Ditinjau dari segi jarak lubang. Ditinjau dari segi interaksi antar faktor.

paling efektif untuk meningkatkan mortilitas rayap cukup dengan volume sebanyak 6 liter. Hasil pengujian fumigasi memiliki kesesuaian dengan penelitian sebelumnya. Pradibta 2009 melakukan fumigasi amonia dengan jenis kayu rakyat yang berbeda yaitu Nangka Artocarpus heterophyllus, Mahoni Swietenia macrophylla, Rambutan Nephellium lappaceum, Durian Durio zibethinus, Mindi Melia azedarach, dan Menteng Baccaurea racemosa serta jenis rayap yang berbeda yaitu menggunakan rayap kayu kering Cryptotermes cynochepalus. Dari hasil pengujian Pradibta 2009 didapatkan bahwa secara umum peningkatan volume amonia akan meningkatkan persentase mortalitas rayap kayu kering.

4.2.3 Ditinjau dari segi jarak lubang.

Dalam perlakuan fumigasi diberikan jarak lubang yang dijadikan perlakuan terdiri dari jarak 1, 3, dan 5 cm dari permukaan kayu. Pemilihan jarak ini dengan mempertimbangkan ukuran sortimen kayu yang tersedia di lapangan dan jarak yang paling ekstrim yang akan diserang oleh rayap. Tingkat mortalitas rayap jika dirata-ratakan dari berbagai jarak lubang terlihat pada Gambar 11. Persentase mortalitas rayap tertinggi pada jarak lubang satu cm yaitu sebesar 94,17. Persentase mortalitas rayap sebesar 91,30 pada jarak tiga cm dan mortalitas rayap terendah pada jarak lima cm yaitu sebesar 86,11. Gambar 11 Histogram mortalitas terhadap jarak lubang. 94.17 91.30 86.11 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 cm 3 cm 5 cm m o rtali tas jarak lubang Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa semakin jauh jarak lubang dari tepi kayu maka nilai mortalitas rayap semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penetrasi amonia semakin rendah pada jarak 5 cm. Hal ini memiliki kesesuaian dengan penelitian sebelumnya. Arinana et al. 2008 melakukan fumigasi dengan menggunakan fumigan phosphin terhadap kumbang bubuk kayu kering pada kayu Sengon. Jarak lubang yang digunakan yaitu 1, 2, 3, dan 5 cm. Dari hasil penelitian Arinana 2008 gas phosphin mampu masuk ke dalam kayu melalui pori-pori yang terdapat pada kayu sehingga pada jarak lubang 5 cm mortalitas rayap mencapai 100.

4.2.4 Ditinjau dari segi interaksi antar faktor.

Hasil analisis ragam nilai mortalitas rayap kayu terhadap 3 faktor yaitu jenis kayu, volume amonia, dan jarak lubang dapat dilihat pada lampiran 3. Hasilnya menunjukkan bahwa interaksi antar tiga faktor tidak berbeda nyata namun untuk interaksi antar dua faktor yaitu interaksi antara jenis dengan volume, jenis dengan jarak lubang, dan interaksi antara volume dengan jarak memiliki nilai yang berbeda nyata sehingga harus dilakukan uji lanjut yaitu uji Duncan. Interaksi antara faktor jenis dan volume amonia menunjukkan perbedaan yang nyata. Hal ini diduga bahwa setiap jenis kayu memiliki struktur kayu yang berbeda sehingga akan bereaksi berbeda pula jika diberi perlakuan fumigasi dengan berbagai volume amonia. Secara umum dapat dikatakan bahwa volume amonia yang paling efektif untuk membunuh rayap tanah adalah 6 liter pada ruang fumigasi berukuran 2x1x1 m 3 . Interaksi antara faktor jenis dengan jarak lubang menunjukkan perbedaan nyata. Hal ini terkait pula dengan perbedaan struktur kayu yang akan membedakan kedalaman penetrasi gas fumigasi untuk bisa masuk ke dalam kayu. Semakin porus struktur kayu maka akan semakin mudah fumigan untuk masuk ke dalam kayu. Rincian hasilnya adalah persentase mortalitas mencapai 100 dicapai pada jarak lubang 5 cm Sengon, 3 cm Karet, 1 cm Mangium. Interaksi antara faktor volume dan jarak lubang berbeda nyata. Hal ini diduga dengan semakin meningkatnya volume amonia maka kemampuan penetrasi amonia akan semakin dalam. Pada volume 6 liter untuk ketiga jenis kayu diperoleh persentase mortalitas mencapai 100 bahkan pada jarak 5 cm pada ruang fumigasi berukuran 2x1x1 m 3 . Dengan demikian, faktor jenis kayu, volume amonia, dan jarak lubang saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Setiap jenis kayu adalah unik memiliki karakteristiknya masing-masing sehingga perlakuan fumigasi yang dapat diberikan berbeda untuk tiap jenisnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN