Pola Sebaran Klorofil-a Secara Spasial

Gambar 14. Pola sebaran konsentrasi klorofil-a secara spasial pada Musim Barat II tahun 2010 Gambar 15. Pola sebaran konsentrasi klorofil-a secara spasial pada Musim Peralihan I Tahun 2010 Berdasarkan distribusi spasial konsentrasi klorofil-a pada periode Musim Timur yaitu terhitung sejak bulan Mei-Agustus terlihat bahwa pada awal Musim Timur di bulan Mei adanya tanda-tanda peningkatan konsentrasi klorofil-a di bagian permukaan wilayah selatan Selat Makassar belum terlihat. Konsentrasi klorofil-a meningkat dengan tingkat konsentrasi yang relatif tinggi mulai terlihat pada bulan Juni dan maksimum di periode bulan Agustus. Tingginya konsentrasi klorofil-a pada periode bulan di Musim Timur yang telah diawali dengan menurunnya SPL di kawasan ini menunjukkan terjadinya upwelling. Hal ini sesuai dengan Wyrtki 1961 dan Illahude 1978 yang menjelaskan bahwa upwelling pada daerah ini terjadi pada Musim Timur yaitu bulan Juni-Agustus. Pada awal Musim Peralihan II yaitu pada bulan September, pola penyebaran upwelling secara spasial masih terlihat jelas. Akhir Musim Peralihan II ini Oktober diperkirakan sebagai akhir dari fenomena upwelling, ini terlihat dari penampakan konsentrasi klorofil-a yang mulai menurun kembali di akhir Musim Peralihan II ini Gambar 17. Adanya tingkat konsentrasi klorofil-a yang relatif tinggi pada Musim Timur dan Peralihan II ini disebabkan oleh meningkatnya unsur hara di bagian permukaan yang terbawa oleh fenomena upwelling dari lapisan dalam. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Wouthuyzen 2002 yang menjelaskan bahwa kandungan zat hara fosfat, nitrat, dan klorofil-a yang tinggi di lapisan permukaan Selat Makassar yang diindikasikan diakibatkan oleh upwelling masih ditemukan hingga musim peralihan II pasca Musim Timur. Tingkat konsentrasi klorofil yang ditemukan berada pada kisaran 0.16-1.41 mgm 3 . Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini dimana tingkat konsentrasi klorofil-a yang relatif tinggi ditemukan di selatan Selat Makassar dengan kisaran nilai sebesar 0.8-1.2 mgm 3 yang menunjukkan terjadinya fenomena upwelling. Pada bulan Juni terlihat bahwa pola sebaran konsentrasi klorofil yang relatif tinggi masih berada di sekitaran daerah pesisir khususnya bagian selatan Selat Makassar, sedangkan pada bulan Juli-Agustus pola penyebarannya mulai terlihat meluas ke arah barat daya pulau Sulawesi menuju Laut Flores. Gambar 16. Pola sebaran konsentrasi klorofil-a secara spasial pada Musim Timur tahun 2010 Gambar 17. Pola sebaran konsentrasi klorofil-a secara spasial pada Musim Peralihan II Tahun 2010

4.2.2 Pola Sebaran Klorofil Secara Temporal

Data klorofil-a dari satelit MODIS dipetakan pada bagian selatan Selat Makassar sehingga diperoleh pola sebaran konsentrasi klorofil-a periode Januari- Desember 2009 dan 2010. Tingkat konsentrasi klorofil-a yang ditemukan untuk keseluruhan bulan berada pada kisaran 0.76-1.38 mgm 3 . a b Gambar 18. Persentase tingkat penyebaran klorofil-a pada beberapa bulan tahun a 2009 dan b 2010 Berdasarkan analisis persentase tingkat penyebaran klorofil-a secara temporal di bagian selatan Selat Makassar tahun 2009 dan 2010 terlihat bahwa peningkatan konsentrasi klorofil-a dimulai sejak bulan Juni dimana konsentrasi klorofil-a mulai naik pada kisaran 0.8-0.9 mgm 3 yang kemudian memuncak pada bulan Agustus dengan konsentrasi klorofil-a di atas 1.0 mgm 3 . Adanya peningkatan konsentrasi klorofil-a ini terlihat jelas dengan meluasnya pola penyebaran di bagian selatan Selat Makassar. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan pola penyebaran yang terlihat di tahun 2009 dan ini menunjukkan bahwa ternyata fenomena upwelling terjadi setiap tahun pada Musim Timur dengan pola penyebaran yang hampir sama. 20 40 60 80 100 Ju n i Ju li Agu stu s Se p tem b e r 1.15-1.2 1.0-1.15 0.9-1.0 0.8-0.9 20 40 60 80 100 Ju n i Ju li Agu stu s Se p tem b e r 1.15-1.2 1.0-1.15 0.9-1.0 0.8-0.9

4.3 Fluktuasi Upwelling

Berdasarkan hasil analisis pola penyebaran SPL dan klorofil-a untuk tahun 2009 dan 2010 diketahui bahwa terbentuknya SPL rata-rata dimulai pada bulan Juni. Menurunnya SPL ini diikuti kemudian dengan meningkatnya konsentrasi klorofil-a yang menyebar di perairan bagian selatan Selat Makassar. Terbentuknya SPL untuk tahun 2010 dimulai pada minggu kedua bulan Juni kemudian memuncak pada minggu kedua Agustus dan berakhir di minggu kedua bulan Oktober. Terbentuknya SPL di minggu kedua bulan Juni ini diikuti dengan meningkatnya konsentrasi klorofil-a pada minggu keempat bulan Juni yang kemudian memuncak pada minggu keempat bulan Agustus dan berakhir di minggu keempat bulan September. a b c Gambar 19. Fluktuasi Upwelling : a Awal, b Maksimal, c Akhir