Pengertian Industri Pariwisata Wisata Kuliner

Dari beberapa pengertian di atas maka ditarik kesimpulan bahwa produk wisata adalah keseluruhan pelayanan yang di dapat wisatawan selama melakukan perjalanan wisata.

2.5 Pengertian Industri Pariwisata

Dalam buku Pengantar Pariwisata Indonesia yang diterjemahkan oleh Direktur Jenderal Pariwisata 1976:40-41 disebutkan antara lain bahwa : kata “industri” mengandung pengertian suatu rangkaian perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang atau produk tertentu. Produk wisata sebenarnya bukan merupakan suatu produk nyata, melainkan rangkaian jasa-barang yang tidak hanya mempunyai segi-segi yang bersifat ekonomis, tetapi juga segi-segi yang bersifat social dan psikologi serta alam. Jasa-jasa yang diusahakan oleh berbagai perusahaan itu terkait menjadi suatu produk wisata. Sebagai industri, maka rangkaian perusahaan yang biasa merupakan unsur industri pariwisata ialah : perusahaan-perusahaan penginapan, angkutan wisata, biro perjalanan, restoran dan perusahaan liburan dalam Erawan, 1994:28. Industri pariwisata atau sektor pariwisata bukan merupakan suatu sektor ekonomi tertentu atau bukan merupakan cabang produksi tertentu. Adapun barang- barang dan jasa-jasa yang diperhitungkan dalam pariwisata berasal dari beberapa sektor, dan ini memenuhi permintaan wisatawan asing maupun dalam negeri. Selama tidak ada konsep yang formal tentang sektor pariwisata yang dapat dikembangkan lebih lanjut, maka istilah tersebut digunakan untuk menyatakan secara luas terhadap kelompok industri dan aktivitas komersial yang memprodusir barang-barang dan jasa-jasa yang sebagian atas seluruhnya dikonsumsi oleh wisatawan asing maupun dalam negeri United Nations Conference On Trade and Development, 1971:4. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa industri pariwisata adalah perusahaan yang menghasilkan produk barang dan jasa dalam hal melayani kebutuhan wisatawan. 2.6 Pengertian Sarana dan Prasarana Parwisata 2.6.1 Sarana Pariwisata Sarana pariwisata adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan. Sarana kepariwisataan terdiri dari 3 jenis yaitu, a. Sarana Pokok Kepariwisataan, adalah perusahaan-perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung pada lalu lintas wisatawan dan travellers lainnya. Adapun perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah : 1 Perusahaan-perusahaan yang usaha kegiatannya mempersiapkan dan merencanakan perjalanan wisatawan. Di dalam literatur kepariwisataan “Receptive Tourist Plant”. Yang dimaksudkan dengan “Receptive Tourist Plant” ialah perusahaan-perusahaan yang mempersiapkan perjalanan dan penyelenggaraan tour, sightseeing bagi wisatawan, seperti: Travel Agent, Tour Operator, Tourist Transportation tourist bus, taxi, coach bus, rent-a-car, dan sebagainya 2 Perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan di daerah tujuan kemana wisatawan pergi. Dalam isitilah kepariwisataan perusahaan ini biasa disebut dengan “Residential Tourist Plant”. Yang dimaksudkan dengan “Residential Tourist Plant” adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan untuk menginap, menyediakan makanan dan minuman di daerah tujuan misalnya: Hotel, Motel, Youth Hostel, Cottages, Camping Areas, Caravaning Taverns, dan sebagainya dan Catering Establishment, seperti: Bar dan Restaurant, Coffee Shop, Cafetaria, Grill-Room, Self Service, dan sebagainya. Dapat pula ditambahkan di sini kantor-kantor pemerintah seperti: Tourist Information Center, Government Tourist Office dan Tourist Association dapat pula dimasukkan ke dalam kelompok ini karena mereka juga memberikan pelayanan kepada wisatawan yang datang walaupun tidak langsung. b. Sarana Pelengkap Kepariwisataan, adalah fasilitas-fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedemikian rupa, sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di tempat atau daerah yang dikunjunginya. Dalam literatur kepariwisataan dikenal dengan istilah “recreative and sportive plant” seperti ski, golf, course, tennis court, swimming pool, boating facilities, hunting safari dengan segala perlengkapannya. c. Sarana Penunjang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan sarana pendukung kepariwisataan dalam Yoeti 1996:10 adalah sarana penunjang kepariwisataan adalah fasilitas yang diperlukan wisatawan khususnya business tourist, yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkap, tetapi fungsinya lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya tersebut. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah nigh club, steambath, casino, souvenir shop, bioskop, opera.

2.6.2 Prasarana Pariwisata

Prasarana dalam Yoeti, 1996:10 adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam pengertian di atas yang termasuk dalam prasarana adalah: a. Prasarana Umum General Infrastructure, yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah: sistem penyediaan air, pembangkit tenaga lisitrik, jaringan jalan raya dan jembatan, airport, pelabuhan laut, terminal, telekomunikasi dan stasiun, kapal tambang Ferry, kereta api, dan lain-lain. b. Kebutuhan Masyarakat Banyak Basic Needs of Civilized Life, yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak. Termasuk dalam kelompok ini adalah: rumah sakit, apotek, bank, kantor pos, pompa bensin, administration offices pemerintahan umum, polisi, pengadilan, badan-badan legislatif, dan lain sebagainya. Dalam pengembangan sebuah objek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu objek wisata dapat membuat wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menyedot banyak pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar objek wisata tersebut maupun pemerintah daerah. Muljadi 2009:13 menerangkan tentang pengertian prasarana dan sarana kepariwisataan sebagai berikut: 1. Sarana Kepariwisataan Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan kelangsungan hidupnya, tergantung dari wisatawan yang datang. Jenis-jenis sarana pokok pariwisata antara lain adalah: a. Perusahaan perjalanan Travel Agent atau Biro Perjalanan Wisata b. Perusahaan angkutan wisata c. Perusahaan akomodasi d. Perusahaan makanan dan minuman e. Perusahaan daya tarik wisata dan hiburan f. Perusahaan cinderamata atau art shops 2. Prasarana Kepariwisataan, adalah semua fasilitas yang mendukung agar sarana pariwisata dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan guna memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam, antara lain: a. Prasarana perhubungan, seperti jaringan jalan raya dan jaringan rel kereta api, bandara airport, pelabuhan laut sea-port, terminal angkutan darat dan stasiun kereta api. b. Instalasi tenaga listrik dan instalasi penjernihan air bersih. c. Sistem pengairan untuk keperluan pertanian, peternakan, dan perkebunan. d. Sistem perbankan dan moneter. e. Sistem telekomunikasi, seperti telepon, internet, pos, televisi, dan radio. f. Pelayanan kesehatan dan keamanan. Bagi wisatawan, sebenarnya dengan tersedianya sarana pariwisata di atas belum sepenuhnya dianggap mencukupi kebutuhannya, sehingga perlu adanya industri lain sebagai industri pendukung antara lain bankATM, money changer, kantor pos, rumah sakit, warung telepon, supermarket, fasilitas umum, dan lain-lain.

2.7 Wisata Kuliner

Berikut adalah uraian dari pengertian dari wisata dan kuliner. Pengertian Wisata : 1. Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No. 9, Tahun 1990 Bab I Pasal1: “Wisata adalah kegiatan kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Jadi pengertian wisata tersebut mengandung empat unsur, yaitu : 1 Kegiatan perjalanan; 2 Dilakukan secara sukarela; 3 Bersifat sementara; 4 Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata”. 2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua 1994:1130 Wisata adalah bepergian bersama-sama untuk memperluas pengetahuan, besenang-senang, dan sebagainya. Pengertian Kuliner : Menurut Kamus Inggris-Indonesia 1990:159 Kuliner merupakan hal yang berhubungan dengan dapur atau masakan. Wisata kuliner merupakan jenis wisata yang relatif baru di dunia industri pariwisata. Hal ini terlihat dari perkembangan jenis wisata ini yang baru dimulai pada tahun 2001. Erik Wolf adalah seorang Presiden Ikatan Wisata Kuliner Internasionalyang mengesahkan lahirnya ikatan tersebut yang bernama International Culinary Tourism Association. Sepanjang tahun 2001, perakademian pariwisata di seluruh dunia mengadakan penelitian yang lebih serius akan wisata kuliner. Seorang peneliti Lucy Long, dari Universitas Bowling Green di Ohio USA yang pertama kali mencetuskan kata-kata wisata kuliner di tahun 1998. Wisata kuliner dapat diartikan sebagai suatu pencarian akan pengalaman kuliner yang unik dan selalu terkenang dengan beragam jenis, yang sering dinikmati dalam setiap perjalanan , akan tetapi bisa juga kita menjadi wisatawan kuliner di rumah sendiri. Culinary Tourism is defined as the pursuit of unique and memorable culinary experience of all kinds, often while travelling, but one can also be a culinary tourist at home Lucy Long,1998. Dalam arti luas, wisata kuliner didefinisikan sebagai mengejar pengalaman kuliner unik dan mudah diingat dari segala jenis makanan, sering dilakukan ketika bepergian, tapi juga bisa menjadi wisata kuliner di rumah.

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN

3.1 Letak Geografis Kota Medan

Letak Kota Medan memang strategis. Keberadaan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor, menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat . Sebagai sebuah kota, Medan mewadahi berbagai fungsi, yaitu, sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusatjasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan regional dan internasional. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kotakabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis Kota Medan terletak pada 3°30-3°43 Lintang Utara dan 98°35-98°44 Bujur Timur. Untuk itu topografi Kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter di atas permukaan laut.