Keawetan Alami Kayu Skala Laboratorium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keawetan Alami Kayu Skala Laboratorium

Parameter yang digunakan dalam pengujian keawetan alami kayu terhadap serangan rayap tanah adalah persentase kehilangan berat kayu dan mortalitas rayap. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa kayu Manii memiliki persentase kehilangan berat sebesar 25,14, kayu Mindi sebesar 16,85, dan kayu Durian sebesar 17,08. Kayu Manii memiliki kehilangan berat yang lebih tinggi dibandingkan kedua jenis kayu yang lain. Hal ini diduga kayu Mindi dan Durian memiliki kandungan zat ekstraktif yang lebih bersifat toxic terhadap organisme perusak kayu dibandingkan kayu Manii sehingga memiliki kehilangan berat yang lebih rendah. Keawetan alami kayu sangat dipengaruhi oleh kadar zat ekstraktifnya. Meskipun tidak semua ekstraktif beracun bagi organisme perusak kayu pada umumnya, namun terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi kadar ekstraktif, keawetan alami kayu cenderung meningkat pula Wistara et al. 2002. Persentase kehilangan berat contoh uji kayu setelah diumpankan selama 4 minggu selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Persentase Kehilangan Berat pada Uji Keawetan Alami Kayu Manii, Mindi, dan Durian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kayu Manii termasuk ke dalam kelas awet V, sedangkan kayu Mindi dan Durian termasuk ke dalam kelas awet IV. Hasil ini sesuai dengan pernyataan Wahyudi et al. 2007 yang menyatakan bahwa kayu Mindi dan Durian termasuk kelas awet IV-V. Sedangkan, hasil pengujian terhadap kayu Manii tidak sesuai dengan pernyataan Wahyudi et al. 2007 yang menyatakan bahwa kayu Manii termasuk kelas awet IV, sedangkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa kayu Manii termasuk ke dalam kelas awet V. Hal ini diduga karena terdapat perbedaan umur dan lokasi tempat tumbuh kayu yang digunakan sebagai contoh uji. Parameter lain yang digunakan dalam pengujian keawetan alami kayu terhadap serangan rayap tanah adalah persentase nilai mortalitas rayap setelah pengumpanan. Persentase mortalitas hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Persentase Mortalitas Rayap C. curvignathus pada Uji Laboratorium. Secara keseluruhan dapat terlihat bahwa setiap jenis kayu memilki nilai persentase mortalitas di atas 90. Nilai ini tergolong tinggi, namun berdasarkan hasil pengujian kayu kontrol diperoleh hasil persentase mortalitas sebesar 0. Hal ini menunjukkan bahwa tahapan prosedur pengujian keawetan alami telah dilakukan dengan benar. Keberagaman faktor lingkungan yang sulit untuk dikendalikan menyebabkan tingginya persentase mortalitas rayap tanah C. curvignathus .

4.2 Pengujian Metode Fumigasi