NPV PBP Kelayakan Investasi

memperoleh keuntungan. Selain menjadi faktor yang sangat penting bagi kontinuitas masa depan perusahaan, investasi juga dipandang sebagai topik yang secara konseptual sulit dan kompleks. Menurut Van Horne 2002 menyatakan bahwa keputusan investasi merupakan keputusan terpenting dari tiga keputusan dalam penciptaan nilai tambah bagi perusahaan, dimana dua keputusan yang lain yaitu keputusan pembiayaan dan keputusan deviden. Menurut Warsini 2003, semakin besar dan semakin penting suatu usulan investasi, maka semakin tinggi prosedur administrasi dan pihak yang mempunyai wewenang menerima atau menolak investasi tersebut. Untuk itu perusahaan mengadakan klasifikasi proyek menurut kategori-kategori tertentu aspek legalitas, teknis, manajemen, lingkungan, dan lain-lain. Semakin besar investasi yang dibutuhkan, akan semakin terperinci analisisnya. Setelah semua informasi yang diperlukan terkumpul, maka investasi tersebut dapat dinilai atau dievaluasi tingkat kelayakannya. Umar 2003 menyebutkan bahwa pada dasarnya terdapat lima metode untuk menilai kelayakan finansial suatu investasi, yaitu : 1 Net Present Value NPV; 2 Payback period PBP; 3 Internal rate of return IRR; 4 Net BtC; 5 Break Event Point BEP. Selain itu, menurut Gitinger 1986, suatu proyek investasi senistif bisa berubah akibat empat masalah utama, yaitu harga, keterlambatan, pelaksanaan, kenaikan biaya, dan perkiraan hasil yang akan diperoleh. Ukuran kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini mencakup :

2.2.1. NPV

Nilai NPV adalah selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Adapun hal yang diperhatikan dalam metode ini adalah: 1 menentukan nilai sekarang dari investasi, 2 menentukan nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang, 3 menentukan tingkat suku bunga yang relevan. Apabila NPV positif berarti investasi layak untuk dilaksanakan diterima, sebaliknya apabila NPV negatif berarti investasi tidak layak untuk dilaksanakan ditolak Gittinger, 1986 . ∑ = + − = n t t i Ct Bt NPV 1 Dimana : Bt = penerimaan kas bersih tahun ke t Ct = biaya proyek tahun ke t i = tingkat suku bunga n = umur proyek

2.2.2. PBP

PBP merupakan metode yang menunjukkan berapa lama suatu investasi dapat kembali. PBP menunjukkan perbandingan antara initial cash investment dengan cash flownya dan hasilnya merupakan satuan waktu. Menurut Damodaran 2001 proyek yang mempunyai tingkat pengembalian lebih cepat dianggap mempunyai tingkat risiko lebih rendah bila dibandingkan dengan proyek yang mempunyai tingkat pengembalian yang lebih lama. Apabila PBP kurang dari suatu periode yang telah ditentukan atau lebih cepat tingkat pengembaliannya, maka investasi itu layak dilakukan. Apabila tidak, maka investasi tidak layak untuk dilaksanakan. Secara matematik menghitung PBP berikut Damodaran, 2001 : Nilai Investasi PBP = X 1 tahun Kas Masuk Bersih Metode ini relatif sederhana dalam cara perhitungannya, namun memiliki kelemahan yaitu tidak memperhatikan aliran kas masuk.

2.2.3. IRR