Keawetan Alami Skala Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keawetan Alami Skala Laboratorium

Setiap jenis kayu memiliki tingkat keawetan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya zat ekstraktif yang dapat bersifat racun bagi organisme perusak kayu. Parameter yang diuji dalam pengujian keawetan kayu terhadap serangan rayap tanah adalah persentase kehilangan berat kayu dan mortalitas rayap. Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Karet, Sengon, dan Mangium setelah diumpankan pada rayap tanah selama 4 minggu disajikan pada Gambar 5. Gambar 5 Histogram persentase kehilangan berat. Ketiga jenis kayu berdasarkan Tabel 2 tergolong kelas awet V yang berarti memiliki ketahanan sangat buruk terhadap serangan rayap tanah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pandit dan Kurniawan 2008 bahwa kayu Karet dan Sengon termasuk dalam kelas awet V. Berbeda dengan Mangium, Pandit dan Kurniawan 2008 menyatakan bahwa kayu tersebut masuk ke dalam kelas awet III. Perbedaan hasil ini diduga karena kondisi contoh uji yang berbeda terutama dari segi umur sehingga memiliki keawetan yang lebih rendah. 21.83 22.35 31.62 5 10 15 20 25 30 35 Karet Sengon Mangium K e h il an g an B e rat Jenis Kayu K e la s A w e t V 18,94 31,89 Selain nilai persentase kehilangan berat contoh uji, parameter lain yang digunakan dalam pengujian tingkat keawetan alami kayu adalah persentase mortalitas rayap. Persentase mortalitas rayap dari ketiga jenis kayu disajikan pada Gambar 6. Gambar 6 Histogram persentase mortalitas rayap pada ketiga jenis kayu. Mortalitas rayap tanah yang terendah dimiliki oleh sampel kayu Mangium dengan kehilangan berat sebesar 86,52 lalu diikuti sampel kayu Sengon sebesar 95,91 dan sampel kayu Karet dengan persentase terbesar sebesar 98,79. Nilai persentase mortalitas ketiga jenis kayu tergolong tinggi, namun berdasarkan pengujian kontrol diperoleh hasil persentase mortalitas sebesar 0. Hal ini menandakan bahwa tahapan prosedur pengujian keawetan alami telah dilaksanakan dengan benar. Keberagaman faktor lingkungan yang sulit untuk dikendalikan menyebabkan tingginya persentase mortalitas rayap tanah C. 4.2 Fumigasi. 4.2.1 Ditinjau dari segi jenis kayu