Derajat putih Faridah et al. 2006
                                                                                Berdasarkan  analisis  ragam  lama  ekstraksi  dan  interaksi  antara  faktor pengulangan  tahapan  ekstraksi  dan  lama  ekstraksi  tidak  menunjukkan  adanya
pengaruh  nyata  p0,05.  Kadar  lemak  dipengaruhi  secara  nyata  p0,05  oleh faktor  pengulangan  tahapan  ekstraksi.  Gambar  8  menunjukkan  bahwa  semakin
banyak pengulangan tahapan ekstraksi menyebabkan kadar lemak KPI lele dumbo afkir  semakin  menurun.  Hasil  analisis  ragam  menunjukkan  bahwa  rerata  kadar
lemak  KPI  lele  dumbo  afkir  tertinggi  dihasilkan  oleh  perlakuan  satu  kali pengulangan  tahapan  ekstraksi,  yaitu  3,07  sedangkan  rerata  kadar  lemak  KPI
lele dumo afkir terendah dihasilkan oleh perlakuan tiga kali pengulangan tahapan ekstraksi dengan nilai kadar lemak 0,91.
Pengulangan tahapan ekstraksi berpengaruh terhadap kadar lemak KPI lele dumbo afkir, hal ini dikarenakan semakin banyak tahapan pengulangan ekstraksi
maka  daging  lumat  lele  dumbo  afkir  akan  semakin  sering  kontak  dengan  etanol yang berfungsi  sebagai  pelarut  lemak, sehingga  lemak  yang terekstrak juga  akan
semakin banyak. Adnan 1997 diacu dalam Winarni 2007 menyatakan pada saat ekstraksi  terdapat  interaksi  hidrofobik  antara  molekul-molekul  nonpolar  etanol,
yaitu  gugus  metil  dengan  lemak  ikan  yang  bersifat  nonpolar  sehingga  dengan adanya  interaksi  tersebut  pada  saat  ekstraksi  lemak  ikut  larut  dalam  etanol.
kelarutan  lemak  dan  turunannya  dalam  pelarut  organik  juga  dipengaruhi  oleh jumlah ikatan rangkap dan panjang rantai karbon, semakin banyak jumlah ikatan
rangkap  maka  kelarutan  lemak  semakin  tinggi  Kirk  dan  Othmen  1978.  Ikan merupakan  bahan  pangan  yang  mempunyai  lemak  berantai  karbon  panjang  18
dan  mempunyai  banyak  ikatan  rangkap  sehingga  dengan  semakin  banyak pengulangan ekstraksi maka semakin banyak lemak yang terlarut.
Hasil keseluruhan analisis kadar lemak KPI lele dumbo afkir menunjukkan dengan  semakin  banyak  pengulangan  tahapan  ekstraksi  nilai  kadar  lemak  yang
dihasilkan  semakin  rendah.  Hasil  analisis  kadar  lemak  KPI  lele  dumbo  afkir berdasarkan  FAO  1976,  KPI  yang  dihasilkan  tergolong  ke  dalam  KPI  tipe  B,
yaitu kadar lemak kurang dari 3. konsentrat protein ikan tipe B juga dihasilkan pada penelitian Santoso  et  al. 2008 ikan nila hitam dengan kadar lemak 1,13
dan  penelitian  KPI  yang  dilakukan  oleh  Rieuwpassa  2005  berbahan  baku  ikan teri tawar yang menghasilkan KPI tipe A dengan kadar lemak 0,3.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110
1x 2x
3x 4x
K ada
r pr
ot ei
n bk
Pengulangan tahapan ekstraksi
                