karakteristik dari suatu minyak goreng maka jumlah kandungan asam lemak inilah yang dipakai  sebagai tolak ukur.  Minyak nabati pada umumnya merupakan sumber asam
lemak esensial, misalnya asam lemak oleat, linoleat, dan asam arachidonat.
Asam-asam   lemak esensial   ini   dapat   mencegah   timbulnya   gejala   arthero sclerosis,   karena   penyempitan pembuluh-pembuluh   darah   yang   disebabkan   oleh
tertumpuknya kolesterol pada pembuluh-pembuluh darah tersebut. Minyak dan lemak juga  berfungsi   sebagai  sumber   dan  pelarut  bagi   vitamin-vitamin  A,D,E,   dan  K.  Di
samping   kegunaannya   sebagai   bahan   pangan,   lemak   dan   minyak   berfungsi   sebagai bahan pembuat sabun, bahan palumas misalnya minyak jarak, sebagai obat-obatan
misalnya  minyak  ikan,  sebagai  pengkilap  cat  terutama  yang  berasal  dari  minyak mengering.
IV. Pengolahan Bahan Hewani Menjadi Produk Pembersih
1. Tulang Tulang dapat digunakan sebagai sumber bahan dalam proses pembuatan gelatin.
Gelatin adalah produk yang sangat umum digunakan pada produk pangan, obat, dan produk pembersih wajah. Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis
kolagen   dari   bagian   tulang   atau   kulit   binatang.   Penggunaan   istilah   gelatin   dapat dipastikan merupakan produk turunan hewani, sedangkan jika berasal dari tumbuhan
atau bahan lainnya biasanya disebut khusus dengan substitusi gelatin. Fungsi gelatin ada beraneka, seperti pengemulsi, pembentuk busa, penstabil, dan lain sebagainya.
Fungsi gelatin yang luas dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis produk pangan, obat-obatan,   dan   produk  pembersih   menyebabkan   perlunya   kewaspadaan   terhadap
kehalalan dari berbagai produk olahan.
Produk   samping   dari   industri   pengolahan   gelatin   adalah   dihasilkannya dikalsium   fosfat   DCP.   Penggunaan   dikalsium   fosfat   pada   industri   umumnya
digunakan   sebagai   zat   anti   penggumpalan   anticaking   agent   pada   produk bubukpowder.   DCP   dapat   pula   direaksikan   lebih   lanjut   untuk   menghasilkan
monokalsium   fosfat   maupun   trikalsium   fosfat.   Penelaahan   kehalalan   bahan   yang mengandung   dikalsium   maupun   trikalsium   fosfat   adalah   apakah   bahan   tersebut
merupakan hasil samping industri gelatin atau tidak. Saat ini terdapat pula dikalsium maupun  trikalsium fosfat  yang diperoleh dari  batu-batuan atau  merupakan barang
tambang.
Dari tulang juga dapat dihasilkan edible bone phosphate E521. Sehingga jika suatu produk menggunakan bahan dengan kode E521 berarti menggunakan bahan
kritis   dan   perlu   penelaahan   status   halalnya.   Hal   pertama   harus   dipastikan   apakah berasal dari hewan atau tumbuhan. Jika berasal dari hewan, maka sebagaimana pohon
keputusan dalam identifikasi titik kritis bahan hewani, harus dapat dipastikan dari jenis hewan halal yang disembelih sesuai syariat islam.
Produk turunan tulang lainnya adalah arang aktif bonechar. Penggunaan arang aktif yang berasal dari tulang umumnya digunakan pada produk farmasi karena fungsi
penyerapan   kotoran   arang   aktif   yang   berasal   dari   tulang   memiliki   kemampuan penyerapan lebih baik jika dibandingkan arang aktif yang berasal dari tempurung
kelapa atau batubara.
2. Kulit Kulit dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan gelatin maupun kolagen.
Pemanfaatan kolagen benyak digunakan pada produk pembersih. Fungsi kolagen pada produk  pembersih   umumnya   difungsikan  sebagai   anti   bakteri   pada  kulit  atau  anti
penuaan   dini   anti   aging.   Penggunaan   kolagen   dapat   melalui   oral dikonsumsidimakan   maupun   dioleskan   melalui   produk   yang   berbentuk   sabun
maupun krim. Penggunaan kolagen dari hewan yang tidak halal atupun hewan yang tidak disembelih sesuai syariat islam maka dinyatakan tidak halal.
3. Susu Susu yang berasal dari hewan seperti sapi, itu dapat digunakan bahan produk
pembersih berupa sabun yang dapat membersihkan kulit. Kandungan susu tentunya banyak mengandung lemak, protein, serta vitamin E.
4. Bulurambut Bulurambut hewan alam bahasa Inggris dapat digunakan kata bristle, hair, fur,
maupun  feather. Sumber rambutbulu dapat berasal dari hewan seperti bebek atau ayam.
Dari bulu dan rambut ini dapat dihasilkan asam amino Sistein dan Fenilalanin. Kedua jenis asam amino ini dikenal memiliki gugs sulfur dalam struktur kimianya.
Pemanfaatan asam amino Sistein dan Fenilalanin di antaranya digunakan sebagai alat pembersih,   yaitu   sebagai   kemoceng   karena   mempunyai   kandungan   protein   di
dalamnya.
V. Identifikasi Sumber Daya Alam Yang Mendukung Dalam