Jenis –jenis angin Angin dan Proses Terjadinya Angin

2.1.3 Pola umum angin di Indonesia

Pola angin yang sangat berperan di Indonesia yaitu angin muson. Hal ini disebabkan karena Indonesia teletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Australia dan di antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Menurut Wyrtki 1961 yang diacu oleh Suardi 2009, keadaan musim di Indonesia terbagi menjadi tiga golongan, yaitu : 1 Musim Barat Oktober – April Di Pulau Jawa angin ini dikenal sebagai angin muson barat laut, musim barat umumnya membawa curah hujan yang tinggi di Pulau Jawa. Angin muson barat berhembus pada bulan Oktober - April, terjadi pergerakan angin dari benua Asia ke benua Australia sebagai angin muson barat. Angin ini melewati Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta Laut Cina Selatan. Karena melewati lautan tentunya banyak membawa uap air dan setelah sampai di kepulauan Indonesia turun hujan. Setiap bulan November, Desember, dan Januari Indonesia bagian barat sedang mengalami musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi. 2 Musim Timur April - Oktober Angin muson timur berhembus setiap bulan April - Oktober, dimana selama musim timur biasanya Pulau Jawa mengalami kekeringan. Terjadi pergerakan angin dari benua Australia ke benua Asia melalui Indonesia sebagai angin muson timur. Angin ini tidak banyak menurunkan hujan, karena hanya melewati laut kecil. Oleh sebab itu, di Indonesia sering menyebutnya sebagai musim kemarau. 3 Musim Peralihan Diantara musim penghujan Musim Barat dan musim kemarau Musim Timur terdapat musim lain yang disebut Musim Pancaroba Peralihan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba peralihan, yaitu antara lain udara terasa panas, arah angin tidak teratur, sering terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat dan lebat. Musim peralihan terbagi menjadi dua periode, yaitu periode Maret – Mei dikenal seagai musim Peralihan I atau Muson pancaroba awal tahun. Sedangkan, periode September – November disebut musim peralihan II atau musim pancaroba akhir tahun. Pada musim-musim peralihan, matahari bergerak melintasi khatulistiwa, sehingga angin menjadi lemah dan arahnya tidak menentu.

2.2 Jenis

Men mesin atau yang dige alat untuk Safarudin dua jenis, 1 Turbin seperti diarahk 2 Turbin digolon kali dit Darrieu gambar

2.2.1 Kon

Men beberapa m tersebut ya 1 Sudu Sudu m energi kin Turbin An nurut Kamu u motor yan erakkan oleh k merubah e 2003 yan yaitu turbin n angin Pro baling – ba kan sesuai d n angin Da ngkan dalam temukan ol us yaitu tid r turbin ang Sumber Gam nstruksi tur nurut Trihar macam sub aitu sebagai merupakan netik dari an ngin us Besar Ba ng roda pen h aliran air, energi angi ng diacu ole n angin prop opeller ada aling pesaw dengan arah rrieus meru m jenis turb eh GJM Da ak memerlu gin dapat dil r: Safarudin 2 mbar 2 Turb rbin angin ryanto 200 b sistem yan i berikut : bagian roto ngin dan diru ahasa Indon nggeraknya , uap atau u in energi g eh Alamsya peller dan tu alah jenis t wat terbang p angin yang upakan sua in angin be arrieus tahu ukan mekan lihat pada G 2003 diacu o bin angin Pr 07, kontru ng dapat me or dari turb ubah ke dal nesia KBBI a berporos d udara. Seda gerak menj ah 2007, t urbin angin turbin angin pada umum g paling ting atu sistem k erporos tega un 1920. K nisme orien Gambar 2 di leh Alamsyah ropeller dan uksi turbin eningkatkan bin angin, d lam energi g I, pengerti dengan sudu angkan, turb jadi energi turbin angin n darrieus. n dengan p mnya. Turbin ggi kecepata konversi en ak. Turbin a Keuntungan tasi pada ar bawah ini. h 2007 n Darieus. angin secar n efisiensi d dimana roto gerak putar. ian turbin a u baling-ba bin angin a listrik. Me n dibagi me poros horiz n angin ini annya. nergi angin angin ini per dari turbin rah angin. U ra umum t dari turbin or ini mene . adalah aling adalah enurut enjadi zontal harus yang rtama jenis Untuk terdiri angin erima