BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam lapangan ilmu pengetahuan hukum law science, terutama pada bagian-bagian yang erat hubungannya dengan pembuatan hukum law making
dan pelaksanaannya law forcement, masalah sumber hukum merupakan suatu hal yang perlu untuk selalu dipahami, dianalisa dan ditimbulkan problema-
problema dan pemecahannya sehingga dapat diharapkan akan ada keserasian dengan perkembangan hukum sesuai dengan kebutuhan mayarakat.
Sumber hukum dalam bahasa Inggris adalah source of law. Perkataan “sumber hukum” itu sebenarnya berbeda dari perkataan “dasar hukum”, “landasan
hukum” ataupun “payung hukum”. Dasar hukum ataupun landasan hukum adalah legal basis atau legal ground, yaitu norma hukum yang mendasari suatu tindakan
atau perbuatan hukum tertentu sehingga dapat dianggap sah atau dapat dibenarkan secara hukum. Sedangkan, perkataan “sumber hukum” lebih menunjuk kepada
pengertian tempat dari mana asal-muasal suatu nilai atau norma tertentu berasal. Sumber hukum dapat dibedakan antara yang bersifat formal source of law
in formal sense dan material source of law in material sense. Setiap negara memilki sistem hukum yang berbeda-beda sehingga sumber hukum yang
digunakan berbeda pula. Namun, khusus dalam hukum tata negara pada umumnya yang bisa diakui sebagai sumber hukum ada lima, yaitu: Undang-Undang Dasar
dan peraturan perundang-undangan tertulis; yurisprudensi peradilan; konvensi ketata negaraan; hukum internasional tertentu; dan doktin ilmu hukum tata negara.
Seperti di Indonesia, ada lima sumber-sumber hukum tata negara yang berlaku. Berikut akan dijelaskan apa yang ada didalam sumber hukum tersebut di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian sumber hukum?
2. Apa saja sumber hukum yang biasa diakui pada umumnya? 3. Apa saja sumber hukum tata Negara di indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN A. Pengertian Sumber Hukum
Sumber hukum dalam bahasa Inggris adalah source of law. Perkataan “sumber hukum” itu sebenarnya berbeda dari perkataan “dasar hukum”, “landasan
hukum” ataupun “payung hukum”. Dasar hukum ataupun landasan hukum adalah legal basis atau legal ground, yaitu norma hukum yang mendasari suatu tindakan
atau perbuatan hukum tertentu sehingga dapat dianggap sah atau dapat dibenarkan secara hukum. Sedangkan, perkataan “sumber hukum” lebih menunjuk kepada
pengertian tempat dari mana asal-muasal suatu nilai atau norma tertentu berasal. Dalam pasal 1 Ketetapan MPR No. IIIMPR2000 ditentukan bahwa: 1
sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-undangan; 2 sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan
sumber hukum tidak tertulis; 3 sumber hukum dasar nasional adalah: i Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratanperwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan ii batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
1
Menurut Joeniarto, sumber hukum dapat dibedakan dalam tiga pengertian. Pertama, sumber hukum dalam pengertian sebagai asalnya hukum positif,
wujudnya dalam bentuk yang konkret ialah berupa “Keputusan dari yang bersangkutan. Kedua, sumber hukum dalam pengertiannya sebagai tempat
ditemukannya aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan hukum positif. Wujudnya ialah berupa peraturan-peraturan atau ketetapan-ketetapan tertulis ataupun tidak
tertulis. Ketiga, selain istilah sumber hukum dihubungkan dengan filsafat, sejarah, dan masyarakat. Kita mendapatkan sumber hukum filosifis, historis, dan
sosiologis. Sumber hukum filosofis maksudnya agar penguasa berwenang nanti di dalam menentukan hukum positif, mempertimbangkan faktor-faktor yang berupa
1 Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 121-122.
filosofis. Sumber hukum historis maksudnya agar penguasa yang berwenang dalam menentukan isi hukum positif, mempertimbangkan faktor-faktor historis.
Sumber hukum sosiologis maksudnya penguasa dalam menentukan isi hukum harus memperhatikan faktor dalam lingkungan masyarakat.
2
B. Sumber Hukum Tata Negara