Distribusi Nilai NASC Analisis swimming layers dan sebaran densitas ikan pelagis kecil di Selat Makasar dengan pendekatan hidroakustik

4.2 Distribusi Nilai NASC

Pada profil menegak ini terlihat bahwa estimasi distribusi kepadatan akustik ikan berkisar antara 5,09 – 36199,92 m 2 nmi 2 Sama halnya dengan pfofil distribusi secara menegak, maka pada profil mendatar ini dapat dilihat dengan jelas bahwa estimasi distribusi nilai NASC secara umum terkonsentrasi pada layer 1 dan 2, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 14. Pada layer 1 yang ditunjukkan oleh Gambar 14a memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC sangat bervariasi. Pada bagian utara hingga ke tengah area memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan pada bagian barat, barat daya dan tenggara area yang diteliti. Pada layer ini secara keseluruhan estimasi distribusi nilai NASC berkisar 221,10 – 36199,92 m yang umumnya terkonsentrasi pada layer 1 dan sedikit pada layer 2, seperti ditunjukkan pada Gambar 13. 2 nmi 2 . Pada layer 2 yang ditunjukkan oleh Gambar 14b memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC cukup variatif, dimana distribusi nilai yang lebih tinggi berada pada bagian selatan area yang diteliti. Pada layer ini, secara keseluruhan estimasi distribusi nilai NASC berada pada kisaran 219,60 – 2982,66 m 2 nmi 2 Gambar 13 Estimasi Distribusi Menegak Nilai NASC pada Seluruh Leg dan Layer. . Pada layer 3 yang ditunjukkan oleh Gambar 14c memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC yang lebih tinggi terkonsentrasi pada bagian selatan dan pada bagian barat daya area yang diteliti. Pada layer ini secara keseluruhan estimasi distribusi nilai NASC berada pada kisaran 175,24 – 1016,07 m 2 nmi 2 . Pada layer 4 yang ditunjukkan oleh Gambar 14d memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC terkonsentrasi hanya di bagian barat daya area yang diteliti. Pada layer ini secara keseluruhan estimasi distribusi nilai NASC ada pada kisaran 5,09 – 878,32 m 2 nmi 2 . Pada layer 5 yang ditunjukkan oleh Gambar 14e memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC terkonsentrasi masih hanya di bagian barat daya area yang diteliti. Pada layer ini secara keseluruhan estimasi distribusi nilai NASC ada pada kisaran 210,20 – 1222,33 m 2 nmi 2 . Pada layer 6 yang ditunjukkan oleh Gambar 14f memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC terkonsentrasi tetap hanya di bagian barat daya area yang diteliti. Pada layer ini secara keseluruhan estimasi distribusi nilai NASC ada pada kisaran 125,29 – 933,06 m 2 nmi 2 . Pada layer 7 yang ditunjukkan oleh Gambar 14g memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC masih tetap terkonsentrasi pada bagian barat daya area yang diteliti. Pada layer ini secara keseluruhan estimasi distribusi nilai NASC ada pada kisaran 281,69 – 577,49 m 2 nmi 2 . Gambar 14 Estimasi Distribusi Mendatar Nilai NASC pada Seluruh Layer. a c b d f e g 37 Untuk memudahkan estimasi dan pembahasan terhadap nilai NASC, maka pada pembahasan ini profil melintang dibagi menjadi lima leg section melintang searah longitude dan empat antar leg section melintang searah latitude. Profil estimasi distribusi melintang nilai NASC yang terdiri dari lima leg dapat dilihat pada Gambar 15. Pada leg 1 yang ditunjukkan Gambar 15a memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC dengan kisaran 5000 – 20000 m 2 nmi 2 hanya terkonsentrasi pada layer 1 yang berada di bagian timur lintasan leg. Selain dari area yang telah disebutkan tadi, distribusi nilai NASC di bawah kisaran 3000 m 2 nmi 2 menyebar hampir merata pada kolom perairan layer 1, 2 dan 3. Pada leg 2 yang ditunjukkan Gambar 15b memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC dengan kisaran 5000 – 35000 m 2 nmi 2 hanya terkonsentrasi pada layer 1 yang berada pada bagian tengah lintasan leg. Selain dari area yang disebutkan tadi, distribusi nilai NASC di bawah kisaran 4000 m 2 nmi 2 hampir merata pada kolom perairan layer 1 dan sebagian pada layer 2, serta sedikit pada layer 6 dan 7. Pada leg 3 yang ditunjukkan Gambar 15c memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC yang berkisar antara 5000 – 35000 m 2 nmi 2 terkonsentrasi pada hampir seluruh layer 1, sedangkan distribusi nilai NASC di bawah kisaran 4000 m 2 nmi 2 ada di sebagian layer 2. Pada leg 4 yang ditunjukkan Gambar 15d memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC dengan kisaran 5000 – 35000 m 2 nmi 2 terkonsentrasi di hampir seluruh layer 1, pola ditribusi nilai NASC pada leg 4 ini hampir sama seperti pola distribusi yang ada pada leg 3, dan distribusi nilai NASC di bawah kisaran 4000 m 2 nmi 2 ada di sebagian layer 2. Pada leg 5 yang ditunjukkan Gambar 15e memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC dengan kisaran 5000 – 35000 m 2 nmi 2 terkonsentrasi di seluruh layer 1, pola ditribusi nilai NASC pada leg 5 ini ada kemiripan seperti pola distribusi yang ada pada leg 3 dan leg 4, dan distribusi nilai NASC di bawah kisaran 4000 m 2 nmi 2 berada pada sebagian kecil layer 2. Gambar 15 Estimasi Distribusi Melintang Nilai NASC pada Masing-masing Leg. a b c d e 39 Profil estimasi distribusi melintang nilai NASC yang terdiri dari empat antar leg dapat dilihat pada Gambar 16. Pada antar leg 1 yang ditunjukkan Gambar 16a memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC dengan kisaran di bawah 4000 m 2 nmi 2 terkonsentrasi secara acak hampir membentuk kolom diagonal mulai dari layer 1 hingga layer 7. Antar leg 1 ini berada di depan perairan Muara Bekapai. Pada antar leg 2 yang ditunjukkan Gambar 16b memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC yang memiliki kisaran 5000 – 35000 m 2 nmi 2 terkonsentrasi pada seluruh layer 1, sedangkan distribusi nilai NASC di bawah kisaran 4000 m 2 nmi 2 berada pada sebagian kecil layer 2. Lintasan antar leg ini berada di depan perairan Donggala. Pada antar leg 3 yang ditunjukkan Gambar 16c memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC dengan kisaran di bawah 4000 m 2 nmi 2 terkonsentrasi pada seluruh layer 1, sebagian pada layer 2 dan sebagian kecil pada layer 3. Lintasan antar leg ini berada di depan perairan Muara Berau. Pada antar leg 4 yang ditunjukkan oleh Gambar 16d memperlihatkan estimasi distribusi nilai NASC yang memiliki kisaran 5000 – 35000 m 2 nmi 2 terkonsentrasi pada seluruh layer 1, sedangkan distribusi nilai NASC dengan kisaran di bawah 4000 m 2 nmi 2 berada pada sebagian layer 2 dan sebagian kecil pada layer 3. Lintasan antar leg 4 ini berada tepat di depan perairan Tanjung Manimbaya. a b c d Gambar 16 Estimasi Distribusi Melintang Nilai NASC pada Masing-masing Antar Leg. Profil estimasi distribusi nilai NASC juga disajikan secara temporal siang dan malam, dan pada Gambar 17 yang merupakan profil nilai NASC pada siang hari dapat dilihat bahwa nilai NASC yang terdeteksi pada sepanjang cruise track berkisar antara 125,29 – 36190,54 m 2 nmi 2 . Nilai NASC dengan kisaran nilai antara 5000 – 35000 m 2 nmi 2 umumnya terdistribusi mulai dari layer 1 hingga layer 2. Pada profil nilai NASC malam hari yang ditunjukkan oleh Gambar 18 dapat dilihat bahwa nilai NASC yang terdeteksi pada sepanjang cruise track berkisar antara 5,09 – 36199,92 m 2 nmi 2 . Nilai NASC dengan kisaran antara 5000 – 35000 m 2 nmi 2 umumnya terdistribusi hanya pada layer 1. Gambar 17 Estimasi Distribusi Nilai NASC pada Siang Hari. Gambar 18 Estimasi Distribusi Nilai NASC pada Malam Hari. Perbedaan distribusi nilai NASC pada siang dan malam hari disebabkan oleh pengaruh suhu, karena pada siang hari umumnya suhu relatif akan lebih tinggi pada permukaan perairan akibat penerimaan intensitas sinar matahari, sehingga kawanan ikan diduga akan bergerak sedikit lebih dalam menuju layer di bawahnya. Pada malam hari suhu permukaan perairan umumnya relatif menjadi lebih rendah karena tidak ada intensitas sinar matahari, sehingga kawanan ikan akan bergerak sedikit ke permukaan perairan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 17 dimana nilai NASC pada siang hari dengan kisaran cukup padat yakni 5000 – 35000 m 2 nmi 2 yang terdeteksi berada pada layer 1 dan layer 2. Pada Gambar 18 yang mewakili nilai NASC pada malam hari dapat dilihat bahwa NASC dengan kisaran nilai 5000 – 35000 m 2 nmi 2 hanya terdistribusi pada layer 1. Fenomena migrasi vertikal siang dan malam hari ini seperti yang dikemukaan oleh Laevastu dan Hela 1970 bahwa ikan pelagis umumnya akan melakukan migrasi vertikal menurut perubahan suhu pada perairan. 4.3 Distribusi Nilai Suhu 4.3.1 Distribusi menegak suhu