Ikan Jantan 1. Gambaran Morfologis

24

4.2. Ikan Jantan 1. Gambaran Morfologis

Tabel 3. Nilai rataan ± S.E berat ikan senggaringan jantan pada perlakuan fotothermal yang berbeda. Perlakuan Berat g Mei Juni Juli Agustus September T0L0 45 45,67 ± 2,20 33,00 ± 2,75 44,33 ± 6,55 38,83 ± 1,76 T0L1 45 29,40 ± 2,05 41,50 ± 0,76 49,00 ± 3,28 30,50 ± 3,51 T0L2 45 27,17 ± 2,32 34,17 ± 5,37 42,83 ± 3,19 40,50 ± 4,27 T1L0 45 38,50 ± 2,85 43,50 ± 6,66 43,17 ± 4,00 34,83 ± 4,87 T1L1 45 36,79 ± 2,40 39,17 ± 7,37 30,83 ± 2,13 35,26 ± 0,53 T1L2 45 44,33 ± 8,73 46,17 ± 10,46 53,33 ± 5,93 38,83 ± 4,23 T2L0 45 29,50 ± 4,04 34,50 ± 0,76 37,50 ± 3,40 41,00 ± 1,73 T2L1 45 49,67 ± 0,67 41,17 ± 2,59 40,50 ± 1,44 38,00 ± 0,29 T2L2 45 49,50 ± 5,11 41,67 ± 5,09 38,50 ± 1,61 29,17 ± 4,76 Untuk rataan panjang ikan jantan berkisar 16,23 - 19,70 cm. Secara umum kesehatan ikan selama 4 bulan Juni–September pelaksanaan penelitian cukup baik, ini bisa dilihat tingkah laku ikan saat diberi pakan bloodworm, ikan langsung bergerak untuk makan selain itu juga respek terhadap adanya rangsangan dari lingkungan misalnya saat penyifonan dasar bak ikan aktif bergerak. Selanjutnya untuk melihat pengaruh fotothermal terhadap pematangan gonad ikan jantan, maka juga dilakukan evaluasi indeks morfoanatomi.

2. Indeks Gonadosomatik IGS

0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 T0L0 T0L1 T0L2 T1L0 T1L1 T1L2 T2L0 T2L1 T2L2 Perlakuan IGS Mei Juni Juli Agus Sept Gambar 8. Nilai rataan IGS ikan senggaringan jantan sebelum dan sesudah fotothermal. 25 Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa nilai IGS ikan senggaringan jantan sebelum diekspos fotothermal menunjukkan nilai yang cukup rendah yaitu 0,3 jika dibandingkan dengan setelah perlakuan fotothermal dimana nilai tertinggi dicapai pada perlakuan T1L1 bulan Juni sebesar 1,4. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa selama pemaparan fotothermal telah terjadi kemajuan perkembangan gonad. Walaupun dari hasil analisis secara statistik menyebutkan bahwa perbedaan akibat fotothermal tersebut tidak signifikan P0,05, P=0,6 Lampiran 18.

3. Indeks Hepatosomatik IHS

0.5 1 1.5 2 2.5 T0L0 T0L1 T0L2 T1L0 T1L1 T1L2 T2L0 T2L1 T2L2 Perlakuan IHS Mei Juni Juli Agus Sept Gambar 9. Nilai rataan IHS ikan senggaringan jantan sebelum dan sesudah fotothermal. Pada Gambar 9 terlihat bahwa nilai IHS ikan senggaringan jantan tertinggi dicapai sebesar 2,25 yaitu sebelum diekspos fotothermal, dibandingkan dengan perlakuan dimana nilai yang cukup tinggi dicapai sebesar 2,016 pada perlakuan T1L2 pada awal percobaan, terendah dicapai sebesar 0,94 pada perlakuan T2L1. Namun analisis statistik memperlihatkan tidak adanya perbedaan signifikan antar perlakuan tersebut P0,05, P=0,5. Jika dikaitkan dengan perkembangan gonadnya, profil nilai IHS pada ikan senggaringan jantan tidak begitu jelas terlihat gambaran penurunan nilai IHS dengan kenaikan nilai IGS, dan pada beberapa perlakuan terlihat konstan. 26

4. Indeks Visceralsomatik IVS

1 2 3 4 5 6 T0L0 T0L1 T0L2 T1L0 T1L1 T1L2 T2L0 T2L1 T2L2 Perlakuan IVS Mei Juni Juli Agus Sept Gambar 10. Nilai rataan IVS ikan senggaringan jantan sebelum dan sesudah fotothermal. Dari Gambar 10 dapat dilihat nilai IVS maksimum dicapai sebesar 4,5 T0L2 pada bulan Juni kemudian diikuti T0L1 sebesar 3,4 P0,05, P=0,1. Pada ikan senggaringan jantan tidak begitu jelas terlihat gambaran penurunan nilai IVS dengan kenaikan nilai IGS, kalaupun ada tetapi terlihat kecil profilnya. Selanjutnya untuk mendukung pengamatan indeks morfoanatomi diatas, dilakukan evaluasi histologi gonad yaitu dengan menghitung proporsi tahapan sel- selnya. 4.3. Pengamatan Gametogenesis 4.3.1. Proporsi Oosit