Karena sesuai jadwal di rumah sakit, jam sepuluh sampai jam dua belas adalah waktu untuk berkunjung.
D. TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Para perawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, secara keseluruhan telah menerapkan komunikasi terapeutik dalam melaksanakan tugas pelayanan
keperawatan terhadap para pasiennya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lapangan, beberapa teknik praktis komunikasi terapeutik yang diterapkan yaitu:
1. Mengenal serta memanggil nama pasien. Hal ini dilakukan untuk
menjalin keakraban, menghindari kesalahan tindakan yang akan diberikan, serta pasien merasa dihormati.” Bentuk praktis dari
komunikasi terapeutik adalah mengenal pasien,” tutur Toni, salah satu perawat Mawar III.
2. Menjelaskan tindakan medis yang akan dilakukan, misalnya, “Pak
ini mau disuntik supaya mengurangi rasa sakit”. Setelah itu, pasien memberikan umpan balik, menyatakan setuju atau menolak tindakan
medis yang dilakukan. Karena setiap pasien memiliki hak untuk menolak tindakan medis yang diberikan perawat maupun dokter.
3. Berusaha mengetahui kondisi pasien melalui komunikasi dengan
memberi kesempatan kepada pasien untuk menjelaskan kondisinya. Dengan demikian perawat dapat menyimpulkan tindakan apa yang
perlu diambil berdasarkan pada keluhan yang disampaikan oleh pasien.
4. Memberikan salam atau sapaan, seperti “Selamat pagi Bagaimana
tidurnya kemarin?” 5.
Berjabat tangan atau sentuhan. Meskipun tidak selalu dilakukan karena alasan pasien memiliki penyakit menular atau karena bukan
mukrimnya, minimal perawat sesekali menyentuh badan pasien. 6.
Diam sejenak. Hal ini dilakukan ketika pasien akan memberikan keputusan menyetujui atau menolak terhadap tindakan medis yang
akan diberikan. 7.
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan. Ini dilakukan pada pasien yang mengalami luka bacok. Sambil memberikan perawatan
mengganti perban, perawat bertanya kepada si pasien, mengapa sampai bisa mengalami peristiwa tersebut, dan bagaimana
kejadiannya.
E. SIKAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK