Penghitungan peluang hidup menggunakan rumus sebagai berikut, x: kelas umur cohort hari; ax: banyaknya individu yang hidup setiap umur
pengamatan; l
x
: proporsi yang hidup pada umur x l
x
= a
x
a
o
; d
x
: banyaknya individu yang mati di setiap kelas umur; qx: proporsi mortalitas
pada masing-masing umur qx = d
x
a
x
; L
x
: jumlah rata-rata individu pada kelas umur x dan kelas umur berikutnya L
x
= l
x
+ l
x+1
2; T
x
: jumlah individu yang hidup pada kelas umur x T
x
= ∑ L
x
; e
x
: harapan hidup pada setiap kelas umur x e
x
= T
x
l
x
; m
x
= jumlah anak betina yang lahir pada umur x. Proporsi kumbang yang hidup l
x
dengan hari pengamatan x kemudian diplotkan dalam kurva ketahanan hidup survivorship curve.
2. Pengukuran Populasi Kumbang E. kamerunicus
Pengamatan populasi kumbang E. kamerunicus dilakukan pada tanaman kelapa sawit yang berumur 3 tahun, 6 tahun dan 12 tahun Gambar
5. Metode yang digunakan adalah metode sampling populasi kumbang pada tandan bunga jantan anthesis, dengan cara mengambil masing-masing 3
spikelet dari bagian pangkal, tengah dan ujung tandan bunga jantan Dhileepan 1994 Gambar 6.
a b
c Gambar 5. Pohon kelapa sawit: umur 3 tahun a, umur 6 tahun b, dan umur
12 tahun c
Jumlah kumbang yang didapatkan dari 9 spikelet yang diambil kemudian dihitung dan dirata-ratakan jumlah kumbang per spikeletnya. Selain
itu, dihitung juga jumlah spikelet per tandan. Jumlah kumbang per spikelet dan jumlah spikelet per tandan dihitung untuk mengetahui jumlah kumbang
per tandan. Sampling dilakukan pada 5 pohon per blok 1000 m x 300 m. Pengamatan populasi kumbang pada kelapa sawit umur 3 dan 6 tahun
dilakukan di perkebunan kelapa sawit milik PTPN VIII Kebun Cisalak Baru. Pengamatan dilakukan di dua blok, yaitu blok A dan C untuk 3 tahun, dan
blok B dan D untuk 6 tahun. Pengamatan dilakukan pada bulan Agustus, September dan Oktober 2009. Pengamatan populasi kumbang pada kelapa
sawit umur 12 tahun dilakukan di perkebunan kelapa sawit milik PT. GSPP di empat blok, yaitu blok E16, E18, E20 dan F18, dilakukan pada bulan Mei,
Juli, Oktober dan Desember 2009. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan pada setiap pengamatan
populasi kumbang. Parameter yang diukur meliputi suhu dan kelembaban relatif udara dengan menggunakan termohigrometer dan intensitas cahaya
diukur dengan menggunakan lux meter.
3. Pengukuran Fruit Set.
Pengukuran fruit set tandan buah dilakukan di PT. GSPP menggunakan metode sampling. Pengukuran pada 3 tandan buah kelapa sawit
per blok. Pengukuran dilakukan pada bulan Desember 2009 di blok E16 dan E18 yang merupakan blok yang diamati populasi kumbangnya.
Pengukuran dengan cara menghitung persentase tipe buah kelapa sawit hasil penyerbukan dan tipe buah bukan hasil penyerbukan dalam satu tandan
Ujung Tengah
Pangkal
Gambar 6. Sampling kumbang pada tandan bunga jantan
Gambar 7.a Dhileepan 1994. Penghitungan buah dengan cara mencacah tandan buah kelapa sawit, kemudian dihitung jumlah butiran buah dalam satu
tandan Gambar 7.b. Jumlah buah hasil penyerbukan dan bukan hasil penyerbukan per tandannya dipersentasekan dan nilai persentase tersebut
merupakan nilai fruit set per tandan buah kelapa sawit.
a b
Gambar 7. Tandan buah kelapa sawit a, brondolan buah terlepas dari tandan buah kelapa sawit b.
4. Analisis Data Populasi Kumbang E. kamerunicus