2.2 Amonia
Amonia merupakan senyawa yang memiliki rumus kimia NH
3
dan memiliki bau khas yang menyengat. NH
3
yang larut dalam air disebut pula Amonium Hidroksida. Amonia umumnya bersifat basa, namun dapat pula bertindak sebagai
asam yang sangat lemah. Amonia memiliki titik didih pada suhu -33 °C dan titik leleh -77,7 °C, sehingga cairan amonia harus disimpan dalam suhu yang sangat
rendah atau dalam tekanan yang tinggi. Amonia memiliki berat molekul 17,03, tekanan uap 400 mmHg -45.4°C, kelarutan dalam air 31g100g 25 °C, berat
jenis 0,682 -33,4 °C, berat jenis uap 0,6, dan memilik suhu kritis 133 °C. Sifat- sifat fisik dari amonia adalah gas tidak berwarna, berbau khas, bersifat iritan dan
mudah larut dalam air Anonim 2009. Amonia dapat diubah menjadi nitrit dan nitrat, oleh bakteri yang terdapat
dalam tanah sehingga amonia bertindak sebagai penyubur tanah. Amonia juga dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk urea, sebagai bahan peledak, dan
digunakan pula dalam bidang farmasi Harwood et al. 2007. Amonia pada kadar tertentu dapat menyerang eksoskeleton serangga dan jika dalam jangka waktu
yang lama akan menimbulkan kematian Anonim 2009.
2.3 Keawetan Alami kayu
Keawetan kayu adalah daya tahan kayu terhadap berbagai faktor perusak kayu. Biasanya faktor perusak yang dimaksud adalah faktor biologis seperti
jamur, serangga terutama rayap dan bubuk kayu kering dan binatang laut. Sifat keawetan ditentukan berdasarkan persentase penurunan berat kayu akibat
serangan faktor biologis. Sedangkan sifat keterawetan adalah kemampuan kayu menyerap bahan pengawetan tertentu yang diawetkan dengan metode tertentu
Martawijaya Barly 2000. Nandika et al. 1996 menyatakan keawetan kayu adalah daya tahan suatu
kayu terhadap serangan organisme perusak kayu seperti serangga dan jamur. Keawetan secara alami ditentukan oleh jenis dan banyaknya zat ekstraktif yang
bersifat racun terhadap organisme perusak kayu yang tentu saja bervariasi menurut jenis kayu, umur pohon, lokasi dalam batang dan lain-lain. Hal inilah
yang menyebabkan keawetan alami berbagai jenis kayu berbeda-beda. Bahkan
pada jenis kayu yang sama dan pada pohon yang sama pun keawetan kayu berbeda. Tabel 1 menampilkan kelas awet dan keterawetan kayu-kayu hutan
rakyat dari Kabupaten Bogor.
Tabel 1 Keawetan alami dan keterawetan kayu hutan rakyat dari Kabupaten Bogor.
No Jenis Kayu
Kelas Awet Keterawetan
1 Agathis Agathis sp
IV Sedang
2
Akasia Acacia auriculiformis III
– IV sukar
3 Balsa Ochroma bicolor
V Mudah
4 Durian Durio sp
IV – V
Sukar
5 Gmelina Gmelina arborea
IV – V
Sukar
6
Jabon Anthocephalus cadamba V
Sedang
7 Jati Tectona grandis
II Sedang
8 Jengkol Pithecelobium jiringa
IV Sedang
9 Jeunjing Paraserianthes
falcataria IV
– V Sedang
10 Kapuk Ceiba petandra
IV – V
Sedang
11
Karet Hevea brassiliensis IV
– V Sedang
12 Kecapi Sandoricum koecape
IV Sedang
13 Kelapa Cocos nucifera
IV Mudah
14 Kemiri Aleurites moluccana
V Mudah
15 Kenari Canarium commune
III Mudah
16 Lamtoro Leucaena leucocephala
V Sedang
17
Leda Eucalyptus deglupta IV
Sukar
18 Mahoni Swietenia macrophylla
III – IV
Sukar
19 Mangga Mangifera indica
IV Sukar
20 Mangium Acacia mangium
III Sukar
21 Manii Maesopsis eminii
IV Sedang
22 Menteng Baccauera racemosa
IV Mudah
23
Mindi Melia azedarach IV
– V Sukar
24 Nangka Artocarpus integra
II Sangat Sukar
25 Petai Parkia speciosa
IV Mudah
26 Puspa Schima walichii
IV – V
Mudah
27 Rambutan Nephelium lappaceum II
Sukar
28 Rasamala Altingia excelsa
II – III
Sedang
29
Sentang Azadirachta excelsa IV
Sukar
30 Sungkai Peronema canescens
III Mudah
31 Surian Toona sureni
IV – V
Sedang
32 Tusam Pinus merkusii
IV Mudah
Sumber: Wahyudi et al. 2007
2.4 Rayap Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren