Salah satu kelebihan dari citra TERRAASTER adalah resolusi spasial yang lebih tinggi dibandingkan dengan citra satelit pendahulu dan sekelasnya
JERS-1 dan Landsat. Sebagai contoh perbandingan resolusi citra TERAASTER dengan satelit pendahulunya disajikan pada Gambar 1.
TERRAASTER
JERS-1 OPS
Landsat TM
Gambar 1. Perbandingan resolusi citra TERRAASTER dengan satelit pendahulunya sumber : www.Aster-indonesia.com
2.4.1 Aplikasi Citra ASTER
Beberapa contoh penerapan citra TERRAASTER untuk monitoring
permukaan bumi antara lain karakteristik spektral terhadap mineral dan batuan,
klasifikasi jenis tanah, monitoring aktifitas gunung berapi, pemetaan tumbuhan di daerah kering dan basah, monitoring suhu permukaan laut, monitoring hutan
bakau mangrove, produk ASTER ortho dan DEM-Z, monitoring kebakaran
hutan, monitoring suhu permukaan tanah dan korelasi DEM http:aster.indomicrowave.com.
DEM dapat diperoleh mengaplikasikan data ini yang diturunkan dari citra TERRAASTER Level 1 dapat diperoleh informasi kontur permukaan bumi,
dimana informasi ini dapat diterapkan untuk berbagai macam bidang, misalnya pertambangan, pembangkit listrik, perencanaan dam atau bendungan,
penanggulangan banjir dan lain-lain. Selain itu sumber data DEM dapat diperoleh dengan FU stereo, data pengukuran lapangan dengan menggunakan GPS,
theodolith, EDM, Total Station, Echosounder, peta topografi, dan linear array image. Karakteristik DEM yang dibuat dengan cara perolehan data yang berbeda
disajikan pada Tabel 2. DEM adalah sumber data untuk menghasilkan informasi kondisi topografi
lahan. DEM dapat menggunakan beberapa metode, salah satunya berdasarkan gambar satelit stereoscopic Stereoscopic Parallax Of Optic and SAR. PRISM
sensor Panchromatic Remote-Sensing Instrument for Stereo Mapping dari Satelit ALOS dan sensor ASTER dari satelit TERA adalah sensor satelit yang
berasal dari Jepang yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambar streoscopic Trisakti, 2009.
Tabel 2. Karakteristik DEM yang dibuat dengan cara perolehan data yang berbeda.
Metode Pengumpulan data ketinggian digital Sistem Pengumpulan data
RMS SensorTeknik
Akurasi Ketinggian Pengukuran lapangan
DGPS x,y,z Teodolit
DGPS Geodetik Laser Beacon DGPS
Hingga 2 cm 10-5 cm
Fotogrametri konvensional Dari peta topografi
ketinggian dari kontur, survey lapangan, hipsografi
Pengamatan stereoskopis USGS 7,5
Kamera film konvensional
7-15 cm, Maks 50 cm
Penginderaan Jauh Sistem pasif
Citra foto Stereopairsdigital
Citra satelit
Stereopair antar jalur terbang
Stereopair sepanjang jalur terbang
Sistem Aktif LiDAR
Sisitem gelombang mikro
SARSynthethic Apherture RADAR antar jalur terbang
yang berurutan
Interferometris INSARtwo-passes
interferometry
INSAR, IFSAR single pass Ortofoto BW
SPOT, IRS JERS, ASTER
Lasser canner
Radarsat,ERS12 stereopair
ERS12-JERS Radarsat Strid
IFSAR star 3i, Topstar,SRTM
0,5-2,5 m
~20-50 m ~25m atau kurang
0,3 m-1m
10-50 m
5-10 m
0,5, 1, 2, 3 m, bervariasi Sumber : www.taufik.staff.ugm.ac.id
VNIR Visible Near Infrared memiliki 2 band infra red yang mempunyai panjang gelombang hampir sama keduanya, yaitu 3N Nadir view dan 3B
Backward view. Band 3B digunakan untuk mengambil pandangan dari belakang, dengan sudut kemiringan diantara backward view dan nadir view
dengan sudut kemiringan 27,6 Ersdac, 2002 dalam Trisakti, 2006. Pandangan
nadir dan backward digunakan untuk mendapatkan citra secara stereoscopic untuk menghasilkan DEM.
Beberapa peneliti memiliki laporan akurasi dari ASTER dan PRISM DEM seperti yang disajikan pada Tabel 3. Akurasi dari stereo ASTER DEM bervariasi
dari 7 m sampai 50 m tergantung metode, kondisi topografi, dan observasi penutupan lahan Trisakti, 2009.
Tabel 3. Akurasi dari ASTER dan PRISM DEM
Sensor satelit
Referensi Akurasi m
Aster Lang Welch1999
10-50 m Aster
Toutin Cheng 2001 7,9 m
Aster Hirano et al. 2002
7-15 m Aster
Goncalves Oliveira 2004
9-11 m Less Vegetat
Prism ALOS Chen T. et al. 2004
3 m 93 SRTM X-band
Gesch D 2005 Ion 3-5 m
SRTM X and C- band
Yastikh et al. 2006 5-6-9,6 m
Prism ALOS JAXA 2006
6,5 m Prism ALOS
Bignone Umakawa 2008
2-5 m Prism ALOS
Scneider et al. 2008 4 m
Sumber : Trisakti, 2009
2.5 Citra Landsat 7 ETM+