Korelasi dan Regresi Linear Berganda

mempunyai lokasi yang berbeda pada grafik, terutama jika trend dan arahnya tidak jelas. 2. Metode semi rata-rata Metode yang paling sederhana untuk mencari trend garis lurus dengan meninggalkan faktor subjektif dalam penggambaran. Dilakukan dengan mencari rata-rata data yang ada setelah itu data dibagi menjadi dua bagian. 3. Metode kuadrat terkecil Metode kuadrat terkecil menganut prinsip bahwa garis yang paling sesuai untuk menggambarkan suatu data berkala adalah garis yang jumlah kuadrat dari selisih antara data tersebut dan garis trendnya terkecil atau minimum. Digunakan untuk mencari rata-rata yang diperoleh digunakan sebagai wakil atau pencerminan nilai dari grup tersebut. 4. Metode rata-rata bergerak Metode rata-rata bergerak disebut juga rata-rata bergerak terpusat, karena rata-rata bergerak diletakkan pada pusat dari periode yang digunakan untuk mendapatkan sebuah kurva yang halus karena adanya fluktuasi data dalam runtut waktu dan juga menujukan arah garis trend.

2.9. Korelasi dan Regresi Linear Berganda

Disamping hubungan linear dua variabel, hubungan linier lebih dari dua variabel dapat juga terjadi. Jika variabel independent dihubungkan dengan dua varibel independent atau lebih, akan banyak hal yang dicapai dari analisis bersama variabel tersebut pada waktu bersamaan. Analisis regrresi berkenaan dengan studi ketergantungan satu variabel, variabel tak bebas, pada satu atau lebih variabel lain, variabel yang menjelaskan, explanatory variabels, dengan maksud menaksir atau menilai rata-rata hitung mean atau rata-rata populasi variabel tak bebas, dipandang dari segi nilai yang diketahui atau tetap dalam pengambilan sampel berulang variabel yang menjelaskan Gujarati, 1999. Pada hubungan linier dua atau lebih variabel, perubahan satu variabel diikuti oleh lebih dari satu variabel lain. Jika hubungan dua tau lebih variabel dinyatakan dalam hubungan fungsional, didapatkan : Y = f X 1 , X 2 , X 3 , …, X k …………………………. 1 Regresi liner berganda adalah regresi di mana variabel terikatnya Y dihungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua, tiga dan seterusnya variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , …, X n namun masih menunjukkan diagram hunbungan yang linier. Penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang ada walaupun masih saja ada variabel yang terabaikan. Jika sebuah variabel terikat dihubungkan dengan dua variabel bebas maka persamaa regresi linier bergandanyan dituliskan : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 ………………………… 2 Y = variabel terikat nilai duga Y X 1 , X 2 , X 3, X 4 = variabel bebas a, b 1 . B 2 , b 3, b 3 = koefisien regresi linier berganda a = nilai Y, apabila X 1 = X 2 = X 3 b 1 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X 1 naik atau turun satu satuan dan X 2 , X 3 dan X 4 konstan b 2 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X 2 naik atau turun satu satuan dan X 1 , X 3 dan X 4 konstan b 3 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X 3 naik atau turun satu satuan dan X 1 , X 2 dan X 3 konstan b 4 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X 4 naik atau turun satu satuan dan X 1 , X 2 dan X 3 konstan + atau - = tanda yang menunjukan arah hubungan antara Y dan X 1 , X 2, X 3 dan X 4 Korelasi berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang tejadi antaara variabel terikat Y dengan dua atau lebih variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , …, X n . Dengan analisis korelasi berganda, keeratan atau kuat tidaknya hubungan kuat, lemah atau tidak ada hubungan sama sekali antara variabel-variabel tersebut dapat diketahui. Keeratan hubungan ini dinyatakan dengan istilah koefisien korelasi. Koefisien korelasi berganda merupakan indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara tiga variabel atau lebih.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Ada dua jenis perusahaan asuransi yang ada di Indonesia, yaitu asuransi konvensional dan asuransi syariah. Untuk dapat bersaing di dalam industri asuransi, pengelolaan risiko atas produk dan jasa perusahaan asuransi syariah juga harus profesional. Oleh karena itu, perusahaan asuransi syariah juga harus mempunyai falsafah underwriting dan panduan umum underwriting sebagai bagian inti dari pengopersian perusahaan asuransi. Falsafah underwriting umumnya mencerminkan tujuan-tujuan bisnis strategis perusahaan asuransi, termasuk asumsi-asumsi penetapan premi produk-produk asuransi. Falsafah underwriting sangat berpengaruh dalam pembuatan panduan underwriting perusahaan asuransi. Panduan underwriting adalah standar umum yang menentukan pemohon mana yang akan dikenakan kelas risiko yang ditentukan untuk masing-masing produk asuransi. Underwriting merupakan suatu kegiatan yang sangat menentukan dalam perolehan laba perusahaan dan memperkuat posisi keuangan perusahaan. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan evaluasi kinerja underwriting, yaitu dengan melihat besarnya klaim yang terjadi dengan perolehan pendapatan premi. Perusahaan yang memiliki panduan underwriting yang baik, umumnya berdampak positif terhadap laba perusahaan. Pengaruh yang terlihat dari kegagalan underwriting adalah adanya antiselection yang tidak dapat terdeteksi. Korelasi dan regresi berganda digunakan untuk mengukur keefektifan kinerja underwriting dalam melakukan penutupan risiko yang dimiliki calon tertanggung sehingga memberikan hasil positif terhadap laba perusahaan. Underwriting yang efektif adalah yang mampu menempatkan tertanggung pada setiap kelas untuk risiko yang sama, sehingga dapat menentukan besarnya premi yang akan dikenakan untuk masing-masing kelas.

Dokumen yang terkait

Gambaran penggunaan tabel mortalita dalam penetapan premi pada asuransi jiwa (studi kasus pada Pt. asuransi jiwa Bringanin Life Syariah)

7 74 95

Pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan underwriting terhadap laba perusahaan asuransi syariah pada PT. Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah periode 2008 - 2012

0 7 122

Prosedur underwriting bancassurance dan asuransi jiwa syariah pada pt. asuransi takâful keluarga

0 20 12

Pengaruh Kontribusi Peserta, Klaim dan Hasil Investasi Terhadap Surplus Underwriting Asuransi Umum Syariah di Indonesia

14 46 90

PENGARUH PENDAPATAN PREMI DAN PENDAPATAN HASIL INVESTASI TERHADAP LABA : Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

5 14 38

PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI, DAN KLAIM TERHADAP LABA : Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi Jiwa yang Memiliki Unit Syariah.

17 119 45

Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi, Laba, Klaim dan Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Kerugian di Indonesia

2 6 15

PENGARUH KONTRIBUSI PESERTA, KLAIM, DAN HASIL INVESTASI TERHADAP SURPLUS UNDERWRITING ASURANSI UMUM SYARIAH DI INDONESIA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 134

ANALISIS PENGARUH PREMI, KLAIM, INVESTASI DAN SURPLUS UNDERWRITING TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ASURANSI SYARIAH TAHUN 2012-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

0 2 98

PENGARUH KONTRIBUSI PESERTA (PREMI), KLAIM, HASIL INVESTASI DAN UNDERWRITING TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2012-2016 - Raden Intan Repository

0 5 154