0,27 pada 95 CI 0,15-0,47, artinya kemungkinan ibu yang tidak bekerja memberikan
imunisasi HB-0 sebesar 0,27 kali untuk tepat dibandingkan ibu yang bekerja.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Responden berpengetahuan baik yaitu 39 orang, lebih banyak tepat dalam pemberian imunisasi HB-0 yaitu 23 orang 59,0. Sedangkan dari 64 orang
responden dengan kategori pengetahuan tidak baik, lebih banyak tidak tepat dalam pemberian imunisasi HB-0 yaitu 50 orang 78,1. Hasil uji statistik Chi Square
diperoleh nilai p = 0,001 0,05 dan
χ
2
= 14,490
χ
2 tabel
=3,841. Hal ini berarti ada hubungan pengetahuan dengan ketepatan pemberian imunisasi HB-0 di Wilayah
Kerja Puskesmas Patiluban Mudik Kecamatan Natal tahun 2012. Rasio prevalensi didapat sebesar 2,70 pada 95 CI 1,58-4,59, artinya kemungkinan ibu yang
berpengetahuan baik memberikan imunisasi HB-0 sebesar 2,70 kali dibandingkan ibu berpengetahuan tidak baik.
Tabel 4.9 Hubungan Faktor Predisposisi Umur, Pendidikan, Pekerjaan, dan Pengetahuan dengan Ketepatan Pemberian Imunisasi HB-0 di Wilayah
Kerja Puskesmas Patiluban Mudik Kecamatan Natal Tahun 2012
No. Faktor
Predisposisi Pemberian Imunisasi
HB-0 Jumlah
p χ
2
RP 95 CI
Tepat Tidak
Tepat
f F
f Umur
1. ≥20 tahun
29 37,2
49 62,8
78 100,0 0,639
0,221 1,16
2. 20 tahun
8 32,0
17 68,0
25 100,0 0,61-2,20
Pendidikan
1. Tinggi DIDIIIS1
8 53,3 7
46,7 15 100,0
0,128 2,312
1,62 2.
Rendah SDSLTPSLTA
29 33,0 59 67,0 88
100,0 0,92-2,83
Pekerjaan
1. Tidak bekerja
12 18,2 54
81,8 66 100,0
0,001 25,121 0,27
2. Bekerja
25 67,6 12
32,4 37 100,0
0,15-0,47
Pengetahuan
1. Baik
23 59,0 16
41,0 39 100,0
0,001 14,490 2,70
2. Tidak Baik
14 21,9 50
78,1 64 100,0
1,58-4,59
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4.3.2 Hubungan Faktor Pendukung Penolong Persalinan dan Tempat Persalinan dengan Ketepatan Pemberian Imunisasi HB-0