Biaya Total Proyek Rencana Pendanaan Biaya Modal Kerja Harga Pokok Penjualan

akan mengalami penurunan setiap tahun sebesar 2,5 dari tingkat inflasi tahun sebelumnya. Asumsi produksi TBS, CPO dan PKO disajikan dalam Tabel 18. Proyeksi tersebut didasarkan pada standar produktivitas per usia tanaman per hektar. Tabel 18. Proyeksi produksi TBS, CPO dan PKO perusahaan inti Tahun ke- Produksi TBS ton Produksi CPO ton Produksi Palm Kernel ton - - - 1 - - - 2 - - - 3 - - - 4 7,000 1,540 315 5 21,000 4,620 945 6 40,500 8,910 1,823 7 65,500 14,410 2,948 8 98,400 21,648 4,428 9 123,800 27,236 5,571 10 138,200 30,404 6,219 11 152,600 33,572 6,867 12 165,000 36,300 7,425 13 175,400 38,588 7,893 14 180,800 39,776 8,136 15 183,200 40,304 8,244 16 180,200 39,644 8,109 17 175,200 38,544 7,884 18 168,800 37,136 7,596 19 163,800 36,036 7,371 20 158,800 34,936 7,146 21 149,400 32,868 6,723 22 144,400 31,768 6,498 23 135,000 29,700 6,075 24 130,000 28,600 5,850

a. Biaya Total Proyek

Biaya total proyek adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan kebun. Pengeluaran biaya dilakukan secara bertahap selama lima tahun penanaman dan tiga tahun pemeliharaan tanaman belum menghasilkan TBM, termasuk pembangunan pabrik beserta sarana dan prasarananya. Dalam periode tersebut, seluruh biaya yang dikeluarkan diperhitungkan sebagai investasi. Total biaya proyek yang dikeluarkan Rp. 372,789,807,828, terdiri dari biaya proyek Rp. 242,931,881,497 dan bunga selama pembangun- an Interest During Construction atau IDC Rp. 129,857,926,331 Proyeksi biaya total produksi tedapat dalam Lampiran 2.

b. Rencana Pendanaan

Pembangunan kebun dan pabrik secara keseluruhan termasuk kapitalisasi bunga dalam masa pembangunan IDC dan membutuhkan dana Rp. 372,789,807,828. Pendanaan pembangunan pabrik dan kebun direncanakan diperoleh dari pinjaman 65 dari total biaya proyek dan sisanya 35 diperoleh dari modal sendiri.

c. Biaya Modal Kerja

Modal kerja diperlukan untuk modal kerja kebun dan modal kerja pabrik. Modal kerja kebun digunakan untuk pemeliharaan tanaman produktif, panen dan transportasi. Biaya modal kerja pabrik digunakan untuk membeli sebagian bahan baku dari plasma, bahan penunjang, biaya tenaga kerja pabrik dan overhead.

d. Harga Pokok Penjualan

Berdasarkan biaya modal kerja kebun dan modal kerja pabrik, kemudian disusun harga pokok produksi dan penjualan. Harga pokok produksi merupakan akumulasi biaya kebun dan pabrik per tahun. Harga pokok mempertimbangkan produksi yang diestimasi terjual. Penjualan TBS diestimasi akan menyisakan persediaan TBS untuk satu hari, sedangkan penjualan minyak sawit mentah CPO dan inti sawit PKO akan menyisakan persediaan satu bulan. Harga pokok penjualan diperhitungkan sejak tanaman menghasilkan dan diperoleh penjualan.

e. Proyeksi Harga, Produksi, Pendapatan dan Pengembalian