Z = Standar normal deviasi
� = Standar deviasi n
= Banyak data
2.7 Reorder Point ROP
Reorder Point ROP atau biasa disebut dengan batastitik jumlah pemesanan kembali
termasuk permintaan yang diinginkan atau dibutuhkan selama masa tenggang, misalnya suatu tambahanekstra stok.
Menurut Fredi Rangkuti 2004, reorder point terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat di dalam stok berkurang terus. Dengan demikian kita harus
menentukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan. Jumlah yang
diharapkan tersebut dihitung selama masa tenggang. Selain itu dapat pula ditambahkan dengan safety stock yang biasanya mengacu kepada probabilitas atau
kemungkinan terjadinya kekurangan stok selama masa tenggang.
Faktor yang mempengaruhi pemesanan ulang reorder point: a. Waktu yang diperlukan dari saat pemesanan sampai dengan barang datang
di perusahaan Lead Time b. Tingkat pemakaian barang rata-rata hari atau satuan waktu lainnya
c. Persediaan besisafety stock jumlah persediaan barang yang minimum harus ada untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya barang
yang dibeli agar perushaaan tidak mengalami “stock out”gangguan kelancaran kegiatan produksi karena kehabisan barang.
Rumus: ��� = �̅ × �� + ��
. . . 10
Di mana: ROP = Reorder point titik pemesanan ulang
Universitas Sumatera Utara
�̅ = Rata-rata jumlah kebutuhan unitbulan
LT = Lead time waktu tunggu bulan
SS = Safety Stock persediaan pengaman
Secara grafik, hubungan EOQ, safety stock dan ROP dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.4 Grafik Hubungan EOQ, Safety Stock dan ROP Zamit, Yulian. 2003
2.8 Persediaan Maksimal Maximum Inventory
Maximum Inventory MI diperlukan untuk menghindari jumlah persediaan yang berlebihan di gudang, sehingga tidak menimbulkan biaya yang lebih besar untuk
penyimpanan persediaan tersebut. Besarnya persediaan maksimal yang ada di gudang dapat dihitung dengan menjumlahkan kuantitas persediaan menurut EOQ dengan
jumlah persediaan pengaman safety stock.
Rumus menghitung persediaan maksimal maximum inventory: �� = �� + ��� . . . 11
Di mana: MI = Maximum Inventory
SS = Safetry stock persediaan pengaman
EOQ = Economic order quantity jumlah pemesanan ekonomis
Universitas Sumatera Utara
2.9 Total Cost Biaya Total Persediaan