BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keawetan Kayu
Keawetan kayu adalah daya tahan suatu jenis kayu terhadap organisme biologis perusak kayu seperti serangga, jamur, dan binatang laut. Keawetan kayu
biasanya dinyatakan dalam kelas yang menyatakan daya tahannya. Indonesia mengenal lima kelas awet, yaitu kelas awet I yang paling awet hingga kelas V
yang paling tidak awet Martawijaya et al. 2001. Menurut Martawijaya 2000 dalam
Barly 2007 keawetan merupakan salah satu sifat dasar kayu yang penting. Nilai suatu jenis kayu sangat ditentukan oleh keawetannya, karena bagaimanapun
kuatnya suatu jenis kayu, penggunaannya akan kurang berarti jika keawetannya rendah. Selain bergantung kepada jenis kayunya, keawetan kayu bergantung
kepada jenis organisme perusak kayu yang menyerangnya. Sesuatu yang mempunyai daya tahan tinggi terhadap suatu organisme, belum tentu tahan
terhadap organisme lain. Di samping itu, sebagian besar kayu tidak tahan terhadap suhu udara yang berubah-ubah, kelembaban, dan air. Keawetan alami kayu juga
sangat dipengaruhi oleh kadar ekstraktifnya. Meskipun tidak semua ekstraktif beracun bagi organisme perusak kayu pada umumnya, namun terdapat
kecenderungan bahwa semakin tinggi kadar ekstraktif, keawetan alami kayu cenderung meningkat pula Wistara et al. 2002.
Pada tiap tahap pengolahan sampai pemakaian, kayu dihadapkan pada beragam jenis organisme perusak kayu yang siap mengancam, seperti bakteri,
jamur, rayap kayu kering, rayap tanah, bubuk kayu kering, dan binatang penggerek kayu Wilkinson 2005 dalam Barly 2007. Dalam keadaan basah, kayu
dapat diserang jamur, bubuk kayu basah, dan rayap tanah jika disimpan terlalu lama, sedangkan pada keadaan kering, kayu dapat diserang rayap kayu kering,
rayap tanah, dan bubuk kayu kering. Keterawetan kayu adalah kemampuan kayu untuk ditembus oleh bahan
pengawet sampai mencapai retensi dan penetrasi tertentu yang secara ekonomis menguntungkan dan efektif untuk mencegah faktor perusak kayu Abdurrohim
dan Martawijaya 1996 dalam Abdurrohim 2007. Tabel 1 menampilkan kelas awet dan keterawetan kayu-kayu hutan rakyat dari Kabupaten Bogor.
Tabel 1 Kelas Awet Kayu dan Keterawetan Kayu Hutan Rakyat No
Jenis Kayu Kelas Awet
Keterawetan 1
Agathis Aghatis sp IV
Sedang 2
Akasia Acacia auriculiformis III-IV
Sukar 3
Balsa Ochroma bicolor V
Mudah 4
Durian Durio sp IV-V
Sukar 5
Gmelina Gmelina arborea IV-V
Sukar 6
Jabon Anthocepalus cadamba V
Sedang 7
Jeungjing Paraserianthes falcataria IV-V
Sedang 8
Karet Hevea brassiliensis IV-V
Sedang 9
Mangga Mangifera indica IV
Sukar 10
Mangium Acacia mangium III
Sukar 11
Manii Maesopsis eminii IV
Sedang 12
Mindi Melia azedarach IV-V
Sukar 13
Nangka Artocarpus integra II
Sangat Sukar 14
Petai Parkia speciosa IV
Mudah 15
Rambutan Nephelium lappaceum IV
Sangat Sukar 16
Sungkai Peronema canescens III
Mudah 17
Pinus Pinus merkusii IV
Mudah
Sumber: Wahyudi et al. 2007
2.2 Fumigasi