Analisis Data Analisis swimming layers dan sebaran densitas ikan pelagis kecil di Selat Makasar dengan pendekatan hidroakustik

dengan jarak yang sama atau sejajar parallel grid adalah lebih baik digunakan karena upaya penyamplingan distribusi akan merata pada area yang diteliti. Ditetapkan 5 leg dan 4 antar leg pada cruise track paralel yang digunakan, dan penentuan elementary sampling distance unit ESDU untuk perekaman data akustik ditetapkan sepanjang 1 nautical mile nmi, sedangkan untuk pengukuran data oseanografi ditetapkan 16 stasiun pengukuran. Sebelum melakukan cruise seluruh instrumen akustik dan instrumen oseanografi harus dikalibrasi, dan stasiun untuk sampling faktor-faktor oseanografi pada sepanjang transek harus terlebih dahulu ditentukan dan ditandai pada peta pelayaran, sehingga pada saat melakukan pengukuran mudah diketahui dengan menggunakan kompas dan GPS.

3.4 Perolehan Data

Data dan informasi yang diperoleh dari echosounder frekuensi 38 kHz diteruskan ke komputer melalui local area network untuk keperluan penyimpanan serta analisis data dan perhitungan selanjutnya. Integrasi echo dilakukan meliputi seluruh kolom air sepanjang jalur transek yang dilewati oleh kapal mulai dari kedalaman 5 meter, dan selanjutnya pada pengolahan data dilakukan per-layer lapisan kedalaman dengan ketebalan masing-masing layer adalah 50m 5~50, 50~100, 100~150, 150~200, 200~250, 250~300 dan 300~350m, sehingga ada 7 layer yang diambil datanya. Nilai integrasi dikelompokan dalam satuan integrasi ESDU yang diperuntukan dalam pendugaan rata-rata densitas ikan per km 2 atau m 2 nmi 2 Instrumen akustik merekam data akustik secara otomatis dan terus menerus serta menghasilkan data dalam bentuk echogram, dan selanjutnya data deteksi ikan tunggal dan kelompok ikan oleh perangkat echosounder SIMRAD EK 500 diproses dengan menggunakan software di dalam BI 500 post processing system. Software untuk seluruh kolom perairan atau per-layer. Bersamaan dengan pengambilan data akustik, dilakukan juga pengumpulan data oseanografi salinitas dan suhu dengan menggunakan CTD pada 16 stasiun pengambilan data yang telah ditetapkan di sepanjang cruise track, sedangkan data sekunder yang dikumpulkan adalah hasil penghitungan nilai sebaran kandungan korofil-a di perairan Selat Makassar.

3.5 Analisis Data

tersebut berisi formula target strength ikan tunggal dan formula scattering volume kelompok ikan seperti yang diuraikan pada sub bab 2.4 Target Strength dan sub bab 2.5 Estimasi Densitas Akustik Ikan. Distribusi dan densitas ikan yang akan diestimasi diperoleh melaui proses intergrasi echo dalam arah vertikal untuk setiap layer yang telah ditentukan serta merata-ratakan dalam arah horisontal sepanjang cruise track. Pemrosesan data tersebut menghasilkan nilai densitas relatif mean volume backscattering strength tiap ESDU yang direkam dan dapat diketahui dalam bentuk echogram pada display komputer maupun dari print out printer. Pada prinsipnya keluaran echo integrator adalah dalam bentuk mean volume backscattering strength densitas relatif, dan untuk melihat pola sebaran densitas ikan secara horisontal, maka nilai densitas akustik acoustic density ikan untuk setiap ESDU dipetakan sebagai satu titik koordinat yang terletak pada bagian tengah jalur transek. Echogram yang ditampilkan berdasarkan pemrosesan software sonardata echoview versi 4.10 dalam wujud densitas ikan dengan satuan ekor ikannmi 2 pada setiap ESDU dan menurut layer lapisan kedalaman, selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan variasi distribusi densitas berdasarkan keseluruhan kedalaman perairan. Kedalaman perairan dialokasikan masing-masing dalam layer sekitar 50 meter, yaitu 5~50, 50~100, 100~150, 150~200, 200~250, 250~300 dan 300~350 meter. Fenomena parameter suhu, salinitas, estimasi acoustic values dan distribusi densitas per layer divisualisasikan dalam bentuk peta kontur horisontal dengan menggunakan software ocean dataview versi 3.2.3. Secara umum, seluruh proses pengolahan dan analisis data hidroakustik dan oseanografi pada penelitian ini adalah seperti diagram alir pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Pemrosesan Data dan Analisisnya. Echosounder Simrad EK 500 Software BI 500 Kondisi fisik perairan yang di teliti Sv , NASC per layer dan per ESDU Software Sonardata echoview version 4.10 Estimasi densitas dan distribusi CTD Temperatur dan Salinitas Estimasi swimming layers dan densitas ikan pelagis kecil O v e r l a y Deskriptif Vessel position: Latitude and longitude GPS Software Ocean dataview version 3.2.3 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan dan analisa data untuk distribusi Sv dan NASC pada daerah penelitian ditampilkan berdasarkan tujuh layer lapisan kedalaman. Suhu dan salinitas ditampilkan berdasarkan tiga layer, yaitu homogen layer lapisan homogen yang merupakan lapisan perairan dengan ketebalan lebih kurang 50 meter, mulai dari permukaan perairan hingga kedalaman 50 meter; thermocline layer lapisan termoklin yang berada tepat di bawah lapisan homogen hingga kedalaman 300 meter; dan deep layer lapisan dalam yang berada di bawah lapisan thermocline. Hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan pembahasan yang dilakukan.

4.1 Distribusi Nilai Sv