2.7 Lamp
La berlayar p
kapal. Me ukuran ka
bawah tuj lampu nav
terlihat hin
G Uk
12 meter merah, hij
mil dan ha dari sisi
Sedangkan segala arah
Posis
pu Navigasi
ampu naviga pada malam
enurut FAO apal. Untuk
uh meter vigasi yang
ngga jarak 2
Gambar 7 P kuran kedua
7-12 meter jau, dan pu
anya bisa di kiri saja d
n lampu pu h.
Gambar
si lampu
i
asi adalah l m hari untuk
O 2009, p k ukuran pe
7 meter berwarna p
2 mil, serta
Sumber: FA
Posisi lampu a yaitu kapa
r. Pada ka utih. Lampu
ilihat dari sa dan lampu
utih harus t
Sumber: FA
r 8 Posisi lam lampu kapa
k mengetah penggunaan
ertama, yai dan kecepa
putih, posisi lampu terse
AO 2009
u pada kapa al yang mem
apal ukuran u merah dan
atu sisi saja hijau hany
erlihat hing
AO 2009
mpu pada k al yg harus
hui arah kap n lampu na
itu kapal y atan kurang
lampu dipa ebut harus t
al ukuran ku mpunyai uku
ini digunak n hijau haru
a. Untuk lam ya bisa dil
gga jarak 2
kapal ukuran dipasang p
pal, jenis k avigasi dib
yang mempu g dari 7 kno
asang diatas erlihat dari
urang dari 7 uran 7 mete
kan tiga wa us terlihat h
mpu merah h lihat dari
mil dan da
n 7 – 12 me ada waktu
kapal dan uk bagi berdas
unyai ukur ot menggun
s kapal dan segala arah
meter. er sampai de
arna lampu hingga jara
harus bisa d sisi kanan
apat terlihat
eter. 14
kapal kuran
arkan ran di
nakan harus
h.
engan yaitu
ak 1,5 dilihat
saja. t dari
Uk dengan 20
lampu yai jarak 1,5 m
bisa diliha saja. Lam
depan. Se dan dapat
kuran ketig 0 meter 1
tu merah, h mil dan han
at dari sisi mpu putih ha
edangkan la dilihat dari
Gambar ga yaitu ka
2-20 meter hijau, dan pu
nya bisa dil kiri saja da
arus terliha ampu putih
arah belaka
Sumber: FA
9 Posisi lam apal yang m
r. Pada ka utih. Lampu
lihat dari sa an lampu h
at hingga ja yang lain h
ang saja.
AO 2009
mpu pada ka mempunyai
apal ukuran u merah dan
atu sisi saja hijau hanya
arak 3 mil d harus dapat
apal ukuran i ukuran 1
n ini diguna n hijau haru
. Untuk lam bisa diliha
dan dapat t t dilihat hin
n 12 – 20 me 2 meter sa
akan tiga w us terlihat h
mpu merah at dari sisi k
terlihat dari ngga jarak
eter
.
ampai warna
ingga harus
kanan i arah
2 mil
3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, tahap pertama yaitu pembuatan alat yang dilaksanakan pada bulan Juli - Oktober 2011 di Workshop Bagian Kapal
dan Transportasi Perikanan. Tahap kedua yaitu pengujian alat dan penyempurnaan alat yang dilaksanakan pada tanggal 26 - 28 November 2011 di Stasiun Lapang
Kelautan SLK Palabuhanratu, Sukabumi - Jawa Barat. Tahap ketiga yaitu pengolahan data dan penyusunan skripsi yang dilaksanakan pada bulan November
- Desember 2011 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1
Pipa paralon PVC 6 mm, digunakan untuk bahan pembuatan baling-baling turbin angin Lampiran 3.
2 Alternator mobil Denso 27060 bz020, berfungsi untuk merubah energi gerak
yang dihasilkan baling-baling menjadi energi listrik Lampiran 3. 3
Besi bulat dengan diameter 6 cm, digunakan untuk poros vertikal tiang turbin angin
4 Besi plat 2 mm, digunakan untuk alas alternator dan tiang ekor pada turbin
angin. 5
Acrylic 2 mm, digunakan untuk bahan pembuatan ekor turbin angin Lampiran 3.
6 Kabel besar positif dan negatif, digunakan untuk mengalirkan arus yang
dihasilkan dari turbin angin ke baterai. 7
Baut dengan panjang ± 2 cm dan mur diameter 0,2 cm sebanyak 12 buah untuk menempelkan sudu dengan puli, baut dengan panjang ± 4 cm dan mur
diameter ± 2 cm untuk mengencangkan tiang , dan digunakan juga untuk alas alternator.
8 Baterai basah dengan daya 12 V 45 Ah, digunakan untuk menyimpan arus
yang dihasilkan Lampiran 3. 9
Ampere meter gauge, digunakan untuk memeriksa arus yang dihasilkan baling-baling Lampiran 3.
10 Tachometer, digunakan untuk mengukur kecepatan putaran alternatorbaling-
baling rpm Lampiran 3. 11
Anemometer 3 mangkok, digunakan untuk mengukur kecepatan angin Lampiran 3.
12 Program aplikasi kecepatan angin, digunakan untuk mengetahui nilai
kecepatan angin yang dihasilkan oleh anemometer Lampiran 3. 13
Tabel skala Beaufort, digunakan untuk mengetahui tipe angin berdasarkan kecepatan angin di daerah penelitian Lampiran 3.
14 Data sheet, digunakan untuk mencatat data hasil penelitian.
15 Personal Computer PC, digunakan untuk menyimpan dan mengolah data
hasil penelitian yang didapatkan Lampiran 3.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan, yaitu melakukan uji coba turbin angin mini dengan jumlah baling-
baling 3 dan jumlah baling-baling 6 sebagai alternatif sumber energi listrik untuk lampu navigasi pada kapal penangkap ikan.
Data primer pada penelitian ini didapatkan dari hasil uji coba turbin angin mini dengan 3 baling-baling dan 6 baling-baling, dimana data yang diambil yaitu
berupa data kecepatan angin kmjam, kecepatan putaran rpm alternator, dan arus ampere yang dihasilkan oleh baling-baling.
Data sekunder pada penelitian ini yaitu data kecepatan angin rata-rata di Palabuhanratu, literatur dari skripsi, tesis dan media lainnya yang berhubungan
dengan judul penelitian.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatanobservasi, yaitu dengan cara mengamati turbin angin mini dengan 3
baling-baling dan 6 baling-baling, adapun hal yang diamati pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Kecepatan angin kmjam dan arah angin
Nilai kecepatan angin dan arah angin didapatkan dengan menggunakan anemometer 3 mangkok yang dibuat oleh Heriyanto dan tim yang merupakan
mahasiswa Departemen Geofisika dan Meteorologi GFM Institut Pertanian