Asuransi Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Asuransi

Dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian : Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri dengan pihak tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan pergantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya orang yang dipertanggungkan. “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu”. Pasal 246 KUHD Sula, 2001. Asuransi syariah Ta’min, Takaful, Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akadperikatan yang sesuai dengan syariah Sula, 2001. Tertanggung adalah pihak konsumen atau pihak yang menerima jasa atau mengalihkan risikonya kepada perusahaan asuransi. Penanggung insurer atau insurance carrier adalah pihak penjual atau pihak yang menyediakan atau menawarkan jasa asuransi. Pihak penanggung memberikan jaminan atas risiko yang diasuransikan oleh pihak tertanggung. Perjanjian pertanggungan harus dibuat dan diikat dalam suatu akta atau polis, yang merupakan tanda bukti adanya perjanjian pertanggungan.

2.2. Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah

Tabel 3. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional No Aspek Asuransi Syariah Asuransi Konvensional 1 Konsep Sekumpulan orang yang saling bantu membantu, saling menjamin, dan bekerjasama antara satu dengan yang lainnya, dengan cara masing- masing mengeluarkan dana tabarru Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan pergantian kepada tertanggung 2 MAGHRIB Maysir, Gharar dan Riba Bersih dari adanya praktek Gharar, Maisir, dan Riba Tidak selaras dengan syariah Islam karena adanya Maisir, Gharar dan Riba; Hal yang diharamkan dalam muamalah 3 DPS Dewan Pengawas Syariah Ada, yang berfungsi untuk mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan agar terbebas dari praktek- praktek muamalah yang bertentang dengan prinsip- prinsip syariah Tidak ada, sehingga dalam banyak prakteknya bertentangan dengan kaidah- kaidah syara` 4 Akad Akad tabarru` dan akad tijarah mudharabah, wakalah, wadiah, syirkah, dan sebagainya Akad jual beli akad mu`awadah, akad idz`aan, akad gharar, dan akad mulzim 5 Risiko Sharing of Risk, dimana terjadi proses saling menanggung antara satu peserta dengan peserta lainnya ta`awun Transfer of Risk, dimana terjadi transfer resiko dari tertanggung kepada penaggung 6 Pengelolaan dana Pada produk-produk saving life terjadi pemisahan dana, yaitu dana tabarru` derma dan dana peserta, sehingga tidak mengenal istilah dana hangus. Sedangkan untuk term insurance life dan general Insurance semuanya bersifat tabarru`. Tidak ada pemisahan dana, yang berakibat pada terjadinya dana hangus untuk produk saving – life. 7 Investasi Dapat melakukan investasi sesuai ketentuan perundang-undangan, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bebas dari riba dan tempat-tempat investasi yang terlarang Bebas melakukan investasi dalam batas-batas ketentuan perundang-undangan, dan tidak terbatasi pada halal dan haramnya obyek atau sistem investasi yang digunakan 8 Pemilik dana Dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk iuran atau kontribusi, merupakan milik peserta shohibul mal, asuransi syariah hanya sebagai pemegang amanah mudharib dalam mengelola dana tersebut. Dana yang terkumpul dari premi peserta seluruhnya menjadi milik perusahaan. Dan perusahaan bebas menggunakan dan menginvestasikan kemana saja. 9 Unsur premi Iuran atau kontribusi terdiri dari unsur tabarru` dan tabungan yang tidak mengandung unsur riba. Tabarru` juga dihitung dari Unsur premi terdiri dari: Tabel mortalita mortality tables, bunga interest, biaya-biaya asuransi cost of insurance. Tabel mortalita, tetapi tanpa perhitungan bunga tehnik. 10 Loading Pada sebagian asuransi syariah loading komisi agen tidak dibebankan pada peserta tapi dari dana pemegang saham, tapi sebagian yang lainnya mengambilkan dari sekitar 20-30 persen saja dari premi tahun pertama. Loading pada asuransi konvensional cukup besar terutama diperuntukkan untuk komisi agen, bisa menyerap premi tahun pertama dan kedua. Karena itu nilai tunai pada tahun pertama dan kedua biasanya belum ada masih hangus. 11 Pembayaran klaim Sumber pembayaran klaim diperoleh dari rekening tabarru`, dimana peserta saling menanggung satu sama lainnya. Jika salah satu peserta mendapat musibah, maka peserta lainnya ikut menanggung bersama resiko tersebut Sumber biaya klaim adalah dari rekening perusahan, sebagai konsekwensi penanggung terhadap tertanggung. Murni bisnis dan tidak ada nuansa spiritual 12 keuntungan Profit yang diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi, dan hasil investasi, bukan seluruhnya menjadi milik perusahaan, tetapi dilakukan bagi hasil mudharabah dengan peserta Keuntungan yang diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi, dan hasil investasi seluruhnya adalah merupakan keuntungan perusahaan.

2.3. Asuransi Jiwa

Dokumen yang terkait

Gambaran penggunaan tabel mortalita dalam penetapan premi pada asuransi jiwa (studi kasus pada Pt. asuransi jiwa Bringanin Life Syariah)

7 74 95

Pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan underwriting terhadap laba perusahaan asuransi syariah pada PT. Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah periode 2008 - 2012

0 7 122

Prosedur underwriting bancassurance dan asuransi jiwa syariah pada pt. asuransi takâful keluarga

0 20 12

Pengaruh Kontribusi Peserta, Klaim dan Hasil Investasi Terhadap Surplus Underwriting Asuransi Umum Syariah di Indonesia

14 46 90

PENGARUH PENDAPATAN PREMI DAN PENDAPATAN HASIL INVESTASI TERHADAP LABA : Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

5 14 38

PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI, DAN KLAIM TERHADAP LABA : Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi Jiwa yang Memiliki Unit Syariah.

17 119 45

Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi, Laba, Klaim dan Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Kerugian di Indonesia

2 6 15

PENGARUH KONTRIBUSI PESERTA, KLAIM, DAN HASIL INVESTASI TERHADAP SURPLUS UNDERWRITING ASURANSI UMUM SYARIAH DI INDONESIA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 134

ANALISIS PENGARUH PREMI, KLAIM, INVESTASI DAN SURPLUS UNDERWRITING TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ASURANSI SYARIAH TAHUN 2012-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

0 2 98

PENGARUH KONTRIBUSI PESERTA (PREMI), KLAIM, HASIL INVESTASI DAN UNDERWRITING TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2012-2016 - Raden Intan Repository

0 5 154