Bahan Baku Biodisel Hasil Pendugaan Model Secara Umum

Hasil pendugaan parameter persamaan produksi olein dan stearin diperoleh koefisien determinasi persamaan produksi Olein dan Stearin sebesar 0.941 dan 0.942 sehingga dapat dinyatakan bahwa variable penjelas dapat menerangkan produksi olein dan stearin. Dari persamaan regresi olein diperoleh terlihat harga minyak kelapa sawit domestik yang mempunyai nilai koefisien negatif ini mengartikan bahwa setiap kenaikan harga minyak goreng kelapa sawit akan menyebabkan penurunan produksi olein. Sedangkan jika terjadi harga minyak dunia, harga margarin, harga minyak dunia, harga minyak diesel harga domestik minyak kelapa sawit akan menaikan produksi olein. Tabel 13. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Produksi Bahan Baku Diesel Variable Parameter Estimate Standart Error t Value Pr |t| 1. Produksi OleinPOLEIN Intercept 480.8816 961.8221 0.5 0.6244 HDSW 0.602437 0.648711 0.93 0.3678 HMGRSW -2.07005 1.459780 -1.42 0.1768 HMGRIN 0.126731 0.023219 5.46 .0001 HMDUNIA 8.646700 6.326146 1.37 0.1909 HDSL 1.782461 0.578939 3.08 0.0076 Durbin-Watson = 2.1522 R-Square = 0.94 Prob-value 000001 2. Produksi StearinPSTRIN Intercept 93.35404 209.0848 0.45 0.6616 HDSW 0.130756 0.141019 0.93 0.3685 HMGRSW -0.44090 0.317333 -1.39 0.1850 HMGRIN 0.027820 0.005048 5.51 .0001 HMDUNIA 1.999913 1.375203 1.45 0.1665 HDSL 0.387011 0.125852 3.08 0.0077 Durbin-Watson = 2.1547 R-Square = 0.94 Prob-value 0.0001 Hasil pendugaan parameter persamaan produksi stearin memberikan nilai koefisien detrminasi sebesar 0.94. Hal ini berarti variasi peubah-peubah penjelas di dalam prsamaan tersebut dapat menjeaskan 94 persen flluktuasi peubah produksi stearin. Peubah endogen di dalam persamaan produksi stearin dipengaruhi secara nyata oleh peubah-peubah penjelas antara lain harga margarin dan harga minyak diesel pada taraf nyata 0.01, sedangkan peubah yang lain berpengaruh pada taraf di atas 0.10.

6.1.4. Minyak Diesel

Persamaan minyak diesel digunakan untuk melihat keterkaitan minyak diesel dengan produksi olein dan stearin sebagai bahan baku biodiesel dari kelapa sawit dan penurunan impor minyak diesel. Persamaan untuk blok minyak diesel terdiri dari persamaan produksi minyak diesel, konsumsi minyak diesel, harga minyak diesel dan impor minyak diesel. Produksi minyak diesel dpengaruhi oleh harga minyak desel, subsidi minyak diesel dan total olein dan stearin. Konsumsi minyak diesel dipengaruhi oleh permintaan minyak diesel untuk industri, permintaan minyak diesel untuk transportasi, permintaan minyak diesel untuk kelistrikan dan produksi minyak diesel tahun lalu. Harga minyak diesel dipengaruhi oleh harga minyak bumi dunia dan volume ekspor minyak kelapa sawit. Impor minyak diesel dipengaruhi oleh konsumsi minyak diesel dengan produksi minyak diesel dan impor minyak diesel tahun lalu. Koefisien determinasi persamaan produksi minyak diesel, konsumsi minyak diesel, harga minyak diesel dan impor minyak diesel diperoleh nilai masing-masing 0.75, 0.71, 0.71dan 0.92 sehingga dapat dikatakan bahwa peubah penjelas masing-masing persamaan dapat menerangkan peubah endogen cukup besar. Untuk koefisien peubah penjelas untuk persamaan produksi minyak minyak diesel, peubah penjelas harga minyak diesel dan total olein dan stearin signifikan pada level 0.05, dan tapi subsidi minyak diesel berpengaruh pada level 0.14. Harga domestik minyak diesel berpengaruh terhadap produksi minyak diesel dengan tanda negatif, yang mempunyai arti jika harga domestik minyak diesel naik sebesar 1 rupiah per liter maka akan menurunkan produksi minyak diesel sebanyak 0.01009 juta kilo liter. Sementara itu peubah total olein dan stearin jika terjadi pengembangan biodiesel sebanyak 1 ribu ton maka akan menaikan produksi minyak diesel sebesar 0.002295 juta kilo liter. Peubah subsidi yang diberikan pemerintah terhadap minyak diesel jika terjadi pemberian subsidi sebesar 1 rupiah per liter maka akan terjadi kenaikan produksi minyak diesel sebesar 0.000183 juta kilo liter. Persamaan konsumsi minyak diesel yang dipengaruhi oleh permintaan minyak diesel dari sektor transportasi, industri, kelistrikan dan produksi minyak diesel, semua bertanda positif dengan parameter penduga masing-masing sebesar 0.827501, 0.710736, 1.543628 dan 0.092351 yang mengartikan bahwa setiap terjadi kenaikan permintaan dan produksi minyak diesel akan meningkatkan konsumsi minyak diesel. Dari koefsien determinasi untuk persamaan konsumsi minyak diesel sebesar 0.71, ini mengartikan bahwa peubah penjelas dapat menjelaskan peubah endogen sebesar 71 persen atau dikatakan persamaan penduga sangat baik sebagai penduga peubah penjelas. Permintaan minyak diesel untuk sektor transportasi merupakan faktor yang bepengaruh nyata dalam meningkatkan konsumsi minyak diesel dengan taraf nyata pada level 0.01 dengan nilai parameter sebesar 0.827501. Nilai parameter ini mengartikan bahwa setiap peningkatan permintaan minyak diesel dari sektor