memperoleh keuntungan berupa perhatian, asuhan keperawatan yang baik dari perawat. Sedangkan perawat berusaha untuk memperoleh
keuntungan berupa partisipasi aktif atau kerja sama dari pasien. Berdasarkan wawancara di lapangan, selama ini pasien merasa sudah
mendapatkan perawatan yang baik dari RS Dr. Moewardi. Sehingga hubungan antara perawat dan pasien dan berlangsung dengan baik.
Hal ini menyebabkan proses komunikasi terapeutik dapat berjalan lancar.
C. ANALISA JALINAN HUBUNGAN PERAWAT DENGAN PASIEN
DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Jalinan hubungan antara perawat dengan pasien merupakan suatu hal yang sangat penting dalam komunikasi terapeutik. Hal ini disebabkan karena:
1. Hubungan antara perawat dengan pasien tidak dapat dipisahkan
dengan komunikasi terapeutik. 2.
Keberhasilan dalam menjalin hubungan ini akan menentukan pula keberhasilan dari tujuan komunikasi terapeutik itu sendiri.
Untuk menganalisa hubungan antara perawat dengan pasien dalam proses komunikasi terapeutik di RS Dr. Moewardi Surakarta, maka dapat
digunakan beberapa teori antara lain:
1. Teori Peranan
Hubungan anatara perawat dengan pasien diibaratkan sebagai panggung sandiwara. Oleh karena itu, individu yang terlibat baik
sebagai perawat maupun pasien harus memainkan peranannya sesuai dengan naskah yang dibuat dalam masyarakat.
Hubungan antara perawat dengan pasien berkembang baik karena baik perawat maupun pasien bertindakbertingkah laku sesuai dengan
peranan yang diharapkan role expectation dan tuntutan peranan role demands, memiliki keterampilan dalam berperan role skills,
dan terhindar dari konflik dan kerancuan peranan. Peran perawat dalam hal ini yaitu memperhatikan kebutuhan dasar
pasien melalui pelayanan keperawatan sehingga dapat didiagnosis untuk diambil tindakan yang tepat bagi kesembuhan pasien.
2. Teori Permainan
Dalam teori ini, ada tiga macam permainan kepribadian manusia, yaitu kepribadian anak, dewasa dan orang tua. Berdasarkan
pengumpulan data di lapangan, hubungan antara perawat dengan pasien di RS Dr. Moewardi tergolongan ke dalam jenis permainan
antara kepribadian Anak dengan Orang Tua. Kepribadian Anak dimainkan oleh pasien, sedangkan kepribadian
Orang Tua dimainkan oleh perawat. Hal ini sangat tampak, ketika terjadi kasus ketidakpuasan dari pasien beserta keluarga pasien yang
menyampaikan keluhan keras kepada perawat. Dalam kasus ini dengan kesabaran perawat menjelaskan permasalahan yang sedang
terjadi. Akhirnya pasien dapat menerima penjelasan dari perawat.
Seorang perawat diatur sedemikian rupa, sehingga ketika menghadapi pasien atau keluarga pasien yang sedang marah tidak
boleh membalas dengan nada marah pula, melainkan harus menjelaskan permasalahan dengan penuh kesabaran.
3. Teori Interaksional
Hubungan interpersonal antara perawat dengan pasien di RS Dr. Moewardi dipandang sebagai suatu sistem yang di dalamnya terjadi
interaksi. Sistem ini terdiri dari subsistem, yaitu perawat dan pasien yang saling bergantung dan bertindak bersama sebagai kesatuan yang
utuh. Dengan demikian akan tercapai keseimbangan dalam hubungan. Bila keseimbangan itu terganggu oleh konflik yang
muncul, maka akan segera diambil tindakan. Inisiatif dari tindakan tersebut biasanya berasal dari perawat.
4. Teori Pertukaran Sosial