Pemilihan metode pembuatan KPI lele dumbo afkir terbaik

cd c c ab c cd c c c a bc bc c c a bc ab ab ab a c a ab a a bc a a a a 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 A B C D E Sk or ing k eha lusa n Jenis Formula dumbo afkir maka skor organoleptik kehalusan dalam mulut menunjukkan nilai skor semakin kecil 1 dengan deskripsi berpasir. Hal ini diduga karena pada saat pembuatan bubur MP-ASI, KPI dan tepung tulang ikan lele dumbo afkir tidak larut secara sempurna dengan air sehingga menyebabkan tekstur bubur berpasir. Marta 2011 mengemukakan bahwa sifat kehalusan bubur dalam mulut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu bahan penyusun, proses penyerapan air dan proses pengolahan MP-ASI. Gambar 13 Histogram pengaruh perbedaan jenis formula MP-ASI terhadap skor kehalusan dalam mulut. Substitusi KPI : susu skim; A 0:100, B 25:75, C 50:50, D 75:25, E 100:0. Konsentrasi tepung tulang; 0 g, 1 g, 2 g, 3 g, 4 g, 5 g. Angka- angka yang diikuti huruf superskrip berbeda a,b,c menunjukkan berbeda nyata. 2 Kelengketan dalam mulut Kelengketan dalam mulut menentukan sifat lengket bubur bayi setelah dilarutkan dengan air dan termasuk salah satu syarat utama untuk MP-ASI. Hasil analisis Kruskal wallis dapat dilihat pada Lampiran 12, dan histogram rerata skor kelengketan dalam mulut dapat dilihat pada Gambar 14. Berdasarkan analisis Kruskal Wallis, perbedaan formula MP-ASI berpengaruh nyata terhadap skor organoleptik kelengketan dalam mulut yang diamati. Nilai organoleptik tertinggi pada formula A5, yaitu 4 dengan deskripsi agak lengket, sedangkan nilai organoleptik terendah pada A4, yaitu 2 dengan ab a a a ab a ab a ab a ab a a bc b cd ab ab a ab b cd a ab ab b cd cd bc cd ab cd d 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 5,00 A B C D E S koring Ke leng ke tan Jenis Formula deskripsi agak encer. Penilaian secara umum hasil organoleptik menunjukkan bahwa dengan semakin banyak substitusi KPI dan penambahan tepung tulang ikan lele dumbo afkir bubur MP-ASI semakin terasa lengket dimulut. Gambar 14 Histogram pengaruh perbedaan jenis formula terhadap skor kelengketan dalam mulut. Substitusi KPI : susu skim; A 0:100, B 25:75, C 50:50, D 75:25, E 100:0. Konsentrasi tepung tulang; 0 g, 1 g, 2 g, 3 g, 4 g, 5 g. Angka-angka yang diikuti huruf superskrip berbeda a,b,c,d menunjukkan berbeda nyata. 3 Kemudahan ditelan Kemudahan ditelan termasuk syarat utama untuk makanan bayi yang berbentuk bubur. Hasil analisis Krusskal Wallis untuk parameter kemudahan ditelan dapat dilihat pada Lampiran 13, dan histogram rerata kemudahan ditelan dapat dilihat pada Gambar 15. Skor organoleptik kemudahan ditelan dipengaruhi secara nyata oleh perbedaan formula MP-ASI berdasarkan analisis Kruskal Wallis. Nilai organoleptik tertinggi pada formula kontrol, yaitu 4 dengan deskripsi mudah ditelan, sedangkan nilai organoleptik terendah pada formula E0, yaitu 2 dengan deskripsi agak sukar ditelan. Hasil organoleptik secara umum menunjukkan bahwa dengan semakin banyak substitusi KPI dan penambahan tulang ikan lele dumbo afkir menunjukkan nilai skor organoleptik kemudahan ditelan juga semakin menurun. Kemudahan ditelan dipengaruhi oleh sifat kehalusan dalam mulut dan kelengketan dalam mulut. Semakin tinggi skor organoleptik