Pemilihan Jenis Kemasan TINJUAUAN PUSTAKA

Sayuran dan buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak busuk. Kerusakan tersebut terutama disebabkan karena penanganan pasca panen termasuk pengepakan dan pengangkutannya yang kurang baik, suhu rata-rata harian dan kelembaban udara yang cukup tinggi, serta belum adanya sistem pengawetan yang memadai yang diterapkan untuk komoditi tersebut. Prinsip dari pengemasan dengan atmosfer termodifikasi adalah menggantikan udara dalam kemasan dengan kombinasi gas tertentu. Tiga gas utama yang digunakan dalam pengemasan ini antara lain oksigen, nitrogen dan karbon dioksida Sivertsvik, 2002. Peran CO ₂ dalam pengawetan makanan adalah menggantikan O ₂ yang tersedia sehingga laju metabolisme bakteri menjadi rendah Daniels, 1985. Winarno 1993 menyatakan, perlakuan produk segar pada level di atas batas toleransi CO₂ dapat menyebabkan kerusakan fisiologis dan perlakuan pada level di bawah batas toleransi O₂ dapat meningkatkan proses respirasi anaerob dan pembentukan flavor yang buruk akibat terbentuknya etanol dan asetaldehid. Menurut Sacharow 1980, pengemasan dilakukan dengan tujuan: a memudahkan dalam pengangkutan, b melindungi produk dari penyusutan, c melindungi produk dari cacat atau luka, d menjaga dan menjamin tingkat kesehatan produk. Keuntungan dan kerugian pengemasan dengan atmosfer termodifikasi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Keuntungan dan kerugian pengemasan dengan atmosfer termodifikasi Keuntungan Kerugian Meningkatkan umur simpan hingga 50- 400 Menambah biaya produksi Mengurangi penyusutan ekomomis karena dapat memperpanjang umur simpan Perbedaan kombinasi gas untuk tiap varietas produk Jangkauan distribusi lebih panjangjauh Diperlukan pengaturan suhu Tidak berbau dan penampilan produk lebih menarik Produk dapat dilihat dengan jelas Diperlukan pengujian terhadap keamanan produk Memakan tempat Sedikit bahkan tidak membutuhkan pengawet Diperlukan peralatan khusus dan tenaga ahli untuk menjamin ketepatan pengemasan Sumber : Sivertsvik 2002 Produk hortikultura baik disimpan pada kondisi atmosfer O₂ dan CO₂ sekitar 5 dan sisanya digunakan N₂ untuk mengurangi laju respirasi Sivertsvik, 2002. Cactus pear Opuntia ficus-indica memiliki famili yang sama dengan buah naga yaitu Cactaceae. Spesies ini memiliki suhu simpan yang aman pada 5°-10°C dengan controlled atmosphere 2-3 O₂ dan 2-5 CO₂ Kader, 1997

E. Pemilihan Jenis Kemasan

Pengaturan interaksi antara bahan pangan dengan lingkungan sekitar perlu dilakukan sehingga menguntungkan bagi bahan pangan dan menguntungkan bagi manusia yang mengkonsumsi bahan pangan. Pengemasan bahan pangan harus memenuhi beberapa kondisi atau aspek untuk dapat mencapai tujuan pengemasan itu, yaitu bahan pengemasnya harus memenuhi persyaratan tertentu, metode atau teknik pengemasan bahan pangan harus tepat, pola distribusi dan penyimpanan produk hasil pengemasan harus baik. Anonim, 2009. Film adalah plastik tipis yang fleksibel dimana ketebalannya kurang dari 0.0254 cm. Terdapat beragam jenis plastik yang biasa digunakan dalam pengemasan dengan atmosfer termodifikasi, dimana poliethylen merupakan jenis film yang banyak digunakan pada industri pengemasan. High density polyethylene HDPE dibuat pada suhu 60°-160° dan pada tekanan 40 atm. Low density polyethylene LDPE merupakan film dengan harga yang cukup terjangkau, kuat dan jernih. Polypropylene merupakan film yang lebih kaku, kuat dan lebih ringan dari polyethylene serta film ini memiliki permeabilitas uap air yang rendah, ketahanan yang cukup baik terhadap minyak, ketahanan terhadap suhu tinggi yang baik. Polyvinilchlorida biasa digunakan untuk daging atau olahan susu lainnya Sacharow, 1980. Permeabilitas film untuk pengemasan seperti yang terdapat pada Tabel 4. Tabel 4. Koefisien permeabilitas film kemasan terhadap hasil perhitungan dan penetapan ml.mmm 2 .jam.atm Jenis Film Kemasan 10°C 15°C 25°C O₂ CO₂ O₂ CO₂ O₂ CO₂ Low density polyethylene LDPE - - - - 1002 3600 Polypropylene 265 364 294 430 229 656 Stretch film 342 888 473 748 4143 6226 White stretch film 226 422 291 412 1464 1479 Sumber : Gunadnya, 1993 Tabel 5. Transmisi uap air beberapa jenis film kemasan Jenis Film Transmisi Uap Air g m² hari pada 37.8°C dan RH 90 Cellulose acetate 2480 Polycarbonate 148 - 341 Polyester 15.5 - 20.2 LLDPE 16 - 31 LDPE 21.7 HDPE 4.6 Polyporpylene cast 10.8 coated-oriented 3.8 Polyvinyl chloride-acetate 77.5 - 124 Polyvinylidene choride-vinyl chloride 3.1 - 9.3 Stretch film 21 Sumber : Sacharow, 1980.

III. METODOLOGI PENELITIAN