Pengembangan Basis Pengetahuan TINJAUAN PUSTAKA A

27 Bagian kondisi merupakan gabungan predikat yang digunakan untuk memeriksa keadaan sekarang, aksi menjadi bagian yang mengubah keadaan, dan certainty factor c.fmerupakan nilai yang merepresentasikan tingkat kepastian terjadinya suatu aksi. Contoh kaidah : a. If the “traffic light” is green Then the action is go b. If the “traffic light” is red Then the action is stop c. If the leaves are dry, brittle and discoloured Then the plant has been attacted by red spider mite d. If the customer closes the account Then delete the customer from the database Kaidah-kaidah seperti contoh di atas akan digunakan untuk pengambilan keputusan. Menurut Ignizio 1991 metode berbasis kaidah merupakan suatu metode penalaran yang membangun sekumpulan kaidah yang mempresentasikan pengetahuan dan kaidah-kaidah tersebut digunakan untuk pengambilan keputusan. 2. Jaringan Semantik Semantic Networks Fokus pada hubungan antara perbedaan konsep. Merupakan penggambaran grafis pengetahuan yang terdiri atas titik nodes dan penghubung arc yang menunjukan hubungan hirarkis antara objek Sowa 1997, Cox 2001, Russel dan Norvig 2002 diacu dalam Turban 2005. Jaringan semantik digunakan untuk menggambarkan pengetahuan yang berbentuk struktur jaringan. Objek dan deskripsi suatu persoalan direpresentasikan sebagai simpul pada suatu grafis dan hubungan antara objek-objeknya dinyatakan dengan garis penghubung paralel. Objek bisa berupa objek fisik, atau kesatuan aksi, kejadian, dan sifat abstrak, sedangkan deskripsi merupakan informasi tambahan tentang objek Marimin, 2005. Berikut contoh jaringan semantik yang tersaji pada Gambar dibawah ini. Gambar 12. Representasi Pengetahuan dalam Jaringan Semantik Marimin, 2005 28 3. Frames Teknik representasi pengetahuan frames merupakan pilihan yang bagus jika membutuhkan fokus pada sifat dari objek tertentu. Frames adalah struktur data yang termasuk semua pengetahuan tentang objek tertentu. Pengetahuan ini diorganisasikan dalam struktur hirarki spesial yang mengizinkan diagnosis dari pengetahuan independen Turban et al, 2005. Menurut Marimin 2005 Frame mendeskripsikan suatu objek ke dalam bentuk “slot”. Slot dapat menyimpan termasuk nilai yang tidak absah, merupakan petunjuk ke frame lain dan 8 sekelompok aturan atau prosedur untuk mendapatkan nilai. Contoh representasi pengetahuan dalam metode frame tersaji pada Gambar dibawah ini. Gambar 13. Contoh Representasi Pengetahuan pada Metode Frame Turban et al, 2005 4. Formal Logic Merupakan variasi bentuk dari logika yang paling sederhana seperti proposisional kalkulus propositional calculus dan predikat kalkulus predicate calculus. Propositional calculus dibangun dari pernyataan sederhana yang disebut propositions merupakan pernytaan dengan nilai benar atau salah. Propositions digabung bersama ke bentuk pernyataan yang lebih kompleks oleh logical connectives. Pernyataan penghubung connectives yang digunakan seperti DAN, ATAU, TIDAK, IMPLISIT, EKIVALEN. Proposisional kalkulus menggunakan simbul seperti huruf dalam alfabet untuk merepresentasikan proposisional, premis, atau kesimpulan. Contoh sebagai berikut : “London is a city” adalah proposisional Benar “So is “ice is hot” salah Proposisional digabungkan bersama untuk bentuk pernyataan yang lebih klompek. Simbol standar untuk proposisional kalkulus: ޔ untuk “DAN” ޕ untuk “ATAU” ¬ untuk “TIDAK” ⇒ untuk “JIKA...MAKA.....” 29 ⇔ untuk “JIKA DAN HANYA JIKA” R untuk “sekarang hujan”, G untuk “saya sudah membawa jas hujan” W untuk “saya akan basah” Pernyataannya R ޔ ¬ G ⇒ W “Jika sekarang hujan dan saya tidak membawa jas hujan, maka saya akan basah.” Sedangkan predikat kalkulus merupakan perluasan dari proposisional kalkulus. Predikat kalkulus dapat membuat penyataan tentang objek, sifat objek dan hubungan antara objek. Memuat predikat- pernyataan seperti: a S b S,T adik dari Budi, Hasan yang berarti Budi adalah adik dari Hasan. Budi dan Hasan merupakan objek, dan adik dari adalah predikat. 5. Pohon Keputusan Decision Tress Teknik representasi pengetahuan ini berbentuk diagram pohon yang digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan dimana kesimpulan ditarik dari link-link node pada diagram pohon. Pohon keputusan dapat dengan mudah mengkonversi kaidah-kaidah. Konversi dapat dilakukan secara otomatis dengan program komputer. Berikut ini adalah contoh diagram pohon untuk diagnosa mobil yang tidak berfungsi tersaji pada Gambar. Gambar 14. Contoh Diagram Pohon untuk Diagnosa Mobil yang Tidak Berfungsi Turban, 2005 Rules 1: IF the car does not start THEN check if the starter motor turns Rules 2: IF the starter motor turns THEN check if there is fuel in the tank ELSE check that the healights work Rules 3: IF headlights do not work THEN battery is flat ELSE there is a starter motor problem. 30

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai dengan Juli 2012. Perancangan dan pembangunan sistem dilaksanakan di Laboratorium Teknik Bioinformatika, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 1.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat dan perlengkapan utama yang diperlukan untuk kegiatan penelitian ini meliputi peralatan perancangan dan pembangunan sistem berbasis komputer, yaitu diantaranya: 1. Perangkat komputerlaptop 2. Software WampServer version 2.1 sebagai server di localhost Di dalam WampServer secara default telah ter-install phpMyAdmin dan MySQL 3. Software CorelDraw X3 sebagai program pengolah grafis untuk keperluan perancangan tampilan sistem 4. Software Notepad++ dan Adobe Dreamweaver sebagai program pengolah script-script program yang akan dijalankan di dalam sistem 5. Software Mozilla Firefox sebagai web browser untuk menampilkan sistem

C. Tahapan Penelitian

Metode pembangunan basis pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini, mengacu pada tahapan pengembangan sistem pakar. Tahapan tersebut antara lain: 1. Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah merupakan kegiatan mendefinisikan dan menganalisa permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini permasahan yang dihadapi mengenai system budidaya ayam broiler closed House. Harapan dari hasil tahap ini adalah diperoleh pengetahuan dasar mengenai cara budidaya ayam broiler di kandang tertutup 2. Pencarian Sumber Pengetahuan Pencarian sumber pengetahuan dilakukan berdasarkan dua jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan tacit dan eksplisit. Pengetahuan eksplisit diperoleh melalui studi literatur yang bersumber dari buku, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan pengetahuan seputar Budidaya broiler. Sedangkan, jenis pengetahuan tacit diperoleh melalui konsultasi langsung dengan pakar ayam broiler dari bapak Rudi Afnan, dosen Fakultas Pertanian Institut Pernian Bogor 3. Akuisisi Pengetahuan Akuisisi pengetahuan merupakan tahap pengumpulan pengetahuan dari sumber pengetahuan yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya. Proses akuisisi pengetahuan dari pakar menggunakan metode manual wawancara danatau tracking the reasoning process. Submodel tersebut digunakan untuk mempermudah dalam proses akuisisi pengetahuan yang sumber informasinya memberikan akibat berupa sebuah keputusan sehingga memerlukan reasoning untuk mendukung keputusan tersebut. Jenis wawancara yang digunakan berupa wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Penggunaan dua jenis wawancara dipersiapkan untuk menghindari tidak tersampaikannya pengetahuan dari pakar ke knowledge engineer. Proses akuisisi pengetahuan yang dilakukan merujuk pada 31 tahap proses akuisisi pengetahuan yang dikemukakan oleh Turban 1988 dalam Marimin 2005 bahwa tahapan akuisisi pengetahuan terdiri atas lima tahap, yaitu tahap identifikasi, tahap konseptualisasi, tahap formalisasi, tahap implementasi dan tahap uji coba. Namun, untuk proses akuisisi pengetahuan tahap identifikasi, tahap konseptualisasi, dan tahap formulasi yang digunakan. Tahap implementasi dan tahap uji coba digunakan pada tahap implementasi basis pengetahuan dan tahap pengujian pada tahapan metode penelitian ini. 4. Representasi Pengetahuan Metode representasi pengetahuan yang akan digunakan adalah metode production rule dan decision tree. Kedua jenis metode tesebut dipilih dengan alasan kemudahan dalam merepresentasikan pengetahuan, terutama dalam proses identifikasi serangan hama dan penyakit. Penggunaan metode lainnya dapat juga digunakan apabila dalam pelaksanaan penelitian memerlukan metode tambahan dalam proses representasi pengetahuan dari pakar. 5. Implementasi Basis Pengetahuan Implementasi pembangunan basis pengetahuan menggunakan pendekatan pembuatan prototipe prototyping, karena dengan menggunakan pendekatan tersebut mempercepat dan menyederhanakan dalam proses pengembangan sistem. Pembuatan prototipe terdiri atas tahap sebagai berikut O’Brien 2005: a. Penyelidikan Proses mengidentifikasi kebutuhan dan menilai kelayakan beberapa alternatif solusi sistem informasi. b. Analisis Proses menentukan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem baru. c. Desain Aktivitas yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem. d. ImplementasiPemeliharaan Setelah proses analisa kebutuhan dan desain sistem terpenuhi, selanjutnya adalah proses implementasi sistem. Implementasi sistem dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman PHP sedangkan untuk penyimpanan data menggunakan DBMS PostgreSQL. 6. Pengujian Basis pengetahuan yang dibangun agar memperoleh hasil yang benar dan dapat menyelesaikan permasalahan, maka perlu dilakukan pengujian terhadap basis pengetahuan tersebut yang terdiri atas verifikasi dan validasi. Verifikasi adalah proses yang bertujuan untuk menunujukkan bahwa sistem yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Meseguer dan Preece 1995. Verifikasi yang dilakukan terhadap basis pengetahuan mengacu pada Walker dan Sinclair 1995 dalam Russel et al 1999 berupa pemeriksaan terhadap konsistensi istilah yang digunakan, pengulangan, dan kontrakdiksi diantara pernyataan serta kelengkapan keseluruhan isi basis pegetahuan. Validasi adalah