Potensial Redok C-organik Karakteristik Fisika-Kimia Sedimen 1. Tekstur Sedimen

Sebaliknya pada estuari yang arusnya lemah jenis sedimennya adalah lumpur dan liat. Tekstur sedimen akan mempengaruhi struktur komunitas dari hewan bentos. Bentos dari jenis Bivalvia menyukai tekstur berlumpur atau berpasir, Gastropoda memiliki penyebaran yang lebih luas karena mampu beradaptasi pada habitat air tawar ataupun laut dengan tekstur sedimen lunak atau keras. Pada umumnya Gastropoda lebih menyukai substrat pasir berlumpur Barnes 1987.

4.2.2. Potensial Redok

Potensial redok sedimen Estuari Percut Sei Tuan berkisar antara -10.04-35.80 mV. Pada stasiun pengamatan terdapat nilai Eh yang negatif yaitu pada Stasiun 4, 5 dan 6 dengan kisaran nilai masing-masing -13.10-10.10 mV; -10.04-1.01 mV dan -1.40-8.04 mV Gambar 14. Sedimen suatu ekosistem perairan dapat dibagi ke dalam 3 zona berdasarkan nilai potensial redoknya, yaitu zona oksidasi yang ditandai dengan nilai Eh 200 mV, zona transisi dengan Eh 0-200 mV dan zona reduksi dengan nilai Eh 0 Odum 1993. Stasiun 4, 5, dan 6 dapat digolongkan kedalam zona oksidasi hingga reduksi. Hal ini juga dapat disebabkan oleh jumlah bakteri yang terdapat pada sedimen dan kurangnya sirkulasi air sedimen. Biasanya zona reduksi ini ditandai dengan lapisan sedimen berwarna hitam Lampiran 13. Sedangkan Stasiun 1, 2, 3 dan 7 digolongkan pada zona oksida. Nilai Eh juga akan mempengaruhi kandungan O 2 dalam sedimen, jika nilai Eh kecil maka kandungan oksigennya juga rendah, seperti yang diungkapkan oleh Rhoads 1974 dalam Razak 2002 bahwa nilai Eh ± 400 mV konsentrasi oksigen berkisar 4-10 mgl. Nilai Eh 300 mV oksigennya 0.1 mgl. Apabila nilai Eh dibawah nol maka nilai oksigen tidak terukur. Perubahan nilai Eh ini akan mempengaruhi penyebaran hewan makrozoobentos. Hal ini dibuktikan dengan pengambilan bentos menggunakan Sediment corer dan ditemukan bentos hanya terdapat pada lapisan teratas dari sedimen 10 cm. -20 -10 10 20 30 40 1 2 3 4 5 6 7 Stasiun Pengamatan P o te n si al R ed o k s m V . Gambar 14 Nilai rata-rata potensial redok di lokasi penelitian.

4.2.3. C-organik

Kandungan karbon organik pada masing-masing stasiun cenderung bervariasi. C-organik pada Bulan Mei untuk Stasiun 1, 5 dan 6 lebih tinggi dibandingkan Bulan Maret dan April Lampiran 10 dengan nilai kisaran 0.07-2.73 Gambar 15. Nilai C-organik ini berhubungan dengan tekstur sedimen yang berpasir, dimana tekstur sedimen seperti ini kurang mampu menahan bahan organik. Menurut EPA 1985 kandungan C-organik dalam sedimen sangat berhubungan dengan jenistekstur sedimen, tekstur sedimen yang berbeda mempunyai kandungan bahan organik yang berbeda pula. C-organik dalam sedimen merupakan hasil dekomposisi yang mengendap di dasar perairan. Umumnya pada perairan estuari kandungan C-organik di sedimen berkisar antara ~1-5 . Untuk menentukan tingkat kesuburan suatu perairan, nilai C-organik sangat berhubungan dengan nilai N, dengan melihat perbandingan antara C dan N yang dikenal dengan Redfield ratios dengan perbandingan 106: 16 yaitu 106 atom karbon dan 16 atom nitrogen Chester 1990. Kandungan C-organik pada Stasiun 1, 2, 3 dan 4 lebih tinggi dibandingkan dengan Stasiun 5, 6 dan 7, ini berhubungan dengan jenis sedimen yang rata-rata berupa fraksi lumpur dan pasir halus yang lebih tinggi sedangkan pada Stasiun 5, 6 dan 7 fraksi pasir sedang dan kasar yang lebih tinggi. 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 Stasiun Pengamatan C -o rg an ik . Gambar 15 Nilai rata-rata C-organik di lokasi penelitian.

4.2.4. N-total