Pengertian residu adalah sisa insektisida yang ditinggalkan sesudah perlakuan dalam jangka waktu yang telah menyebabkan terjadinya peristiwa-
peristiwa kimia dan fisis mulai bekerja. Ini untuk membedakan pengertian residu dengan deposit. Deposit adalah bahan insektisida yang ditinggalkan segera
sesudah perlakuan. Residu mempunyai pengertian bahan sisa yang telah ditinggal cukup lama, maka bahan residu sudah tak efektif lagi sebagai racun langsung,
namun masih berbahaya karena dapat terakumulasi Martono 2009. Menurut Giler 2006, residu merupakan bahan aktif atau produk degradasi yang dapat
terdeteksi setelah penggunaan pestisida.
2.3 Amonia
Amonia merupakan senyawa yang memiliki rumus kimia NH
3
dan memiliki bau khas yang menyengat. NH
3
yang larut dalam air disebut pula Amonium hidroksida
. Amonia umumnya bersifat basa, namun dapat pula bertindak sebagai asam yang sangat lemah. Amonia memiliki titik didih pada suhu
-33°C dan titik leleh -77,7°C, sehingga cairan amonia harus disimpan dalam suhu yang sangat rendah atau dalam tekanan yang tinggi. Amonia memiliki berat
molekul 17,03, tekanan uap 400 mmHg -45,4°C, kelarutan dalam air 31 g100 g 25°C, berat jenis 0,682 -33,4 °C, berat jenis uap 0,6, dan memilik suhu kritis
133°C. Sifat-sifat fisik dari amonia adalah gas tidak berwarna, berbau khas, bersifat iritan dan mudah larut dalam air Anonim 2008.
Amonia dapat diubah menjadi nitrit dan nitrat oleh bakteri yang terdapat dalam tanah sehingga amonia bertindak sebagai penyubur tanah. Amonia juga
dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk urea, sebagai bahan peledak, dan digunakan pula dalam bidang farmasi Harwood et al. 2007. Amonia pada kadar
tertentu dapat menyerang eksoskeleton serangga dan jika dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan kematian Anonim 2009. Reaktivitas amonia stabil
pada suhu kamar, tetapi dapat meledak oleh panas akibat kebakaran dan larut dalam air. Amonia membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian dalam penanganan
dan penyimpanannya. Dalam penyimpanannya amonia harus diletakkan pada tempat dingin, kering, berventilasi dan jauh dari populasi. Hindarkan pula dari
asam, oksidator, halida, etoksi, logam alkali, dan kalium klorat.
2.4 Rayap Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren
Rayap tanah C. curvignathus memiliki kepala berwarna kuning, sedangkan antena, labrum, dan pronotum kuning pucat. Antena terdiri dari 15 segmen,
segmen kedua dan keempat sama panjangnya. Mandibel berbentuk seperti arit dan melengkung di ujungnya, batas antar sebelah dalam mandibel sama sekali rata.
Panjang kepala dengan mandibel 2,46-2,66 mm, panjang kepala tanpa mandibel 1,56-1,68 mm. Lebar kepala 1,40-1,44 mm dengan lebar pronotum 1,00-1,03 mm
dan panjangnya 0,56 mm. Panjang badan 5,5-6,0 mm. Bagian abdomen ditutupi dengan rambut yang menyerupai duri. Abdomen berwarna putih kekuning-
kuningan Nandika et al. 2003. Menurut Nandika et al. 2003, secara taksonomi rayap termasuk dalam
Ordo Isoptera. Namun, berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan terjadi perubahan ordo dalam klasifikasi rayap. Menurut Inward et al. 2007, rayap
disebut sebagai kecoa sosial sehingga termasuk dalam ordo yang sama dengan kecoa, yaitu Ordo Blattodea. Klasifikasi jenis rayap secara lengkap pada saat ini
adalah: Kelas
: Insekta Ordo
: Blattodea Famili
: Rhinotermitidae Subfamili
: Coptotermitinae Genus
: Coptotermes Spesies
: Coptotermes curvignathus Holmgren Rayap adalah serangga sosial yang hidup dalam suatu komunitas yang
disebut koloni. Komunitas tersebut bertambah efisien dengan adanya spesialisasi kasta dimana masing-masing kasta mempunyai bentuk dan peran yang berbeda
dalam kehidupannya. Menurut Nandika et al. 2003 terdapat tiga kasta dalam komunitas rayap ini yaitu kasta prajurit, pekerja, dan reproduktif.
A. Kasta Prajurit
Kasta prajurit dapat dengan mudah dikenali dari bentuk kepalanya yang besar dan mengalami penebalan serta berwarna coklat. Peranan kasta prajurit
adalah melindungi koloni terhadap gangguan dari luar, khususnya semut dan
vertebrata predator. Kasta ini menyerang musuhnya dengan mandible yang dapat menusuk, mengiris, dan menjepit.
B. Kasta Pekerja
Kasta pekerja merupakan anggota yang sangat penting dalam koloni rayap. Tidak kurang dari 80-90 populasi dalam koloni rayap merupakan individu-
individu dari kasta pekerja. Kasta pekerja umumnya berwarna pucat dengan kutikula hanya sedikit yang mengalami penebalan sehingga tampak menyerupai
nimfa. Kasta pekerja tidak terlibat dalam proses perkembangbiakan koloni dan pertahanan, namun hampir semua tugas koloni dikerjakan oleh kasta ini. Kasta
pekerja mempunyai tugas yaitu memberi makan dan memelihara ratu, mencari sumber makanan, menumbuhkan jamur dan memeliharanya.
C. Kasta Reproduktif
Kasta reproduktif terdiri atas individu-individu seksual, yaitu ratu yang tugasnya bertelur dan raja yang tugasnya membuahi betina. Kasta ini memiliki
bentuk tubuh yang lebih besar dibandingkan kasta yang lain. Hal ini dikarenakan tugas dari kasta reproduktif itu sendiri. Peningkatan tubuh ini terjadi melalui
penggelembungan abdomen karena pertumbuhan ovari, usus, dan penambahan lemak tubuh. Pembesaran tubuh ini menyebabkan ratu tidak mampu bergerak
aktif dan tampak malas.
2.5 Durian