25
Gambar 10. Contoh Merubah dari E-R ke Tabel Fathansyah, 2004
Tranformasi  dari  diagram  E-R  ke  bentuk  relasitabel  akan  memudahkan  memasukkan  data  ke  dalam database  yang akan digunakan, dan bisa dilihat dengan  jelas akan seperti apa relasi antar tabel. Hasil
dari perancangan logis adalah dihasilkannya relasi yang bersifat logis.
4. Perancangan Fisik physical design
Merupakan langkah terakhir dalam perancangan database. Perancangan ini sangat spesifik terhadap DBMS yang akan digunakan, seperti jenis tipe data yang digunakan. Hasil dari perancangan fisik bisa
berupa  ERD  Entity  Relationship  Diagram,  yang  menunjukkan  diagram  hubungan  entitas  dalam sebuah database. Berikut ini adalah contoh perancangan fisik pada Gambar 12 diwah ini.
Gambar 11. Contoh Perancangan FisikFathansyah, 2004 Pada tabel dibawah ini menjelaskan terkat fitur
– fitur yang berada didalam tabel. Fitur yang sering dijumpai seperti
nama entitas, relasi entitas, atribut, kunci primer, kunci asing, nama tabel, namakolom, tipe data kolom, dsb. Nama entitas dan relasi terdapat pada perancangan konseptual,
pada perancangan logis  sudah  menambahkan  fitur  atribut,  kunci  primer,  kunci  asing,  sedangkan
pada  perancangan  fisik manambahkan fitur nama tabel, nama kolom, dan tipe data kolom.
Menurut Kadir A 2009, berikut ini adalah  penjelasan  beberapa  fitur  di  atas.  Relasi  adalah
tabel  yang  terdiri  dari  tabel  dan  kolom,  atribut adalah  suatu  nama  untuk  kolom  yang  terdapat
pada  sebuah  relasi,  kunci  primer  primary  key merupakan  kunci  kandidat  yang  dipilih  sebagai
identitas  untuk  membedakan  satu  baris,  dengan  baris lain  dalam  suatu  relasi,  dan  kunci  asing
foreign  key  adalah  sebuah  atribut  atau  gabungan  beberapa
26
atribut dalam suatu relasi yang merujuk mereferensi ke kunci primer relasi lain. Dengan diketahuinya
fitur-fitur itu bisa memudahkan dalam mendesain sebuah basis data.
Tabel 13. Fitur Dalam Tahap Perancangan Annisa, 2011
D. Pengembangan Basis Pengetahuan
Dari  basis  data  dapat  direpresentasikan  informasi,  dan  dari  informasi  akan  bisa  dihasilkan pengetahuan.  Pengetahuan-pengetahuan  ini  akan  di  susun  dalam  basis  pengetahuan.  Basis
pengetahuan  knowledge  base  menyimpan,  mengorganisasikan,  serta  merepresentasikan pengetahuan. Pengetahuan tersebut dapat bersifat dangkal atau deklaratif atau fakta yang berisi
informasi  tentang  objek,  peristiwa  atau  situasi.  Selain  itu  pengetahuan  dapat  pulabersifat mendalam  atau  dinamik  atau  disebut  juga  prosedural  seperti  model  dan  kaidah  rule  yang  6
merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang sudah diketahui Faihah et al, 1999.
Pengetahuan  diperoleh  dari  akuisisi  pengetahuan  knowledge  aquisition  yang  dilakukan oleh  knowledge  engineer.  Akuisisi  pengetahuan  merupakan  proses  penyerapan  dan  pengisian
pengetahuan  ke  dalam  sistem  basis  pengetahuan.  Pengetahuan  dapat  diperoleh  dari  para  pakar yang ahli di bidang domain tertentu, maupun melalui studi pustaka dari buku, jurnal, dan pustaka
relevan yang menyajikan informasi pengetahuan pakar yang sudah dipublikasikan.
Setelah  melalui  proses  akuisisi  pengetahuan  proses  selanjutnya  adalah  representasi pengetahuan  knowledge  representation.  Menurut  Turban  et  al  2005  suatu  aktivitas  yang
melibatkan  persiapan  dari  pemetaan  pengetahuan  knowledge  mapping  dan  pengkodean encoding pengetahuan dalam basis pengetahuan knowledge base. Pengetahuan yang diperoleh
kemudian  dikodekan  dalam  rencana  representasi  untuk  membangun  basis  pengetahuan. Knowledge engineer dapat berkolaborasi dengan para pakar atau menggunakan tes keadaam untuk
verifikasi  dan  validasi  basis  pengetahuan.  Berikut  adalah  beberapa  teknik  representasi pengetahuan:
1. Kaidah Produksi Production Rules
Kaidah  produksi  merupakan  teknik  representasi  pengetahuan  yang  paling  populer. Pengetahuan  direpresentasikan  dalam  bentuk  pasangan  kondisi-aksi.  Menurut  Marimin  1991
diacu dalam Marimin 2005, Pengetahuan  yang  dapat direpresentasikan dengan  kaidah produksi adalah pengetahuan prosedural yang dapat distrukturisasi ke dalam bentuk sebagai berikut :
Jika SUATU KEADAAN TERTENTU [kondisi] maka KEADAAN LAIN DAPAT TERJADI [aksi] dengan
TINGKAT KEPASTIAN TERTENTU [Certainty Factor] Atau bisa juga berbentuk sebagai berikut :
JIKA [antecedent] MAKA [konsekuen] JIKA [premis] MAKA [konklusi]
27
Bagian  kondisi  merupakan  gabungan  predikat  yang  digunakan  untuk  memeriksa  keadaan sekarang, aksi menjadi bagian yang mengubah keadaan, dan  certainty factor c.fmerupakan nilai
yang merepresentasikan tingkat kepastian terjadinya suatu aksi. Contoh kaidah :
a. If the “traffic light” is green Then the action is go
b. If the “traffic light” is red Then the action is stop
c. If the leaves are dry, brittle and discoloured Then the plant has been attacted by red spider mite
d. If the customer closes the account Then delete the customer from the database
Kaidah-kaidah  seperti  contoh  di  atas  akan  digunakan  untuk  pengambilan  keputusan. Menurut  Ignizio  1991  metode  berbasis  kaidah  merupakan  suatu  metode  penalaran  yang
membangun sekumpulan kaidah yang mempresentasikan pengetahuan dan kaidah-kaidah tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan.
2. Jaringan Semantik Semantic Networks
Fokus  pada  hubungan  antara  perbedaan  konsep.  Merupakan  penggambaran  grafis pengetahuan  yang  terdiri  atas  titik  nodes  dan  penghubung  arc  yang  menunjukan  hubungan
hirarkis  antara  objek  Sowa  1997,  Cox  2001,  Russel  dan  Norvig  2002  diacu  dalam  Turban 2005.  Jaringan  semantik  digunakan  untuk  menggambarkan  pengetahuan  yang  berbentuk
struktur jaringan. Objek dan deskripsi suatu persoalan direpresentasikan sebagai simpul pada suatu grafis  dan  hubungan  antara  objek-objeknya  dinyatakan  dengan  garis  penghubung  paralel.  Objek
bisa  berupa  objek  fisik,  atau  kesatuan  aksi,  kejadian,  dan  sifat  abstrak,  sedangkan  deskripsi merupakan informasi tambahan tentang objek Marimin, 2005. Berikut contoh jaringan semantik
yang tersaji pada Gambar dibawah ini.
Gambar 12. Representasi Pengetahuan dalam Jaringan Semantik Marimin, 2005