6.2 Saran
Adapun saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1
Untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan turbin angin diharapkan pengujian dilakukan pada saat musim ketika angin besar, agar didapatkan
hasil yang lebih maksimal. 2
Desain turbin angin diharapkan dapat menyesuaikan dengan kondisi daerah penelitian.
3 Turbin angin mini ini diharapkan dapat menjadi sumber energi alternatif
untuk sistem kelistrikan pada kapal penangkap ikan khususnya untuk kebutuhan listrik lampu navigasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, H. 2007. Pemanfaatan Turbin Angin Dua Sudu Sebagai Penggerak Mula Alternator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin [Skripsi]. Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Semarang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Prakiraan Cuaca Provinsi Jawa
Barat. http:www.bmkg.go.idbmkg_pusatMeteorologiPrakiraan_Cuaca _Propinsi.bmkg?prop=13. [28 Februari 2012].
Gulbrandsen. 2009. Safety Guide For Small Fishing Boat. FAO SIDA IMO BOBP-IGO.
Guntoro, W. 2008. Studi Pengaruh Panjang dan Jumlah Baling-baling Terhadap Efisiensi Daya Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin [Tesis].
Program Studi Fisika Institut Teknologi Bandung. Bandung. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia. http:www.pusatbahasa.kemdiknas.go.id. [13 Januari 2012]
Koenhardono, ES. 2009. Analisa Kondisi Sistem Kelistrikan Pada Kapal Ikan Studi Kasus Pada KM. Baruna 30GT. Seminar Nasional Perikanan
Indonesia 2009. Sekolah Tinggi Perikanan. Jakarta. Kuniyo, S. 2006. LED Sebagai Sumber Cahaya Masa Depan.
www.usmankuniyo.multiply.com. [17 Februari 2011]. Routledge, G. 2002. Lighting The Way To A Low-Energy Future. IEE Review
Volume 48. Setiono, P. 2006. Pemanfaatan Alternator Mobil Sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Angin [Skripsi]. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Suardi, Y. 2009. Pola Umum Angin di Indonesia. http:www.ilmukelautan.comoseanografifisika-oseanografi405-pola-
umum-angin-di-indonesia [20 Desember 2011]. Syahbana, R. 2012. Uji Coba Pemanfaatan Energi Surya sebagai Energi
Alternatif Sistem Kelistrikan Lampu Navigasi pada Kapal Penangkap Ikan [Skripsi]. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Triharyanto, Y. T., M. N. Andika, R. O. Prasetya. 2007. Kincir Angin Sumbu Horisontal Bersudu Banyak [Skripsi]. Jurusan Teknik Mesin Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Yogyakarta.
Lampiran 1 Tabel data hasil pengamatan turbin angin dengan 3 sudu.
Arah angin Waktu Jam
Kecepatan angin kmjam
Kecepatan putaran per menit rpm
alternator Arus
ampere
Laut 06.00-06.15 17,2 117,3
3,0 Laut 06.15-06.30
17,4 117,4 3,0
Laut 06.30-06.45 16,9 117,1
3,0 Laut 06.45-07.00
17,7 117,7 3,1
Laut 07.00-07.15 16,8 116,6
3,0 Laut 07.15-07.30
17,1 117,3 3,0
Laut 07.30-07.45 17,5 117,8
3,1 Laut 07.45-08.00
17,8 117,2 3,0
Laut 08.00-08.15 17,3 117,3
3,0 Laut 08.15-08.30
16,7 116,3 2,9
Laut 08.30-08.45 17,1 117,1
3,0 Laut 08.45-09.00
17,2 117,3 3,0
Laut 09.00-09.15 16,9 116,4
2,9 Laut 09.15-09.30
17,2 117,3 3,0
Laut 09.30-09.45 17,8 118,0
3,1 Laut 09.45-10.00
17,6 117,6 3,0
Laut 10.00-10.15 18,2 118,3
3,1 Laut 10.15-10.30
16,0 116,0 2,9
Laut 10.30-10.45 16,3 116,3
2,9 Laut 10.45-11.00
17,4 117,3 3,0
Laut 11.00-11.15 16,5 116,5
3,0 Laut 11.15-11.30
16,9 116,4 2,9
Laut 11.30-11.45 16,5 116,6
2,9 Laut 11.45-12.00
17,6 117,5 3,0
Laut 12.00-12.15 17,5 117,5
3,0 Laut 12.15-12.30
17,0 117,0 3,0
Laut 12.30-12.45 16,6 116,0
2,9 Laut 12.45-13.00
16,2 116,0 2,9
Laut 13.00-13.15 16,7 116,6
2,9 Laut 13.15-13.30
16,7 116,7 3,0
Laut 13.30-13.45 16,4 116,1
2,9 Laut 13.45-14.00
16,5 116,1 2,9
Laut 14.00-14.15 16,6 116,6
3,0 Laut 14.15-14.30
17,2 117,3 3,0
Laut 14.30-14.45 17,8 118,0
3,1 Laut 14.45-15.00
17,6 117,5 3,0
Laut 15.00-15.15 18,9 118,0
3,1 Laut 15.15-15.30
19,9 119,0 3,2
Laut 15.30-15.45 20,1 119,7
3,3 Laut 15.45-16.00
25,2 120,0 3,3
Laut 16.00-16-15 22,6 120,3
3,4 Laut 16.15-16.30
23,5 124,1 3,4
Laut 16.30-16.45 23,2 124,0
3,4 Laut 16.45-17.00
24,1 125,0 3,4
Laut 17.00-17-15 24,8 124,8
3,4 Laut 17.15-17.30
22,6 123,5 3,4
Laut 17.30-17.45 20,1 120,8
3,4 Darat 17.45-18.00
19,7 119,0 3,2
Darat 18.00-18.15 17,5 117,3
3,0 Darat 18.00-18.15
17,4 115,0 2,8
Arah angin Waktu Jam
Kecepatan angin kmjam
Kecepatan putaran per menit rpm
alternator Arus
ampere
Darat 18.15-18.30 16,9 116,0
2,8 Darat 18.30-18.45
16,2 116,1 2,9
Darat 18.45-19.00 16,4 116,1
2,9 Darat 19.00-19.15
16,3 117,0 3,0
Darat 19.15-19.30 16,3 116,0
2,9 Darat 19.30-19.45
16,6 116,0 2,9
Darat 19.45-20.00 17,2 115,6
2,9 Darat 20.00-20.15
17,4 115,3 2,9
Darat 20.15-20.30 17,5 116,0
2,9 Darat 20.30-20.45
16,9 117,0 3,0
Darat 20.45-21.00 16,7 115,7
2,9 Darat 21.00-21.15
17,2 115,4 2,9
Darat 21.15-21.30 17,3 116,0
2,9 Darat 21.30-21.45
17,1 116,0 2,9
Darat 21.45-22.00 17,0 117,4
3,0 Darat 22.00-22.15
16,5 118,2 3,1
Darat 22.15-22.30 16,2 116,0
2,9 Darat 22.30-22.45
16,3 116,1 2,9
Darat 22.45-23.00 16,8 117,2
3,0 Darat 23.00-23.15
17,1 115,3 2,9
Darat 23.15-23.30 16,2 116,0
2,9 Darat 23.30-23.45
16,2 116,4 2,9
Darat 23.45-24.00 16,2 117,7
3,1 Darat 00.00-00.15
16,1 117,5 3,1
Darat 00.15-00-30 15,9 117,0
3,0 Darat 00.30-00.45
16,7 116,5 2,9
Darat 00.45-01.00 16,9 115,1
2,8 Darat 01.00-01.15
16,4 116,9 3,0
Darat 01.15-01.30 16,4 115,7
2,8 Darat 01.30-01.45
16,8 116,3 2,9
Darat 01.45-02.00 16,5 115,2
2,8 Darat 02.00-02.15
16,8 116,8 2,9
Darat 02.15-02.30 16,5 115,3
2,8 Darat 02.30-02.45
16,7 116,0 2,9
Darat 02.45-03.00 16,3 116,0
2,9 Darat 03.00-03.15
16,3 117,9 3,1
Darat 03.15-03.30 16,6 116,0
2,9 Darat 03.30-03.45
16,9 117,3 3,0
Darat 03.45-04.00 17,2 117,8
3,1 Darat 04.00-04.15
16,9 116,3 2,9
Darat 04.15-04.30 16,7 116,0
2,9 Darat 04.30-04.45
16,9 116,0 2,9
Darat 04.45-05.00 16,8 116,0
2,9 Darat 05.00-05.15
16,5 116,1 2,9
Darat 05.15-05.30 16,8 116,0
3,0 Darat 05.30-05.45
17,1 115,9 2,8
Darat 05.45-06.00 17,3 116,2
2,9
Rata-rata 17,5
117,2 3,0
Lampiran 2 Tabel data hasil pengamatan turbin angin dengan 6 sudu.
Arah angin Waktu Jam
Kecepatan angin kmjam
Kecepatan putaran per menit rpm
alternator Arus
ampere
Darat 06.00-06.15
17,1 122,0
3,4 Darat 06.15-06.30
17,3 124,0
3,4 Darat 06.30-06.45
16,7 120,0
3.4 Darat 06.45-07.00
17,5 127,0
3,5 Darat 07.00-07.15
16,6 120,0
3,4 Darat 07.15-07.30
17,1 121,0
3,4 Darat 07.30-07.45
17,6 125,0
3,4 Darat 07.45-08.00
17,2 128,0
3,5 Darat 08.00-08.15
17,2 123,0
3,4 Darat 08.15-08.30
16,2 120,0
3,4 Darat 08.30-08.45
17,0 121,0
3,4 Darat 08.45-09.00
17,2 122,0
3,4 Darat 09.00-09.15
16,4 120,0
3,4 Darat 09.15-09.30
17,1 122,0
3,4 Darat 09.30-09.45
17,7 128,0
3,5 Darat 09.45-10.00
17,2 126,0
3,5 Darat 10.00-10.15
17,9 132,0
3,5 Darat 10.15-10.30
15,7 119,0
3,3 Darat 10.30-10.45
16,1 120,0
3,4 Darat 10.45-11.00
17,3 124,0
3,4 Darat 11.00-11.15
16,3 120,0
3,4 Darat 11.15-11.30
16,4 120,0
3,4 Darat 11.30-11.45
16,5 120,0
3,4 Darat 11.45-12.00
17,4 126,0
3,4 Darat 12.00-12.15
17,4 125,0
3,4 Darat 12.15-12.30
17,0 120,0
3,4 Darat 12.30-12.45
16,2 119,0
3,3 Darat 12.45-13.00
16,1 119,0
3,3 Darat 13.00-13.15
16,4 120,0
3,4 Darat 13.15-13.30
16,6 120,0
3,4 Darat 13.30-13.45
16,3 120,0
3,4 Darat 13.45-14.00
16,3 120,0
3,4 Darat 14.00-14.15
16,5 120,0 3,4
Darat 14.15-14.30 17,1
122,0 3,4
Darat 14.30-14.45 17,7
128,0 3,5
Darat 14.45-15.00 17,5
126,0 3,4
Darat 15.00-15.15 17,6
139,0 3,6
Darat 15.15-15.30 19,1
141,0 3,7
Darat 15.30-15.45 19,7
149,0 3,8
Darat 15.45-16.00 20,1
156,0 3,9
Darat 16.00-16-15 20,4
150,0 3,8
Darat 16.15-16.30 24,2
154,0 3,8
Darat 16.30-16.45 24,1
153,0 3,8
Darat 16.45-17.00
24,8 154,0
3,8 Darat 17.00-17-15
24,6 155,0
3,8 Darat 17.15-17.30
23,2 153,0
3,8 Laut 17.30-17.45
20,7 153,0
3,8 Laut 17.45-18.00
19,5 150,0
3,8 Laut 18.00-18.15
17,5 149,0
3,7 Laut 18.15-18.30
15,8 120,0
3,4
Arah angin Waktu Jam
Kecepatan angin kmjam
Kecepatan putaran per menit rpm
alternator Arus
ampere
Laut 18.30-18.45
16,0 119,0
3,4 Laut 18.45-19.00
16,1 120,0
3,4 Laut 19.00-19.15
16,6 119,0
3,2 Laut 19.15-19.30
16,1 119,0
3,2 Laut 19.30-19.45
16,0 120,0
3,4 Laut 19.45-20.00
15,7 122,0
3,4 Laut 20.00-20.15
15,4 124,0
3,4 Laut 20.15-20.30
15,9 125,0
3,4 Laut 20.30-20.45
17,0 120,0
3,4 Laut 20.45-21.00
15,7 119,0
3,3 Laut 21.00-21.15
15,5 122,0
3,4 Laut 21.15-21.30
16,1 123,0
3,4 Laut 21.30-21.45
16,6 121,0
3,4 Laut 21.45-22.00
17,4 120,0
3,4 Laut 22.00-22.15
18,2 120,0
3,4 Laut 22.15-22.30
16,0 119,0
3,4 Laut 22.30-22.45
16,3 119,0
3,4 Laut 22.45-23.00
17,4 120,0
3,4 Laut 23.00-23.15
15,5 121,0
3,4 Laut 23.15-23.30
15,9 120,0
3,4 Laut 23.30-23.45
16,5 119,0
3,4 Laut 23.45-24.00
17,6 120,0
3,4 Laut 00.00-00.15
17,5 120,0
3,4 Laut 00.15-00-30
17,0 118,0
3,4 Laut 00.30-00.45
16,6 120,0
3,4 Laut
00.45-01.00 15,2
120,0 3,4
Laut 01.00-01.15 16,7
119,0 3,4
Laut 01.15-01.30 15,7
120,0 3,4
Laut 01.30-01.45 16,4
120,0 3,4
Laut 01.45-02.00 15,5
120,0 3,4
Laut 02.00-02.15 16,6 120,0
3,4 Laut 02.15-02.30
15,5 120,0
3,4 Laut 02.30-02.45
16,1 120,0
3,4 Laut 02.45-03.00
15,9 120,0
3,4 Laut 03.00-03.15
17,9 120,0
3,4 Laut 03.15-03.30
16,0 120,0
3,4 Laut 03.30-03.45
17,3 120,0
3,4 Laut 03.45-04.00
17,8 122,0
3,4 Laut 04.00-04.15
16,1 121,0
3,4 Laut 04.15-04.30
15,9 120,0
3,4 Laut 04.30-04.45
15,9 121,0
3,4 Laut 04.45-05.00
16,0 120,0
3,4 Laut 05.00-05.15
16,1 120,0
3,4 Laut 05.15-05.30
16,1 120,0
3,4 Laut 05.30-05.45
15,9 121,0
3,4 Darat 05.45-06.00
16,2 124,0
3,4
Rata-rata 17,2
124,8 3,44
Lampiran
Pip
Alternator
Amp
n 3. Alat da
pa paralon P
r denso 270
ere meter G
an bahan.
PVC
60 bz020
Gauge
Softwar re kecepatan
Aki
T
n angin SC Acrylic 2m
i basah 12 V
Tachometer
CD mm
V 45 Ah 53
Anemome eter 3 mangk
kok Laptop A
Acer Aspiree 4720z 54
Lampiran n 4 Dokum
mentasi hasiil penelitian n.
TURBIN ANGIN MINI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ENERGI LISTRIK UNTUK LAMPU
NAVIGASI PADA KAPAL PENANGKAP IKAN
DUDI FIRMANSYAH
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2012
ABSTRAK
DUDI FIRMANSYAH, C44070044. Turbin Angin Mini sebagai Alternatif Sumber Energi Listrik untuk Lampu Navigasi pada Kapal Penangkap Ikan.
Dibimbing oleh FIS PURWANGKA dan BUDHI HASCARYO ISKANDAR. Mengetahui pengaruh waktu siang dan malam terhadap besarnya kecepatan
angin kmjam di daerah penelitian, mengetahui tipe angin berdasarkan kecepatan angin kmjam rata-rata di daerah penelitian menurut tabel skala Beaufort,
mengetahui pengaruh jumlah 3 sudu dan 6 sudu pada turbin angin terhadap kecepatan putaran per menit rpm alternator, mengetahui perbandingan lama
waktu pengisian baterai oleh turbin angin dengan 3 sudu dan 6 sudu, mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menghidupkan rangkaian lampu LED.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan, yaitu melakukan uji coba turbin angin dengan 3 sudu dan 6 sudu. Pengumpulan
data penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatanobservasi, yaitu dengan cara mengamati turbin angin 3 sudu dan 6 sudu, adapun hal yang diamati pada
penelitian ini yaitu sebagai berikut : kecepatan angin kmjam dan arah angin, kecepatan putaran rpm alternator, arus ampere yang dihasilkan, jenis angin
dan tipe angin. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu, analisis univariat, bivariat dan analisis lanjut. Waktu siang dan malam memberikan
pengaruh terhadap besarnya kecepatan angin di daerah penelitian, dimana pada siang hari kecepatan angin lebih besar dibandingkan malam hari. Menurut tabel
skala Beaufort, tipe angin yang di daerah penelitian pada saat melakukan pengamatan termasuk dalam tipe angin lemah. Jumlah sudu pada baling-baling
memberikan pengaruh terhadap peningkatan kecepatan putaran per menit rpm alternator, dimana turbin angin dengan 6 sudu menghasilkan kecepatan putaran
per menit rpm alternator lebih besar dibandingkan turbin angin dengan 3 sudu. Lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ampere baterai sampai penuh oleh
turbin angin dengan 3 sudu yaitu 1 jam 45 menit, sedangkan oleh turbin angin dengan 6 sudu waktu yang dibutuhkan hanya 1 jam 30 menit. Jadi, turbin angin
dengan 6 sudu menghasilkan arus ampere yang lebih besar. Energi yang dihasilkan turbin angin mini dengan 6 sudu mampu untuk menghidupkan tiga
buah rangkaian lampu LED putih, merah, dan hijau selama 125,6 jam atau sama dengan ± 5 hari.
Kata kunci: Lama waktu pengisian baterai, Pengaruh jumlah sudu, Turbin angin
dengan alternator, Turbin angin dengan 3 sudu dan 6 sudu, Turbin angin mini.
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Indartono 2005 yang diacu oleh Alamsyah 2007, energi merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat, karena hampir semua
aktivitas manusia selalu membutuhkan energi. Misalnya untuk penerangan, proses industri atau untuk menggerakkan peralatan rumah tangga diperlukan energi
listrik, untuk menggerakkan kendaraan baik roda dua maupun empat diperlukan bensin, serta masih banyak peralatan di sekitar kehidupan manusia yang
memerlukan energi. Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi fosil yang berbentuk minyak bumi dan gas bumi. Jumlah energi fosil
ini semakin lama akan semakin berkurang dan harganya akan terus naik, sehingga perlu dicarikan sumber energi alternatif untuk membangkitkan energi listrik
tersebut. Menurut Triharyanto 2007, banyak sekali energi alternatif dari alam
terutama di Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Salah satu alternatif energi yang dapat dipilih adalah angin, karena angin terdapat
dimana-mana sehingga mudah didapatkan serta tidak membutuhkan biaya besar. Energi listrik tidak dapat langsung dihasilkan oleh alam, maka untuk
memanfaatkan energi angin ini dibutuhkan sebuah alat yang dapat merubah energi angin tersebut menjadi energi listrik. Alat yang digunakan yaitu turbin angin,
dimana turbin angin ini akan menangkap energi angin dan menggerakkan alternator yang nantinya akan merubah energi gerak menjadi energi listrik.
Permasalahan sistem kelistrikan pada kapal-kapal penangkap ikan di Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian secara memadai, dimana sistem
kelistrikan yang ada berdasarkan pada sistem kelistrikan di darat. Padahal kondisi lingkungan di laut dan di darat jauh berbeda, kondisi lingkungan di kapal bersifat
korosif, sehingga spesifikasi-spesifikasi peralatan yang digunakan akan berbeda. Selain itu, ketersediaan energi listrik di kapal penangkap ikan sangat penting bagi
operasional dan keselamatan kapal. Tenaga listrik ini dipergunakan untuk penerangan, sistem permesinan bantu, sistem pendingin ruang penyimpanan, serta
peralatan navigasi. Perencanaan sistem kelistrikan yang baik akan menghindarkan dari terjadinya musibah yang diakibatkan hubungan singkat, sehingga terjadi
kebakaran di kapal ataupun kematian. Selain itu, perencanaan yang baik akan dapat menghemat biaya operasional Koenhardono, 2009.
Mengacu pada data statistik yang diinformasikan oleh IMO, ILO dan FAO
bahwa 7 persen kecelakaan fatal terjadi di industri penangkapan ikan dan setiap tahunnya terjadi sekitar 24.000 kecelakaan tersebut, dimana 80 persen kecelakaan
kapal disebabkan oleh kesalahan manusia. Salah satu faktor penyebab kapal tersebut mengalami kecelakaan yaitu kapal tersebut tidak dilengkapi dengan
peralatan navigasi yang sesuai dengan aturan yang berlaku, baik secara nasional dan internasional, contohnya penggunaan lampu navigasi.
Dalam penelitian ini, dibuat suatu turbin angin mini tipe propeller yang digunakan sebagai alternatif pembangkit listrik, dengan alternator mobil yang
berfungsi untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Selanjutnya, arus dan daya listrik yang dihasilkan digunakan untuk mengisi ulang baterai accu
yang kemudian akan digunakan untuk kebutuhan listrik lampu. Lampu yang digunakan yaitu tiga buah rangkaian lampu LED putih, merah dan hijau, dimana
daya yang diperlukan oleh lampu LED ini jauh lebih hemat dibandingkan dengan lampu biasa.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1
Mengetahui pengaruh waktu siang dan malam terhadap besarnya kecepatan angin kmjam di daerah penelitian.
2 Mengetahui tipe angin berdasarkan kecepatan angin kmjam rata-rata di
daerah penelitian menurut tabel skala Beaufort. 3
Mengetahui pengaruh jumlah 3 sudu dan 6 sudu pada turbin angin terhadap kecepatan putaran per menit rpm alternator.
4 Mengetahui perbandingan lama waktu pengisian baterai oleh turbin angin
dengan 3 sudu dan 6 sudu. 5
Mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menghidupkan rangkaian lampu LED.